Semua siswa telah berhamburan dilapangan. Dan artinya upacara hari senin telah usai, dengan terik panas matahari yang semakin membuat gerah.
"Lah? Katanya bos mau berubah? Buktinya gak ada perubahan sama sekali" ucap yandi dengan menggeleng-gelengkan kepalanya.
"Emang gue pernah ngomong kalo berubah? Gue cuman mau berjuang tolol bukan berubah. Gue juga lebih nyaman kayak gini"
"Tapi bos ada peningkatan, buktinya udah ngikutin upacara biasanyakan selalu telat" ujar rizky
"Palingan senin depan gak ikut upacara lagi"
"Jadi gimana ris? Lu yakin mau berjuang?" ucap tio
"Yakin. Mendingan kita ke kelas aja yuk! Gerah" sambil melepaskan topinya
Merekapun pergi kekelas, semua langsung berpinggir karna dari kejauhan tukang rusuh telah datang. Mereka tidak mau berurusan sama risya.
"Jadi kita semua pada ikut bantu bos gak?" ucap zio sambil duduk ditempat duduknya.
"Gak usah repot-repot. Gue aja yang berjuang. Inikan masalah gue"
"Kalo bos butuh bantu kami siap" yandi sambil ketawa-ketawa
"Eh ris. Loh kemarin ada ke london? " tanya zio
"Aneh lu! Kan kemari kita pada kumpul-kumpul masa gue langsung di london?"
"Maklum bos, dia kehabisan obat jadi ngaur gitu" ujar yandi sambil melemparkan botol aqua ke arah zio. Entah itu botol aqua siapa yang dilempar
"WOY BOTOL AQUA GUE. GAK ADA KERJAAAN BANGET LU SIH MAININ AQUA GUE" teriak gadis bertubuh gempal dan mengambil botol aqua tersebut dilantai. "YANDI GANTI BOTOL AQUA GUE, GARA-GARA LU TUMPAH NIH" sambil mengangkat botol aqua yang sudah tampak setangah airnnya.
"Gak sengaja wi, maaf yah"nyegir yandi yang tampak biasa saja.
"Yan lu yang buat ulah jadi lu harus tanggung jawab" ujar riana yang daritadi tampak diam
"Pas istirahat gue beliin lu botol aqua" ujar yandi dengan menghelas napas kasar
"Zi? Kenapa lu ngomong kayak gitu?" mengkerut keningnya
"Soalnya abang gue lihat lu disana, jadi gue nanya. Siapa tau lu langsung ke london"
Mendengar itu risya langsung menegukkan ludah dengar kasar dan tampak muka kini pucat.
"Gue stay home" dengan nada yang sedikit bergetar seperti ada rasa takut yang dia rasakan
"APA JANGAN-JANGAN BOS ADA KEMBARAN? BOS NGAKU AJA TUH BUKTINYA DIWALPAPER HP BOS ADA FOTO BOS SAMA KEMBARAN BOS KAN? GAK MUNGKIN BOS MAU NGEDIT HAL YANG GAK PENTING" Teriak yandi sambil menggebarkan mejanya dan semua kelas kaget lalu menatap yandi
Sedangkan risya hanya tertegun mendengar apa barusan yandi katakan. Mulutnya mendadak kaku untuk menjawab dan membantah perkataan yandi seakan masa lalu yang kian dia kubur kembali terbayang. Risya menghirup udara dengan tenang agar bisa menenangkan diri dan menahan air matanya yang akan tampak mau jatuh.
"Ris? Kok diem" ucap tio sambil menggoyang-goyangkan tubuh risya
Risya hanya menatap datar dan hanya diam terus diam. Sampai
"Ibu mona udah datang" teriak anak laki-laki dari arah luar. Yang membuat semua tampak masuk dan akan mengikuti pelajaran.
Yah meskipun sebagian tampak tak perduli.
~~
"Terus kita mau kemana bos" tanya rizky. Mereka hanya mengikut risya dari belakang, dan kini mereka tau kemana tujuan risya yang sebenarnya.Terpapang jelas papan diatas yang tertulis XII IPA 1. Yang berarti mereka sedang dikelas bryan. Masih seperti sama HENING seperti gak ada kehidupan didalamnya.
Risya dengan pedenya masuk kedalam kelas itu diikuti yandi cs. Dia berjalan kearah tempat duduk bryan.
"Siang bryan sayang" senyum manis risya kepada bryan hanya mengangkat bahunya dengan jijik.
"Apa"
"Udah makan belum, sayang" goda risya yang masih senantiasa dengan senyum lebarnya. Sedangkan yandi CS menggoda anak cewek yang berada di XII IPA 1 yang nampak lumayan bagi mereka.
Bukannya menjawab bryan hanya diam.
"Jadi kamu belum makan, yaudah aku bawain bekal nih buat kamu" sambil meletakkan bekal dimeja bryan.
Yandi CS mendengar perkataan risya tadi seakan mau muntah. Entah sejak kapan bos ini sudah mulai menjadi bucen.
Bryan hanya melihat dan lalu membuangnya yang menyebabkan bekal itu terhamburan. Risya melihat itu membelakkan matanya, PERIH. itu yang dirasaka risya
"Kok lu buang?" dengan menahan air matanya mau keluar
"Gue gak suruh luh buatin makanan buat gue" ucap bryan datar dengan merasa tak bersalah
"Senggaknya gak usah dibuang bisa? Hargai dong bekal gue, kalo gak suka bilang dan gue bakal maksa lu lagi. Dasar lu laki-laki bajingan" teriaknya sambil keluar kelas dengan emosi yang meluap-luap. Begitu juga dengan YANDI CS mereka kaget kenapa risya marah dan keluar kelas.
Sedangkan bryan hanya menge
hela napas. Hidup tenangnya menjadi terganggu akan datangnya risya. Bryan berpikir apakah dia udah kelewatan? Tapi salah gadis itu sendiri yang membawa bekal untuknya dan dia juga gak minta dibawaain bekal.Ditempat lain
"Bos kenapa marah-marah tadi? " tanya rizky
"Gak apa-apa" ketus risya
"Dibalik kata gak apa-apa pasti ada apa-apanya dalam kamus cewek" ujar chris
"Gak usah dibahas. Gue gak mood"
"Ntar malam kumpul yuk ditempat biasa" ujar ilham
"Gue ikut aja" ujar risya.
~~
Risya sedang berjalan kearah parkiran untuk mengambil motor ninjanya. Baru saja mau menjalankan motornya tiba-tiba terhenti"Risya" teriak seseorang
Risya mengenal sosok itu. Sosok yang membuat dirinya kesal tadi siang, siapa lagi kalau bukan bryan. Risya yakin pasti dia kemari mau minta maaf atas kesalahannya. Seketika bibir risya pun senyum tapi dengan cepat dia hilanhkan karena terdengar suara langkah yang kian mendekatinya.
"Gue gak bakal maafin lu. Kalau perlu lu tau" ucap risya sinis padahal jantungnya kini berdetak lebih kencang.
"Gue cuman mau balikin tempat bekal lu!. Gak ada niatan buat minta maaf. Kegeeran banget lu jadi cewek" ucap arogant bryan yang membuat risya ingin menonjoknya sekarang juga dan kini muka risya menjadi merah menahan emosi.
Dengan cepat risya mengambil tempat bekal dari makanan bryan dan lalu menjalankan motornya dengan kecepatan tinggi.
Bryan menggeleng-gelengkan kepalanya dan sedikit tersenyum ingat hanya sedikit.
KAMU SEDANG MEMBACA
RISYA
RomanceRisya lestari adalah gadis ketua rusuhan dikelas XI-IPS3, gadis tidak pernah patuh pada peraturan sekolah dan selalu saja saja terlambat, hingga suatu kejadian dimana dia tiba-tiba jatuh pandangan terhadap siswa terpintar disekolah yang selalu diban...