2.

1.5K 160 1
                                    

Jia sadar, setianya Minhee itu sama seperti anjing. Anjing itu akan setia ke orang dia sayang bukan kepada orang yang dia kenal.

Sedangkan Jia hanya seekor burung merpati yang menunggu pasangannya kembali dari ujung sana.

Iya sana nya gak tau dimana :')

Jia emang sebego itu.

"gue mau ke teleport cafè" kata Jia sambil mengambil pakaiannya untuk dia kenakan.

Minhee yang sedang setengah sadar itu hanya menatap polos ke arah Jia.

"Ji, masa Yujin kemaren tuh seneng gue bawain martabak keju" kata Minhee khas orang bangun tidur.

"terus?"

"sebenernya pas pulang gue mau ngasih tau lu, eh gak taunya lu nangis, jadi gue pending deh ceritanya"

"hm"

"lu kenapa sih? Gak ada ongkos buat latihan dance minggu ini? Gue anterin elah"

gue sayang sama lu bego! seru batin Jia yang udah menjerit jerit.

"gak usah, gue bisa jalan kaki"

"mau gue anter ke cafè nya?" Tawar Minhee.

"gak usah"

Minhee berdiri di belakang Jia, gadis itu berdiri mulai melangkah kearah toilet.

Jia gak ngeliat ada kulit jeruk bekas dia makan karena frustasi semalam, buat dia kehilangan keseimbangannya.

Tap..

Segera Minhee menarik tangan Jia agar gak jatuh, dan berbalik kearah arahnya. Tapi,

Bruk!

"AH!"

Keduanya meringis, Minhee jatuh dan Jia jatuh dengan posisi duduk di depan paha Minhee. "NIAT TOLONGIN GUE GAK SIH! Sakit tau" decak Jia.

"Berisik, gue cium lu"

"JIAAAA!!! Jiaaa lu dimana woi"

Jia lupa kalau temennya bakal dateng jemput dia dirumahnya.

"KAMAR LU DEKET DAPUR YA? Gue buka ya"

Jia dan Minhee saling pandang, keduanya berkeringat dingin.

"a-ah Ji"

"apa?"

"beridiri"

"ah iya!" Jia berdiri dari tempatnya, dia berjalan mengunci kamarnya.

"SABAR, GUE LAGI GANTI BAJU" teriaknya kearah luar agar temen temennya memaklumi, sedikit membuka pintu, sekedar ngintip.

"lu ngapain masih duduk, termenung, pucet kayak gitu?" Tanya Jia dengan wajah polos.

"berdiri"

"gue udah berdiri ini"

"bukan itu.. Ini berdiri, lu bangunin.. Tanggung jawab" lirih Minhee dengan mirisnya.

Telinga Jia sensitif kalau mendengar kata kata kramat seperti itu.

"Hee"

Minhee berdiri dari tempatnya, menghampiri Jia yang kian mundur kearah kasur.

"pegang!"

Glek

"tapi bohong! Yay pucet gitu" ledek Minhee

"gak tau, temen gue udah nunggu. Bye" pamit Jia keluar dari kamarnya, berusaha Minhee gak keliatan dibalik kamarnya.

***

Jia, Nayoung, Chaeryeong, Yujin dan Chaerin berkumpul di Teleport café.

"kamar lu kedap suara ya?" Tanya Chaerin.

"emang kenapa?" alih alih menjawab Jia membalas dengan pertanyaan.

"eum, gue mau nginep dirumah lu boleh ya?" Tanya Yujin tiba tiba.

"hah?"

"heh hoh"

"lawak lu"

Nayoung yang disebrang Jia cuman perhatiin gerak gerik Jia, gitu juga sama Chaerin.

"lu kenapa Ji?" Tanya Nayoung tiba tiba bikirn Jia noleh kearah temennya itu.

"h-hah? Gu-gue? Gak apa apa, kok. Kenapa emang?"

"seriusan?"

Masalahnya otak Jia sedang me-reka ulang kejadian dikamarnya tadi, otaknya liar.

"Ji, muka lu merah banget lho? Padahal disini gak Ada yang ganteng" timpal Chaeryeong sambil mengedarkan matanya kearah pengunjung yang datang.

Dia mau tau temennya bisa blushing kayak tomat gara gara siapa.

"sakit ya? Iiih, Kalo sakit jangan dipaksain ikut Ji.."

"gu-gue.."

"pulang aja ya? Gue teleponin kak Mingyu deh"

Untung Yujin telepon kakaknya, kalau orang lain? Jia gantung diri dirumah, biar Minhee jadi duda.

:v

























Udah Lama gak buat cerita cem gini anak SMA SMA punya :v.

Next jangan? Tinggalin jejak ya


Dont Love Me • Kang MinheeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang