00

516 31 0
                                    

Huaaa....

Seseorang tengah menguap di pagi harinya, Dialah Yuliakay Rubian, Seorang wanita yang baru saja menginjakan kakinya di Jakarta, Setelah sekian lama ia meninggalkan negaranya, Karena kepentingan dari ayahnya.

Retina matanya langsung saja di sambut oleh sang mentari yang menyilaukan matanya, Di pagi hari ini.

"Bundaa...."panggil nya manja, Ya karena bundanyalah yang telah membukakan gorden kamarnya.

Bundanya menggeleng melihat tingkah dari anak semata wayangnya." Bangun sayang, Lihat ini sudah hampir jam enam, Dan kamu? Belum juga siap padahal ini kan hari pertama mu sekolah.

Sontak Yuli membulatkan matanya." What?" Ucapnya kaget lalu sesegera ngacrit ke kamar mandi untuk melakukan ritual mandinya.

Ibunya tertawa melihat tingkah lucu anak nya yang terlihat panik, ada ada saja!!!

Setelah selesai mandi kira-kira lima belas menit, Akhirnya sekarang Yuli tengah siap untuk berangkat sekolah, Dengan rambut di kucir seperti ekor kuda, Dan memakai pakaian yang tidak terlalu pendek dan tidak terlalu panjang beserta sepatu dengan warna yang senada, Memakai sepoles bedak dan goresan liptin supaya tidak menambah kesan seperti mayat hidup, Karena entah kenapa dia sendiri pun tampak bingung, Kenapa wajahnya bisa sepias ini tiap harinya, Beda dari yang lain." Oke siap!!"ucapnya semangat di depan cermin, Hingga setelahnya....

"Yul cepet turun, Sarapan dulu sini udah mau telat!!"teriakan Bundanya membuat nya cepat bergegas menuruni anak tangga satu persatu.

"Nah ini anak baru turun."keukeuh sang bunda." Cepetan sarapan dulu, Ayahmu udah nunggu dari tadi di luar."tambahnya.

Yuli menggeleng." Enggak ah Bun, Yuli bawa roti aja, Soalnya udah mau telat."ucapnya sembari membawa selembar roti dan di polesi dengan berbagai selai yang terdapat di meja makanya.

Bundanya mengangguk." Tapi jangan lupa nanti beli makan di kantin!!"peringat sang bundanya yang di angguki oleh Yuli.

"Satu lagi...."

"Obat kan Bun? Iya Yuli udah bawa."ucap Yuli menghentikan ucapan Bundanya.

"Baguss!!"senyum sang Bunda merekah.

"Aneh, Tiap hari makan obat, Nggak tau  kapan sembuh bosen tau Bun, Emang Yuli kaya gini kali, Nggak bakalan sembuh."rengek Yuli.

"Eh syut, Udah sana sekolah, Ngomong tuh di jaga."ucap sang Bunda tidak tahan jika harus kembali menghadapi ucapan-ucapan anaknya yang tampak menyerah dengan penyakitnya.

"Ishh."kesal Yuli sembari menghentakan langkahnya keluar.

"Yuli pamit!!"tambahnya yang di angguki oleh sang Bunda.

****

Tiga puluh menit Yuli melakukan perjalanan untuk pergi kesekolahnya, Kini dia sudah keluar dari mobil ayahnya."Yuli duluan Yah."ucapny cemberut.

Ayahnya mengerti dengan sikap anaknya, Pasti mood nya rusak gara-gara soal penyakitnya itu." Iya sayang, Yang betah ya!! Jangan cemberut-cemberut kaya gitu dong jelek tau."keukeuh Ayahnya.

"Apaan si, Udah ah Yuli masuk dulu."ucap Yuli yang di angguki oleh ayahnya.

Lalu ia mulai melanjutkan langkahnya hendak mencari ruang guru dan memberitahukan kehadiranya sebagai murid baru.

Story Old [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang