MALAM ITU DIA elok terbalut dalam hitam, menyelaraskan setelannya dengan apa yang tertanam di dada kirinya.
Ichor mengalir di tubuhnya—terpancar melalui matanya yang berteriak bahwa dia lah yang berkuasa pada waktu yang dia tetapkan.
Dia bak arumdalu yang kehadirannya tak seberapa, tetapi disaat dia mengangkat bicara, emas keluar menyerbak dari mulutnya.
Tanpa mahkota murahan dan gelar picisan pun semua tahu bahwa dia adalah raja pada malam ini. Tidak ada yang bisa merenggut takhtanya, tidak seorang pun.
Ketika dia menyita semua perhatian diatas sana, dia adalah bintang, dia adalah bulan, dia adalah segala sesuatu yang bersinar terang pada malam.
Pada saat dia turun dari singgasananya dan merangkap menjadi gelap—aku tetap melihat dia.
D.I.A