31

66 2 0
                                    

"hiks..hiks"

"ada apa sayang?" tanya nya dengan nada frustasi.

"jasmine, hiks"

"jasmine? Dia kenapa?"

"d..dia, hamil, huaa" Asyifa mengeraskan suara nya.

'ya Allah, istri ku kenapa?' batin Ilham.

"loh, bukannya tadi adek, bahagia saat tahu kalau Jasmine hamil?" tanya nya kebingungan.

"iiya, hiks syifa bahagia hiks" jawabnya sesegukan.

"lalu? Sekarang kenapa nangis?"
Asyifa menggelengkan kepala nya.

"syifa gak tau" jawab nya.
Sambil memeluk ilham.

Ilham, menjambak rambut nya frustasi, ia tidak tahu kenapa istrinya jadi seperti ini.

Kenapa istrinya jadi lebih sensitif?

"baiklah, sekarang adek mau nya apa?" tanya dengan nada lembut.

"gak ada" jawab nya singkat.

"ya udah syifa mau tidur aja" lanjutnya kemudian.

"ya udah, tapi sebelum itu syifa ganti baju dulu yah" saran Ilham yang di anggu ki oleh Asyifa.

Asyifa keluar dari kamar mandi dengan baju kebesaran milik nya.
Dan langsung berbaring di samping suaminya.

Namun, beberapa saat kemudian ia membangunkan suaminya.
"mas Ilham, bangun" kata Asyifa sambil menepuk pelan lengan suami nya.

"hm, iya kenapa?" tanya Ilham dengan suara sedikit serak.

"mas pindah ke kamar sebelah aja deh, Syifa mau tidur sendiri" kata nya.

Ia melongo, tak percaya atas apa yang di katakan istri nya.

"dek, mas punya salah yah?" tanya nya.

"gak ada, cuman syifa pengen tidur sendiri aja sekarang" jawab Asyifa.

"ya udah, mas pindah ke kamar sebelah"

"maaf ya" kata Asyifa menyesal.

"tidak apa-apa sayang, sekarang kamu  istirahat" kata Ilham sambil mencium kening istrinya dan mulai berhalan ke kamar sebelah untuk melanjutkan tidurnya.

Terlihat Asyifa merasa bersalah. Ia juga tidak tahu ada dengannya hanya saja ia tak ingin tidur dengan suaminya saat ini.

Ia mulai berbaring dan tak butuh waktu lama, akhirnya ia terlelap.

***

Asyifa bangun di sore hari, ia teringat bahwa Ilham sedang tidur di kamar sebelah.
Ia keluar kamarnya dan berjalan ke arah kamar tempat Ilham istirahat siang tadi.

Asyifa membuka pintu kamar.
'dia masih tidur' batin nya.

Ia berjalan ke arah tempat tidur, di pandangi nya wajah lelah suaminya.

"maaf, dan terimakasih" bisiknya sambil menciun singkat puncak kepala Ilham.

Ia keluar dari kamar dan menuju dapur, ia akan menyiapkan makan malam untuk suami nya.

Saat sedang menyiapkan makanan di atas meja, tiba-tiba Ilham datang dengan muka bantalnya.

"dek kok masak? Malam ini gak kerumah ibu?" tanya nya.

"gak, syifa mau di rumah aja, malas keluar rumah" jawab nya yang masih sibuk dengan aktifitasnya tadi.

"mas mau nagapain?" tanya Asyifa saat melihat Ilham duduk dan siap untuk mengambil makanan.

Stuck In YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang