Benci jadi Cinta | 1 |

9 2 0
                                    

Agni menatap kearah ify yang sedang fokus memperhatikan guru yang sedang menerangkan. Agni ingin menanyakan keadaan Ify yang sedari tadi hanya diam saja setelah kembali dari kantin. Memang dari awal ify memang pendiam, tapi ini lebih pendiam membuat Agni sedikit khawatir.

Entahlah, walaupun ify ini murid baru yang baru masuk tadi pagi tapi agni merasa ingin berteman akrab dengannya walaupun ify terkesan sangat dingin.

Agni kembali menatap ify sebentar, kemudian kembali memeperhatikan guru yang sedang menjelaskan. Menatap ify lagi, lalu memperhatikan guru lagi.

" Kenapa ?" tanya Ify yang masih fokus memperhatikan guru

" Eh ." Agni terkesiap, kemudian tersenyum canggung ." em.. Lo gak papa kan ?" tanyanya

Ify menoleh ." Emang gue kenapa ?" tanya Ify balik

Agni mengaruk pelipisnya yang tidak gatal, kemudian mengalihkan pandangannya ke arah lain dirinya jadi bingung mau menjawab apa.

Ify tersenyum tipis ." gue baik-baik aja agni, makasih ."

Kemudian ify mengalihkan padangannya kembali ke arah papan tulis lalu mulai mencatat materi yang ditulis gurunya di depan.

Agni refleks menoleh ke arah ify yang tengah fokus mencatat, lalu ia tersenyum hangat setidaknya mungkin ini awal yang baik untuk pertemanan mereka.

" Fy ." panggil Agni, membuat gadis itu menatap Agni ." Kalau lo butuh sesuatu lo bisa bilang ke gue, shilla ataupun via ya. Kita siap membantu ko ." Ify tersenyum, kemudian mengangguk pelan

" Terima kasih ."

" Sama-sama. "

.

.

.

.

" Yo gue denger-denger lo .... Ehem ." Cakka berdehem pelan saat rio melayangkan tatapan tajam ke arahnya.

" Baru kali ini ada yang berani mempermalu kan mario stevano... Haha. " ujar Gabriel di akhiri dengan tawa.

" bener yel... gue jadi penasaran sama itu cewe ." timpal cakka ." dan katanya cewe nya itu cantik men ."

Alvin menonyor pelan kepala cakka ." Ye.. Giliran masalah cantik aja cepet lo ."

Cakka meringis pelan, lalu ingin membalas menonyor alvin namun dengan gesit alvin menghindar ." Gak kena ."

" Kalian bisa diem gak sih ?" ujar Rio kesal ." bukannya bantuin mikir buat bales tuh cewe kalian malah ribut ."

" Pakai cara seperti biasa aja, bully apa susahnya ?" usul gabriel yang diangguki oleh Rio

" Bener juga ." ucap Rio ." Tunggu aja tanggal mainnya ."

.

.

.

.

.

Bel pulang Sma Tunas Bangsa sudah berbunyi lima belas menit yang lalu. Namun ify masih berada di sekitaran sekolah, melihat- lihat sekolah barunya. Ify lumayan nyaman berada disekolah ini, setidaknya ia juga mempunyai teman yang baik seperti Shilla, via dan Agni meskipun dirinya bersikap dingin kepada mereka.

Sedang asik berjalan mengitari sekolah barunya, tiba-tiba seseorang tak sengaja menabrak bahunya membuat Ify meringis pelan.

" Eh, maaf-maaf ." Ucap orang tersebut lalu mengelus pelan bahu Ify yang langsung di tepis pelan oleh gadis itu.

Benci jadi CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang