13

2.7K 318 25
                                    

At Resto
Senin, 18:00 WIB

Sekarang Asya lagi duduk di pelataran masjid sambil liatin matahari yang udah tinggal seperempat lagi wujudnya di langit barat. Karena sedang kedatangan tamu, Asya nunggu Suga dan yang lainnya solat, berdua dengan cewek yang entah namanya siapa, Asya ngga kenal orang itu.

Usai Suga tanding tadi, Asya ngga langsung pulang ke rumah. Cewek itu keburu diculik sama pacarnya sendiri. Dan disinilah dia sekarang, di daerah Cisarua, Bogor.

"Ka Bianca, bener ?" Panggil cewek yang duduk ngga jauh di samping Asya.

"Bener, lo ?" Kata Asya sambil senyum ke cewek yang keliatannya jauh lebih mud dari dia.

"Gue Chika kak, jurusan psikologi juga, kawannya Namjoon." Asya sedikit kaget denger ucapan cewek di sampingnya. Serius dia anak Psikologi. Kok Asya ngga pernah lihat. Kalau Namjoon, Asya kenal. Cowok tulen itu termasuk gerombolan Suga yang ngga masuk ke dalam band.

"Sorry, gue ngga pernah liat lo."

"Santai, Kak. Oh iya gue denger-denger, lo sering berkunjung ke panti ya ?" Tahu darimana anak ini kalau Asya suka ke tempat banyak anak dan lansia itu.

"Biasa aja, ngga sering. Tahu dari–,"

Chika memangkas pertanyaan Asya. "Hampir semua anak jurusan juga tahu kak, kalo lo sering ikut acara bakti sosial." Asya manggut-manggut. Dia ngga sadar ternyata dia cukup terkenal juga ya. Padahal dia ngga pernah umbar-umbar kalau mau ke panti, rumah duafa, dan debagainya. Cuma Audrey yang biasanya menjadi tempat ia bercerita tentang pengalamannya itu dan sahabatnya yang satu ini bukan tipe manusia yang suka gosipin kawannya sendiri.

"Kenapa ngga masuk organisasi sosial aja, Kak ?" Tanya Chika lagi.

Asya menggeleng. "Takut ga amanah."

Chika setuju sama alasan Asya. Cewek itu mulai bercerita mengenai rumah singgah yang dia dan kawan-kawannya bina. Asya ngangguk paham setelah Chika ngajak dirinya untuk ikut andil dalam mengurus rumah singgah.

"Gue ngga bisa janji. Tapi, bakal gue usahain. Kirim aja alamatnya, nomor gue ada di grup tiga angkatan." Chika ngangguk semangat. Engga sia-sia ternyata dia setuju sama idenya Namjoon yang menyuruhnya ikut ke puncak.

"Thank you banget kak."

Engga lama, Suga dan kawan-kawan keluar dari masjid. Cowok itu ngambil sepatunya dan duduk di samping Asya. "Yuk." Suga gandeng tangan Asya jalan ke arah resto yang ada di belakang masjid.

Sampai di resto, mereka kumpul jadi satu di salah satu meja. Saling bercanda dan bercengkrama satu sama lain. Apalagi Asya ngga begitu akrab sama kawan-kawan Suga. Jadi wajar kalau banyak topik yang bisa ditanya dan dijadiin obrolan. Apalagi mereka emang dari latar belakang yang beda banget di bidang pendidikan.

"Gimana Chik, udah ?" Tanya Namjoon ngebuat semua nengok ke Chika termasuk Asya yang duduk di sampingnya.

"Wahhh udah apanih ?" - Taehyung

"Udah ditembak ?" - Suga

"Waaa anjay." - Jungkook

Heboh banget. Asya bingung sama kelompotan ini, yang ditanya aja belum ngeluarin suara daritadi, tapi mereka udah berisik dan ketawa-ketiwi sendiri. Aneh.

"Udah, Kak." Ini lagi, kenapa jawaban Chika ambigu gitu. Kan mengundang ricuh secara otomatis.

"Udah Chik ?" Tanya Jimin yang ngga mau salah dengar. Tapi sayangnya cewek itu malah diem.

"Wahh gila, hari ini kita ditraktir bang Namjoon, bro." Heboh Taehyung.

Sedangkan Suga, cowok itu cuma ketawa sambil mengesap rokoknya. Asya yang ngga tahu apa-apapun mutusin untuk bertanya pada sang pacar. Sugapun menjelaskan kalau sebenarnya Namjoon punya hubungan spesial dengan Chika. Namun sayangnya, cowok jenius itu belum sedikitpun mengutarakan perasaannya.

KATING || MIN YOONGITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang