63

1.2K 101 3
                                    

"Mama jaga kesehatan nya yah." Wanita paruh baya yang tengah terbaring lemas itu mengangguk pelan. Senyum hangatnya terpancar lebar saat melihat zee.

"Iya sayang. Kamu juga jaga kesehatan kamu." Githa mengelus pipi zee lembut.

Di lain tempat Baekhyun tengah menatap tajam Joshua. Tidak di sangka kali ini Baekhyun sungguh jantan, masih memakai kemeja putih dan celana kain hitam, Baekhyun persis seperti CEO muda.

"Gue mau minta maaf." Joshua menunduk, memainkan jari tangannya.

Baekhyun berdecih. Jika bukan karena Zee yang mengajak Baekhyun untuk mengantarkan dan menemani zee ke rumah Joshua sudah pasti Baekhyun tidak ingin menginjakan kakinya di sini dan menganggap Joshua sebagai hama yang sungguh merugikan.

"Jangan sama gue, minta maaf sama zee aja. Yang lo sakiti kan dia." Ucap Baekhyun sedikit menyindir. Sebenarnya bukan sedikit, namun Baekhyun sedang menyindirnya. Joshua lebih menunduk.

Ia menghela nafas. Rasanya hidupnya tidak sama lagi. Mencoba melupakan orang yang berpengaruh dalam hidupnya malah hanya kesakitan yang ia dapatkan.

"Gue selalu heran sama lo." Baekhyun menatap Joshua tajam. "Alasan lo mutusin zee waktu itu apa??"

Joshua menatap Baekhyun, dengan tatapan nya datar.

"Udah jangan di bahas lagi." Ucapnya dingin. Baekhyun tersenyum sinis. Tebakan nya selama ini benar jika Joshua memang lelaki yang tidak baik.

"Cih, lo emang brengsek yah. Selama ini lo cuma pura pura kan baik sama zee?" Joshua tak menjawab. Ia menunduk.

Brengsek?? Ya mungkin Joshua memang brengsek, namun itu semua memiliki alasan.

Zee datang dengan menunduk. Baekhyun mendekat dan merangkul zee yang masih pincang dalam berjalan.

"Josh gue pulang dulu." Tanpa menunggu jawaban, zee dengan cepat berbalik dan berjalan meninggalkan Joshua yang tengah bersiap membuka mulut untuk menjawab.

Baekhyun menuntun zee.

Joshua memandang sedih mobil Baekhyun yang melaju meninggalkan rumahnya.

"Makasih lo masih baik sama gue zee." Ucapnya parau. Luka di hatinya terbuka kembali mengakibatkan sakit yang ia coba pendam lama kembali terbuka saat melihat wajah polos zee yang tidak berubah sedikit pun.

###

'lo di rumah sendiri kan?'

"Iya, guan nya kagak tau di mana. Gue kesepian... Tolong buat gue gak kesepiannn." Zee merengek dramatis.

Lelaki di sebrang sana terkekeh.

'iya gue ke sana, sampe guan balik.' zee tersenyum ia menepuk pahanya senang.

'tapi Chanyeol ikut gak papa kan?' zee berhenti seketika.

"Lah lah, kok gitu?!" Ucapnya ngegas.

'gue mau ada project sama dia.' zee mengerutkan dahinya.

"Project apa?" Tanya nya kepo.

'mau baperin cewe sekampung.' Kai tertawa keras. Zee mendatarkan wajahnya. Sepertinya ia tak berniat menanggapi Kai yang saat ini tengah tertawa keras di seberangnya. Baginya itu bukan lelucon.

'oke oke, pokoknya gitu deh. Kita ada amanat jadi kita tidak boleh terpisahkan. Lo ngajak temen temen lo aja biar rame kek kost kost an tuh rumah lo.' ucap Kai. Zee berdehem ia menutup panggilan dan berniat mandi.

19.30

Oke sepertinya zee sedang merutuki dirinya yang memanggil teman temannya dan juga pak Kai. Ruang tengah yang awalnya rapi dan bersih seketika tergantikan oleh lautan orang yang tengah menatap antusias ke layar televisi miliknya. Mereka mengasingkan bangku dan meja di ruang tengah, dan menyisakan hamparan karpet berbulu, membuat mereka semua menjadikan nya kasur dadakan. Menyita hampir semua bantal yang berada di kamar tamu. Zee menghela nafas ia merasa bersalah pada bibi rumah tangga yang akan membersihkan tempat ini nantinya.

Namun sekarang?? Zee tengah berbaring bersama mereka, di sebelah kanan nya ada Lisa yang tidur menyamping, sepertinya ia tengah menjelajahi alam mimpi karena yang sedari tadi berceloteh hanya Baekhyun dan Jennie. Dan di sebelah kiri ada Jisoo yang tengah fokus menonton. Jujur saja menonton seperti ini ternyata lebih menyenangkan, dan zee sangat menikmati itu.

Waktu berlalu begitu cepat. Jam menunjukan 01.21  mereka semua tertidur, kecuali Kai yang saat ini tengah membuat kopi, ia merasa tidak akan bisa tidur. Orang tua zee sudah tau tentang masalah keluarganya. Dan semoga saja tidak akan terjadi apa apa yang membahayakan mereka.

"Kaga tidur?"Chanyeol datang dengan tampang muka bantalnya.

"Belum, lo? Kenapa bangun?" Kai kembali mengaduk kopinya.

"Gue kira ada setan yang lagi buat kopi. Ehh ternyata bener." Ceye menyengir. Kai menendangnya pelan.

"Lo kali ah dedemit." Ceye terkekeh bersama Kai. Mereka pergi menuju ruang tamu, dan sebelumnya memandang anak anak yang tengah tertidur pulas walau dengan saling menindih. Seperti Baekhyun yang memeluk Jimin layaknya guling, sedangkan Lisa yang merentangkan tangannya lebar. Kai terkekeh.

"Mereka lucu." Ucap kai, Chanyeol mengangguk menyetujui.

"Apa lagi yang tengah." Ucap ceye lirih. Kai tak menganggap tepatnya pura pura tak tau, kai sudah tau jika temannya ini menyukai adik iparnya, kode yang ia berikan sungguh jelas dan bisa di katakan jika itu bukan kode kode ala pdkt.

"Kai, menurut lo kita kudu masuk lebih dalam sama masalah ini?" Ucap ceye ia berdiri tepat di sampingnya kai yang tengah menatap luar lewat jendela. Orang kiriman ayah zee menunggu dengan siaga di sini.

Kai mengangguk

"Gue wajib, tapi lo? Terserah lo kalo mau mudur mending dari sekarang." Ucap kai mantap sambil menatap Chanyeol.

Ia tampak berpikir dan menatap tajam.

Ia menggeleng.

"Hana sama Donghae ada di dalam masalah ini. Walau nggak masuk banget, tapi mereka udah ke jilat." Dan gue juga mau ngelindungi orang yang berharga bagi gue. Lanjutnya dalam hati.

"Gue gak nyangka, kalau masalah ini bakal seribet ini." Ucap Kai, ia menduduki sofa yang berada di ruang tamu di ikuti ceye di belakangnya.

"Lo... Tau semua nya kai?" Tanya ceye

Kai mengangguk.

"Semua." Kai menyesap kopinya.

"Masalahnya makin besar dan, gue juga bingung harus gimana." Kai memijat pangkal hidungnya.

"Gue denger, Lay kecelakaan dan koma." Ucap Chanyeol. Kai mengangguk. Ia menghela nafas.

"Mereka, ngincar zee."

Uhukkk

Kai menatap seseorang yang tengah memegang gelas dan juga menutup mulutnya.

"Zee"panggilnya lirih.

####
Hai hai haiii kombek kombekk tolong maafkan hamba yang selalu lama untuk upp :'( maaf ya temen temen kuhh

Jangan lupa
Vote
And
Comment


 Duda ✔ PCY (Trio Bangsat) [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang