Seandainya kau Muslim Seandainya kau Budha

93 3 0
                                    

Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat

Kartika Chandra Kirana

Angkatan muda baru di mulai hari ini, seragam loreng-loreng hijau berlebel nama di masing-masing dada lengkap dengan topi dan sepatu yang kayanya kalau keinjak kaki langsung biru, dari mulai hormat senjata latihan tembak sampai belajar memikul beban sampai berkilo-kilo.

Lekuk tubuh kurus langsing rok span dan baju yang mengikuti postur tubuh kerudung yang di lipat di bagian leher terkesan rapih apik anggun dan menata kekuatan di belakang yang luar biasa hebat, kita akan baik-baik saja di sini pulang lah untuk cinta dan pergilah untuk Negara.

Lekuk tubuh kurus langsing rok span dan baju yang mengikuti postur tubuh kerudung yang di lipat di bagian leher terkesan rapih apik anggun dan menata kekuatan di belakang yang luar biasa hebat, kita akan baik-baik saja di sini pulang lah untuk cin...

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"hi"

"hii"

"aneh yah?"

"cantik"

"Udh cantik kalo jadi ibu Persit,"

tatapan lurus senyum tipis menyakinkan bahwa dunia cerah hari ini, senyum tipis malu-malu sambil menundukan sedikit bahu dan kepala, berdiri di sampingnya belajar berdiri tegap di depan silaunya sinar matahari, di perkenalkan sebagai calon ibu bhayangkari hanya balasan senyum tipis dan kepala sedikit menunduk seraya mengiyakan, jabatan tangan yang hangat seraya memperkenalkan semua kepribadian.

Dering telpon memecah fokus perhatian dari aksi dramban para taruna akmil, obrolan singkat dan langsung membuat keputusan.

"kita ijin pergi sekarang!."

"haaaa" jawabku sedikit tidak mengerti,

"pak letnan mohon ijin untuk ke battalion 557 sekarang" permohonan singkat dan langsung menjulurkan tangan untuk berpamitan.

letnan hanya mengangguk tipis sedikit senyum mengijinkan untuk segera pergi, dan aku hanya diam sambil memperhatikan gerak gerik mulutnya sambil duduk siap untuk di boyong pergi, dua tangan ku berada di depan dada sebagai tanda permohonanku untuk ikut pergi "letnan hanya menggagguk dan senyum mengijinkan untuk ikut pergi.

"kita mau kemana ay" tanyaku sambil jalan tipis-tipis sedangkan dia sudah dua atau tiga langkah di depan ku, dia berhenti seketika dan langsung memutar badannya menghadap ke depan ku,

"aku harus ke battalion 557 sekarang ada panggilan mendesak ada yang perlu aku selesaikan sekarang juga kamu pulang di antar ajudan ku yah."

perintah dan penjelasan yang singkat,

"aku gak boleh ikut?"

"kamu pulang di antar ajudan ku yah"permohonan tipis sambi memegang kedua pinggir bahuku

"baru dua jam aku pake baju ini, aku kan masih betah pakai baju ini, harus nunggu satu bulan aku baru boleh pake baju ini kan?" jawabku sedikit kesal sambil memasang muka harap untuk bisa menemaninya satu hari ini saja.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Aug 30, 2019 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Seandainya Kau MuslimSeandainya Kau BudhaWhere stories live. Discover now