25

114 17 1
                                    

Malam ini diadakan acara berdoa bersama di kediaman keluarga Kim untuk mendoakan seorang istri dan ibu dari kedua anak laki-laki keluarga Kim yang baru saja berpulang setelah berjuang melawan penyakitnya beberapa bulan belakangan. Tidak hanya sanak saudara dan teman-teman yang datang, tapi juga tetangga yang mengenal baik sang ibu turut melantunkan doa untuk mendiang agar ditempatkan di tempat terbaik.

Malam ini Soojin serta anak-anak indekos yang lain memutuskan untuk bermalam di rumah Jonghyun. Kata papanya Jonghyun takut mereka capek dan ngantuk di jalan. Papanya Jonghyun dan Minkyu menerima mereka dengan baik.

Selagi di dalam rumah sedang berdoa, Soojin duduk di teras bersama Seungwoo, Wooseok dan Seungyoun yang memang berbeda agama. Sementara Daniel, Minhyun, dan Hyunbin pergi keluar sebentar buat cari angin.

"Jonghyun masih belum mau keluar kamar, Jin?" Tanya Seungwoo.

Soojin menggeleng lemah. Sesampainya di rumah setelah pemakaman, Jonghyun langsung mengunci diri di dalam kamar hingga sekarang saat semua orang tengah berkumpul untuk mendoakan mamanya. Soojin sempat sesekali mengetuk pintu kamarnya tapi nggak digubris.

"Masih terpukul, Bang." Timpal Seungyoun. "Namanya juga paling deket sama mamanya."

"Kalau ngantuk tidur aja, Jin. Lo keliatan capek." Kata Wooseok.

Soojin menggeleng sekali lagi. "Nggak apa-apa, Kak."

"Kak Soojin." Minkyu keluar dari dalam rumah. "Mau istirahat? Pakai kamarku aja, ya. Udah aku beresin. Yuk, masuk."

"Udah, Jin. Masuk aja." Suruh Seungwoo. "Di luar dingin."

Soojin pun mengikuti Minkyu dari belakang. Dia segera naik ke lantai dua menuju kamar Minkyu yang berada tepat di depan kamar Jonghyun. Setelah Minkyu membuka kamarnya dan mempersilahkan Soojin masuk, dia pamit ke bawah lagi untuk ikut acara.

Soojin duduk di pinggir kasur dan menatap sebuah foto yang menampilkan keluarga kecil Kim tersebut. Keluarga kecil beranggotakan empat orang, sepasang suami istri dengan dua orang anak laki-laki mereka yang tersenyum bahagia.

Sepertinya foto ini diambil saat Jonghyun pertama kali diterima sebagai mahasiswa di kampusnya sekarang. Fotonya tepat di depan gedung rektorat. Sepasang suami istri itu tampak bangga atas pencapaian anak sulungnya.

Soojin tersenyum kecil menatap wajah mamanya Jonghyun yang tersenyum indah. "Tante cantik banget..."

Tiba-tiba Soojin berpikiran untuk keluar kamar, dia berdiri di depan kamar Jonghyun. Mengetuknya sekali.

"Kak..."

Tidak ada jawaban.

"Kalau Kakak nggak mau buka pintunya nggak apa-apa. Aku tetep di sini kok kalau Kakak butuh sesuatu." Soojin pun duduk di samping pintu kamar Jonghyun sambil berselonjor. Dia menunduk dan memainkan ujung blouse biru tua yang dipakainya.

Dia tidak capek. Dia tidak mengantuk. Dia cuma mau menemani dan menunggu Jonghyun, meskipun cuma di depan kamar.

***

Setelah acara selesai, Jinhyuk izin memakai toilet di lantai atas karena toilet bawah lagi dipakai Jaehwan. Saat laki-laki itu sampai di lantai dua, dia melihat Soojin tertidur dengan kepala terantuk di lantai.

Jinhyuk berdecak. Dia berjongkok dan sempat menyolek lengan Soojin. "Jin, jangan tidur di sini. Nanti masuk angin..."

Namun gadis itu tidak kunjung bangun. Jinhyuk melihat kamar di depannya terbuka. Pelan-pelan Jinhyuk menggotong tubuh Soojin dan membawa gadis itu ke dalam kamar. Dibaringkannya tubuh kecil tersebut dan dia selimuti hingga ke leher. Jinhyuk menghela napas melihat Soojin yang tampak kelelahan.

[BRODUCE TIME] Home // Kim Jonghyun ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang