4. Dimulai

4.3K 635 62
                                    

Kyungsoo beberapa kali memijat pelipisnya. Jam tidurnya yang semakin berkurang membuatnya sering diderita sakit kepala ringan. Pagi ini ia memiliki kelas, jadi sekarang kakinya sudah menyusuri koridor kampus yang masih lengang.

"Kyungsoo!"

Jongdae berlari kecil setelah memanggil Kyungsoo.

"Kau sakit? Wajahmu pucat," ucap Jongdae setelah bisa melihat wajah Kyungsoo dengan jelas.

"Aku baik-baik saja," jawab Kyungsoo cepat.

Jongdae bukanlah pria yang bisa dijawab hanya dengan ucapan. Jongdae tiba-tiba menempelkan tangannya pada kening Kyungsoo, bahkan ia juga menyentuh leher Kyungsoo.

Kyungsoo yang merasa ada beberapa mahasiswa memperhatikan mereka melepaskan tangan Jongdae dari area kepalanya.

"Tubuhmu hangat, kau sudah sarapan?" tanya Jongdae lagi.

"Sedikit, sudahlah aku benar-benar baik, kau tahu jika aku ini lebih kuat dari orang normal," ucap Kyungsoo tersenyum.

"Baiklah, katakan saja jika kau memang sakit, jangan kau tahan," jawab Jongdae menepuk pundak Kyungsoo.

Mereka berdua berjalan menuju kelas. Sepanjang perjalanan mereka membicarakan beberapa hal yang berkaitan dengan mata kuliah hari ini. Namun mereka sedikit bingung saat tiba di kelas.

Teman-teman sekelas mereka berkerumun di salah meja paling depan. Saat Jongdae dan Kyungsoo menghampirinya, mereka mendapati hal yang tidak mengenakkan.

Meja tersebut tertempel foto Kyungsoo yang dirusak. Ada yang matanya dihilangkan, bibirnya disobek, bahkan mewarna-warnainya sembarangan.

"Kelakuan anak-anak siapa ini!"

Jongdae langsung melepasi foto tersebut. Ia dengan emosi mengambil semua foto Kyungsoo dan menatap tajam pada semua mahasiswa di kelas.

"Katakan padaku siapa yang membuat hal kekanakan seperti ini!" seru Jongdae.

"Aku yang pertama datang dan ada sekelompok wanita yang tadi berada di sini, mereka mengancam akan memberiku pelajaran jika aku membersihkan meja ini."

"Siapa mereka?" tanya Kyungsoo yang terkesan lebih tenang.

"Aku tidak mengenalnya, tetapi mereka sempat menyebut-nyebut nama Sehun sunbae."

"Baiklah, terima kasih, tidak perlu dibesar-besarkan, ini hanyalah kelakuan dari remaja-remaja yang kurang matang pikirannya," ucap Kyungsoo.

Jujur saja Jongdae emosi sekali. Ia merasa sahabatnya direndahkan, tetapi anehnya Kyungsoo terlihat sangat tenang. Lebih tepatnya ia seperti biasa saja dengan semua ini.

"Kyungsoo! Astaga! Kyungsoo apa kau baik-baik saja?!"

Baekhyun yang baru saja masuk kelas heboh memeriksa keadaan Kyungsoo.

"Aku baik-baik saja Baekhyun," jawab Kyungsoo.

"Ini dia salah satu spesies yang sama dengan para perusuh itu!" Jongdae langsung berkomentar.

"Ya! Kim Jongdae! Apa maksudmu!" Baekhyun tersulut emosi.

"Kau tahu kan jika fans garis keras Sehun yang jadi idolamu itu melakukan sesuatu yang buruk pada Kyungsoo, itu sebabnya kau terburu-buru seperti tadi," jelas Jongdae.

"Aku tidak tahu! Aku baru membuka grup pagi ini dan saat melihat foto Kyungsoo, aku secepat mungkin ke kampus! Kenapa kau jadi menyalahkanku?!"

"Cukup!!"

Suara menggelegar Kyungsoo membuat seisi kelas terdiam. Bahkan mahasiswa yang sejak tadi saling berbisik sampai tidak berani bicara lagi.

"Berhenti membahas semua ini lagi di hadapanku dan tidak perlu menyebut nama Oh Sehun lagi, aku muak mendengarnya."

Mom! I'm In LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang