Whose Fault?

3K 431 35
                                    

Bisa gak, hari ini di skip aja? Langsung ke hari esok aja gitu.

Sumpah ya, dari semalam gua degdegan setelah Seungyoun ngomong gitu. Apa lagi nengok ekspresi Kak Hangyul. Takut gua.

Gua tidur aja sampe gak nyenyak. Kebangun mulu. Tidur bentar, terus kebangun. Tidur lagi, kebangun lagi. Gitu aja terus sampe pagi.

Lihat mata gua sekarang udah kayak habis kena tabok, bukan kayak mata panda lagi ini mah. Ya gimana enggak, habis nangis seharian terus malamnya tidur gak nyenyak pula.

Gua pengen tidur aja sampe besok. Gak keluar-keluar kamar. Tapi gua kan juga bisa lapar dan haus. Masa harus puasa seharian sih.

Gak, gua harus berani. Gua harus tahan-tahan nih. Jiwa, raga, batin dan otak gua harus sinkron, meleset dikit bisa kacau.

Gua harus hadapin Kak Hangyul. Apapun konsekuensinya nanti, terima aja.

Gua keluar kamar dan menuruni anak tangga yang langsung terhubung ke ruang tengah. Gua lihat disana kak Hangyul lagi santai di sofa depan tv sambil mainin handphonenya.

Gua jalan pelan-pelan ke dapur biar kak Hangyul gak sadar kalau gua udah turun.

"Udah bangun dek?"

Gua kaget. Sadar dia ternyata.

Gua noleh ke arahnya, terus tersenyum manis tanpa meihatkan kepanikan ini.

"Hehehe.. Iya kak."

"Baru bangun ya? Anak gadis kok bangunnya jam segini sih?" kata kak Hangyul disana.

Gak salah sih, dia ngomong gitu. Toh ini juga udah jam 11:48 am. Jadi wajar lah.

"Gak kok. Udah bangun dari tadi malah." sanggah gua.

"Terus kenapa gak langsung turun ke bawah?"

Ngumpulin niat dulu kakak.

"Sarapan dulu sana. Nanti gua mau ngomong sama lu." katanya.

"Sekarang aja kak." ujar gua penasaran plus degdegan ini.

"Gak. Nanti aja. Lu sarapan aja dulu dek." katanya dan gua ngangguk aja, terus pergi ke dapur buat sarapan.
.
.
.
.
.

🍭🍭🍭

Selesai makan, gua temui kak Hangyul di ruang tengah.

Gua duduk di sofa yang berseberangan dengan sofa yang diduduki kak Hangyul.

"Kenapa duduk disana? Sini deketan duduknya." katanya sambil menepuk-nepuk sofa, mengisyaratkan agar gua duduk disampingnya.

Gua nurut, dan duduk disamping kak Hangyul.

Dan setelah gua duduk disana, kalian tau apa yang dilakukan kak Hangyul ke gua? Dia meluk gua, terua nangis.

"Kak kenapa?" tanya gua bingung

"Maaf dek." katanya yang bikin gua makin bingung.

"Maaf untuk apa kak?"

"Maaf gak bisa jadi kakak yang baik selama ini." katanya.

Kenapa nih kak Hangyul? Maksudnya apa?

Gua diam.

"Gua udah gagal jadi kakak lu, dek." katanya terus pelukannya makin erat. Sesak ini gua nya.

"Kak.. Maksudnya apa?"

Kak Hangyul lepasin pelukannya. Gua usap pipi dia yang basah karna air mata. Gua tatap dia, dia tatap balik. Terus perlahan ekspresinya berubah, kayak tadi malam. Jadi horor eii.

PooL  || You & Cho Seungyoun ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang