-Jungkook
Entah apa yang aku pikirkan kemarin, aku telah menyetujui untuk melakukan operasi itu. Jimin-hyung memintaku untuk melakukannya katanya ini demi kakakku, dia bilang bahwa kakakku pasti akan sangat senang mendengar kabar bahwa aku bisa melihat lagi.
Aku telah melakukan operasi itu tadi pagi dan sekarang dokter sudah berada di ruanganku untuk membuka perban di mataku. Aku cemas, juga takut jika ini tidak berhasil. Namun aku terus merapalkan doa dalam hatiku, semoga saja ini berhasil dan aku bisa melihat lagi.
Aku merasakan perban sedikit demi sedikit terbuka, aku masih setia memejamkan mataku.
"Jungkook cobalah buka mataku secara perlahan"
Sesuai dengan perintah dokter, aku membuka mataku secara perlahan. Sinar yang memasuki retina mataku membuatku silau. Aku memejamkan mataku lagi.
"Secara perlahan saja" kata dokter. Aku membuka mataku lagi.
Yang aku lihat hanya bayangan semu, semuanya tampak kabur. Lalu aku mengedipkan mataku secara perlahan semua terlihat dengan jelas. Di samping kiriku ada dokter dan ditemani oleh satu perawat. Disebelah kananku ada Jimin-hyung dan disampingnya lagi ada seorang pemuda yang aku tidak tau dia itu siapa.
"Kau bisa melihat?" tanya dokter. Aku menganggukkan kepalaku. Setelahnya dokter pun berbicara pada Jimin-hyung dan meninggalkan ruanganku.
"Astaga Jungkook! Aku tidak percaya sekarang kau bisa melihat lagi" suara itu seperti suara Taehyung, dan suara itu berasal dari pemuda yang sedang berdiri di samping Jimin-hyung.
Jadi pemuda itu adalah Taehyung?
"Jungkook, kau baik-baik saja?" tanya Jimin-hyung, sorot matanya menandakan bahwa dia tampak khawatir dan dengan cepat aku menganggukkan kepalaku.
"Bisakah aku bertemu dengan Yoongi-hyung?" aku melihat raut wajah Jimin-hyung terkejut juga Taehyung yang nampak mengalihkan pandangannya dariku. Pikirku, apa pertanyaanku salah?
"Sebaiknya kau istirahat dulu Jungkook, Yoongi-hyung sedang tidak bisa ditemui"
Jawaban itu lagi, membuat aku merasa kesal. Kenapa selalu tidak bisa ditemui? Mereka bilang Yoongi-hyung sudah sadar kenapa masih tidak bisa ditemui?
"Aku ingin bertemu dengan Yoongi-hyung!" aku bangkit dari tempat tidurku. Melepas secara paksa infus yang masih berapa di tangan kananku. Namun Jimin-hyung menahanku.
"Jungkook, sebaiknya kau jangan pergi!" sergahnya.
Aku menghempas kasar tangannya, menatapnya dengan tatapan nyalang. Kenapa aku tidak boleh menemui kakakku sendiri?
"Aku ingin pergi hyung! Lepaskan aku!" bentakku. Aku melihat Taehyung juga berusaha menahanku.
"Kalian ini kenapa? Aku ingin menemui kakakku sendiri!! Kenapa kalian melarangku?!" kesal aku pun membentak mereka berdua.
"JUNGKOOK! DENGARKAN AKU!" Jimin-hyung membentakku, menatapku dengan mata memerah. Dia sedang emosi dan aku sama sekali tidak peduli.
"AKU INGIN BERTEMU KAKAKKU SENDIRI!! KENAPA KALIAN MELARANGKU? APA ADA SESUATU YANG KALIAN SEMBUNYIKAN?! BERI TAU AKU ADA APA SEBENARNYA?!" napasku tersengal, aku mengeluarkan semua tenagaku. Mataku memanas, entah kenapa aku bisa seperti ini.
"Baiklah kau aku ijinkan untuk menemui kakakmu" ucap Jimin-hyung.
"Jimin!" Taehyung bersuara, berusaha memotong ucapan Jimin-hyung. Dan kali ini aku tidak bisa berpikir dengan positif.
"Tapi sebelum itu kau harus melihat ini" jimin memberikanku semua CD, aku tidak tau apa isinya. Jadi aku menerimanya, Jimin-hyung meminjam laptop yang Taehyung bawa. Lantas memutar video yang ada di dalam CD itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stay With Me(YoonKook)✔
Fanfiction[Brothership Fanfiction] Jungkook menginginkan hidup seperti orang normal, tapi Tuhan mengabulkannya dengan cara yang berbeda. 'Hyung, bukan ini yang aku inginkan' Started : 09 Agustus 2019 Finished : 03 September 2019