18.

724 84 14
                                    

Di hitung nyaris 1 bulan jeongin tinggal di tempat hyunjin dan selama itupun tak ada kendala mereka seperti biasa hyunjin yg tanpa menyerah mendekati jeongin dan jeongin yg masih memberi jarak diantara mereka .

Dan malam ini apartemen hyunjin didatangi teman teman sekelas hyunjin yg mengerjakan kerja kelompok , total 8 orang termasuk minho hyunjin tak dihitung , 3 yeoja dan 5 namja.

Dan sebanyak itu pula yg mengetahui jeongin tinggal satu rumah dengan hyunjin, tak ada yg menghujat kiranya didepan hyunjin mereka malah bersikap baik, mengajak jeongin untuk ikut bergabung menghabiskan pizza, ayam goreng dan kentang goreng yg mereka pesan .

" mau kemana ?"

Jeongin tersenyum tipis

"Ke toilet sebentar "

Jeongin undur diri, sedangkan hyunjin entah dimana katanya mengantar mina ketoilet untuk membersihkan pakaiannya yg tertumpahan cola .

Berada disamping hyunjin tak sedikitpun jeongin merasa ia bekerja hyunjin tak pernah menyuruh apapun apartemen terlampau bersih dan rapi sekalipun besar untuk ukuran anak muda dan ia tinggal sendiri begitupun hyunjin tak pernah merepotkan kadang ia berfikir hyunjin menggajinya cuma cuma Tapi ia tak bisa koplen karena lebih dari dua kali ia pernah membicarakannya dan hyunjin malah acuh dan terkesan tak mendengarkan .

Ditambah lagi ia mendapat banyak pengalaman baru, banyak teman dan ia tak kesepian serta menyendiri apa lagi menghabiskan waktu dengan sekolah dan bekerja ia bisa bersantai bahkan sering hyunjin mengajaknya jalan hanya untuk sekedar berkumpul dengan teman temannya  

Hyunjin spesial jg istimewa jika ia harus jujur

Dan ia bersyukur bisa mengenal namja bernama hyunjin  

KALi ini pun seiring kaki menaiki tangga pikiran jelas memikirkan si namja tampan berapa beruntungnya dia  bahkan jeongin berfikir mungkin di kehidupan sebelumnya ia menjadi orang yg baik atau bahkan mungkin menyelamatkan negara dari kehancuran, sehingga dikehidupan kali ini ia diberi sosok hyunjin yg sangat luar biasa baik,  ah konyol .

Tanpa sadar ia tersenyum sendiri

Jeongin membuka perlahan pintu kamar tapi tertahan kala mendengar suara seseorang di ruang sebelah yg artinya kamar hyunjin, kaki jenjangnya mendadak berhenti bahkan untuk melanjutkan jalan saja rasanya enggan, terlebih pintu berwarna coklat itu terbuka sedikit sehingga ia dengan jelas mendengar.  .

"Apa yg kau lakukan ?"

Suara hyunjin terdengar tenang tanpa arti lain dalam kalimat yg ia lontarkan

"Tak bisa kah kau melirik ku sedikit saja hyunjin ah "

"Ck "

Entah dianggap menguping, mengintip atau apapun hanya saja jeongin terdiam tepat didepan pintu kamar hyunjin, melihat tubuh hyunjin yg nyaris di tindih si yeoja

"Turun"

"Tidak mau"

Hyunjin kembali berdecak bahkan ia melengos membuang muka seolah tak ingin sedikitpun menatap si gadis yg masih berada diatas tubuhnya .

"Jangan sampai aku memandangmu buruk mina ya "

Dan jeongin tak sedikitpun menjauh ia masih berdiri dengan pandangan kearah mereka, ia tahu apa yg ia lakukan salah pun tak seharusnya merasa tertekan apa yg terjadi dengan hyunjin, perlu dijelaskan ia bukan siapa siapa tapi tetap perasaan seakan mengkhianati tapi selalu menolak .

"Malam ini saja tak apa setelah itu kita anggap tak pernah terjadi bagaimana ?"

Dan baru lah jeongin bersembunyi, bersender tembok samping pintu kamar hyunjin dengan jantung bertalu kencang bahkan rasanya suara detakan terdengar nyaring,

This Love 💖 Hyunjeong Straykids ( End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang