05

9.3K 511 27
                                    


Happy reading

♡ ketakutan Izza ♡
.....
Izza Pov
Setelah mendapatkan telfon dari Mas Aiz, aku lansung pergi kerumah sakit. Bingung naik apa kesana, menahan taksi yang kosong tetapi selalu dijawab 'sudah dipesan mbak, maaf' ya Allah.. aku sudah terlalu takut jika terjadi apa-apa kepada Ayah.

Sampai suara yang membuatku bingung kenapa ada suaranya, Mas Aldzi. Ya suara mas Aldzi terasa dekat denganku. Saat aku mendongakan kepalaku untuk memastikan itu Mas Aldzi atau bukan.

Ternyata itu adalah mas Aldzi, aku lansung memegang lengan yang tertutupi jaker bomber itu.
"Mas Aldzi, tolong.. tolong Izza" ucapku dengan airmata yang bercucuran dan dijawab dengan anggukan. Masuk kemobilnya duduk didepan,

Telah tiba dirumah sakit, aku lansung berlari mencari Ibu. Dia pasti sudah menunggu dengan menangis, Aku tidak mengucapkan terima kasih kepada Mas Aldzi.

"Ibu.." panggilku, aku lansung memeluk ibu dengan air mata yang sudah mengalir tanpa henti. Bertanya setelah tenang bagaimana bisa Ayah ada didalam ruangan itu.

Ibu menceritakan apa yang diketahuinya, mengangguk dan pertanyaan Ibu membuatku mencari dimana keberadaan Mas Aldzi.

Ternyata Mas Aldzi masih disana, melihatku dengan terseyum tipis. Astagfirullah, apa itu tadi yang kulihat.

Dengan cepat kualihkan pandangan mataku, terserah melihat apa. Yang penting bukan Mas Aldzi, senyuman tipis yang membuat jantungku berdetak duakali lebih cepat.

Apa itu senyuman maut dari pesona seorang prajurit? Pesona seorang Hantu laut baret ungu, yang dibicarakan oleh elis. Temanku yang menikah dengan seorang tentara Kopassus.

Aku kembali malu, karena Mas Aldzi menyerahkan kauskaki baru dan menyuruhku untuk memakai sepatu dan mengganti kaus kakiku yang sudah kotor.

Satu yang kulihat dari Mas Aldzi, tidak ada unsur modus daru tindakannya itu.

Apa aku harus bertanya padanya, tentang jawaban nya? Ahh tidak perlu, jangan membuat dirimu malu Izza.

Menunggu dokter yang memeriksa keadaan Ayah didalam, dan betapa takutnya diriku mendengar penjelasan dokter.

'Yang menyebabkan pak Faiz tiba-tiba pingsan, karena jantungnya. Sebelum ini juga Pak Faiz sudah saya katakan. Tidak bisa terlalu capek, karena jantungnya sudah terlalu lemah. Dan saat ini keadaan nya kritis. Bisa diurus untuk kamar inapnya. Saya permisi'

Kalimat dari dokter itu membuatku lansung menangis, sedangkan Ibu jika tidak cepat direngkuh olehku. Ibu sudah pasti ambruk kelantai..

Ya Allah, angkatlah penyakit Ayah hamba. Berikanlah dia kesehatan lahir dan batin. Amiin

Mas Aiz datang dengan tergesa. Melihatku dengan Ibu yang sudah menangis.
"Ada apa bu, ayah gimana?" Tanya Mas Aiz. Aku lansung menceritakan semuanya. Mas Aiz lansung mengangguk dan menenangkan ibu. Berkata bahwa semuanya akan baik-baik saja.

Mata Mas Aiz melihat Mas Aldzi yang masih berdiri, Mas Aldzi yang dilihat oleh Mas Aiz hanya membukukan badan sedikit
"Siapa dia?" Tanya Mas Aiz kepadaku. Aku hendak menjawab tetapi suara yang lain mengintrupsi

He Is MARINIR  [END] Terbit EbookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang