RESORT PART 07

275 15 2
                                    

“Apa?” aku menoleh dan melihat

sebuah mobil kecil mengikuti taksi

kami. Benar, itu memang mobil

dari penginapan. Mengapa mereka

mengikuti kami?

Mobil itu semakin dekat dan kami

bisa melihat Ryuichi melambai dari

kursi depan. Kami berpikir apa

mungkin kami meninggalkan

sesuatu di penginapan dan

meminta sopir taksi untuk

berhenti. Ryuichi berhenti tepat di

samping mobil kami dan

menghampiri kami.

“Kalian tak bisa pulang begitu

saja!” katanya.

“Kami takkan pulang,” jawab Shoji,

“Kami tak bisa pulang dengan

keadaan seperti ini!”

Mereka sepertinya mampu

memahami perkataan satu sama

lain, namun aku dan Takumi

kebingungan. Kami tak mengerti

apa yang sedang mereka bicarakan.

“Hei, apa yang kalian maksudkan?”

“Kalian naik ke sana, kan?” ia

menatap langsung ke mataku.

Jantungku berdetak sangat

kencang. Bagaimana ia bisa tahu?

Aku merasa sangat takut. Aku

merasa seperti ketahuan telah

melakukan sesuatu yang sangat

buruk.

“Ya.” aku menjawab dengan jujur.

Ryuichi menghela napasnya, “Jika

kalian pergi seperti ini, kalian

hanya akan membawa- nya bersama

kalian. Kenapa kalian harus naik ke

atas sana? Seharusnya aku dengan

tegas melarang kalian untuk naik

ke sana.”

Apa yang ia maksud? Membawanya

bersama kami? Tapi, bukankah

kami sudah mengakhirinya dengan

pergi dari tempat itu?

Aku mulai cemas dan menatap

Takumi. Namun ia sama cemasnya

dengan kami. Ia menatap Shoji

dan Shoji akhirnya berkata.

“Tak apa-apa, teman-teman. Kita

akan diruwat. Kita akan

membicarakannya ketika kita sudah

sampai di sana.”

Diruwat ? Semacam upacara? Aku

RESORTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang