Apakah kalian sering merasa tidak nyaman dirumah namun nyaman disekolah? Apakah kalian pernah merasa lebih tersiksa dirumah dibandingkan disekolah? Ya mungkin itu hanya menurut kalian. Tidak untuk Melanivia Azizah Zahra Putri. Panggil saja Mela.
Gadis cantik yang disegani oleh para lelaki di sekolahnya itu tak pernah merasa nyaman di manapun. Dirumah ataupun disekolah. Tak ada yang bisa membuatnya nyaman. Orang tua yang selalu pergi keluar kota meninggalkan nya sendiri dirumahnya yang cukup besar membuatnya membenci rumahnya. Dan teman-teman dengan muka baik dan menutupi niat terselubung nya membuat ia membenci tempat dimana ia mencari ilmu.
Mela yang telah melewatkan satu tahun di SMA Jaya Cross itu semakin membenci sekolah yang ia pakai untuk mencari ilmu itu. Sebab, akan datang adik kelas yang menurutnya cukup menyebalkan. Entah apa alasan tersendiri bagi Mela, ia sangat membenci hal yang berbau dengan sekolah namun tidak untuk mata pelajaran.
Ia menjadi siswa dengan nilai tertinggi di kelas sepuluh tahun lalu. Meskipun begitu, sampai sekarang ia belum mendapatkan teman yang menurutnya sangat cocok dengannya. Ia selalu menimbang kemauannya untuk berteman. Ia sangat percaya akan adanya 'best friend forever'. Tapi sampai sekarang ia belum menemukan satupun BFF nya itu.
*---×---*
Hari ini, hari dimana Mela akan menyambut kesialan nya ditempat yang membuatnya sial. Hari pertama masuk sekolah.
Mela bangun lebih awal dan mulai bersiap untuk menuju sekolah. Setelah bersiap, ia menuju ruang makan dan disana sudah tertata rapih makanannya. Makanan yang dibuat oleh pembantunya yang menjadi temannya.
"Bi, bibi bangun jam berapa? Kok jam segini udah siap?" tanya Mela pada Bi Diah.
"Eh non udah siap toh. Iya non tadi saya bangun jam empat. Kan hari ini non teh berangkat sekolah. Nanti disekolah ndak boleh kayak sebelumnya loh non."
"Kalo itu mah ga bisa Mela pastiin bi," jawab Mela.
Ia memakan makanannya lalu ia berangkat dengan menggunakan mobil pribadinya yang berwarna merah. Ya memang di SMA Jaya Cross para siswa diperbolehkan menggunakan motor atau mobil untuk berangkat sekolah.
Saat sampai disekolah, jelas terlihat sekolah sepi. Memang sekarang baru saja jam enam pagi. Pantas saja sepi sekolah akan ramai jam 6.30.
Mela menyusuri koridor sekolah, ia sekarang sudah kelas sebelas apakah akan berbeda? Sampai di ruang kelas dengan papan bertuliskan 'XI IPA 4 ' ia memberhentikan langkahnya. Jantungnya serasa akan copot dari tempatnya. Lalu ia memasuki ruangan tersebut ia menduduki kursi paling belakang dan pojok.
Mengapa Mela sangat takut jika disekolah?
Apa ada hal yang sangat menyeramkan?
Bel berbunyi tepat jam 07.30 menandakan pelajaran akan dimulai. Teman sebangku Mela membangunkan Mela yang tertidur di lipatan tangan.
"Woi kebo, bangun! Wali kelas kita Mamih Ani, loh!" ucap seorang gadis mungkin saja lebih tinggi dari Mela.
Mela mendongakkan kepalanya dan menatap gadis tersebut. Cantik. Begitulah yang ada di kepalanya saat melihat gadis tersebut.
"Kenapa? Muka gue dekil parah ya? Aduh padahal mah udah pake serbuk kopi masih aja dekil," ujar gadis itu heboh sendiri.
"Bukan. Lu siapa?" tanya Mela to the poin. Ia terkenal bersikap dingin, tidak menerima teman yang menurutnya tidak cocok, jarang basa-basi. Em, tidak pernah bahkan.
"Lah gue kira ada apa. Kenalin gue Brisia Jody," ucap gadis itu yang mengaku dengan nama Brisia Jody tersebut.
"Brisia penyanyi bukan lu!"
KAMU SEDANG MEMBACA
BACK TO SCHOOL✔
Teen FictionKembali ke sekolah? Hm... gimana ya kisah-kisah para makhluk santuy yang kembali disibukkan sama PR, tugas, dll? Apa yang akan mereka temukan di tahun ajaran baru kali ini? Pacar, Capar atau Camer? Eh!!