Jeon Arsa. Gadis itu berlari sekuat tenaga untuk menghindari kejaran orangtuanya. Dan ya! Ia berhasil menuruni pagar pembatas antara apartemennya dengan sebuah jalan kecil.
"Arsa. Jangan lari nak!" teriak Tn. Jeon, ayah Arsa.
Arsa menoleh, "Maaf Pa. Kalau Papa minta tolongnya kayak gitu, Sasa gak bisa. Sasa masih muda, masih mau menikmati hidup." kemudian Arsa melanjutkan larinya
"Udah Pa. Jangan terlalu buru-buru begitu. Nanti juga Arsa ngerti, terus nurut sama kita. Kan kita udah jelasin kalau ini demi masa depan dia juga." ujar Ny. Hwang, maksudnya Ny. Jeon, Istri Tn. Jeon atau lebih tepatnya Ibu Arsa.
🍦
"HAH? SERIUS LO?!" spontan Arsa menutup telinganya karena teriakan kaget kakak laki-lakinya.
"ck. yaiyalah ngapain juga gue becanda masalah beginian. bang tolongin gue, gue gak mau nikah muda. umur gue masih 17 tahun, masih mau nikmatin hidup." rengek Arsa kepada abangnya, Jeon Jeka. ia sekarang berada di apartemen abangnya.
Jeka berfikir keras sedangkan Arsa guling-guling tak menentu di karpet ruang tv.
"Papa kok nyuruh lo yang nikah sih? kan tuaan gue. lagian gue juga bakal lulus SMA hmm" Jeka mengelus-elus dagunya dan matanya menatap langit-langit apartemen.
"kayaknya masalah bisnis deh. trus partnernya itu cuma punya anak cowo makanya dijodohin ama gue" tebak Arsa.
"hmmm. masuk akal" balas Jeka. "ah, terima ajalah Sa. mungkin emang jodoh lo" sambungnya.
"Ih lo bukannya dukung gue malah memihak papa ama mama" kata Arsa kesal.
Setelah itu hening. hingga tiba-tiba Jeka menjetikkan jarinya seakan-akan ia memiliki ide.
"Cari pacar Sa."
"Gimana mau nyari pacar, orang gue sekolah di SMA khusus cewek."
"Pindah ke sekolah gue, tinggal ama gue. lagian dulu ngeyel banget minta sekolah khusus cewe, sok alim lo"
"Bang! ide lo cemerlang banget." Arsa memeluk abangnya. "Ayo!"
"kemana?"
"pulang lah, temenin gue minta ijin"
"yodah ayo."
🍦
"Yaudah kalau gitu mau kamu. besok papa urus surat pindahannya. tapi harus jaga diri ya." nasehat papanya.
"yeay, oke Pa laksanakan." Arsa berpose hormat.
Arsa bergegas ke kamar untuk membereskan barang-barangnya tentu saja dibantu oleh Jeka.
"eh Sa"
"hm?"
"gak curiga apa lo?"
"hah?"
"itu, lo baru ngomong sekali udah langsung diizinin."
"ya baguslah. trus lo mau yang ribet-ribet gitu ampe kita sujud-sujud?"
"ya kaga si"
"yaudah banyak bacot lo. cepetan beresin."
"iye tuan putri"
🍦🍦🍦
halo, wkwk.
ini ff pertama akuuuu.
semoga suka seperti aku suka jaemin.
©singularaisy
KAMU SEDANG MEMBACA
Actually - Na Jaemin
FanfictionJeon Arsa sebenarnya menyukainya tetapi perlakuan si dia kepada Arsa membuat Arsa juga harus begitu kepada si dia. ©singularaisy2019