chapter 14

11 3 6
                                    

Keesokan harinya...

Naura melakukan aktivitas seperti biasanya..
Bangun siang, pergi sekolah terlambat selalu menjadi rutinitasnya, tapi entah mengapa ia selalu bermimpi tentang adit yang akan meninggalkannya.

Hingga akhirnya... alarm diatas nakasnya berbunyi nyaring dan membuyarkan segala mimpi itu, dan bersamaan dengan itu suara ketukan pintu terdengar.

Tok tok tok...

"Non, bangun udah jam 6 lebih, dibawah udah ada den adit non." Ujar bi inem.

"Iyahh bii" teriak naura dan langsung bergegas ke dalam kamar mandi untuk bersiap-siap.

Pagi yang cerah ini, membuat naura sangat semangat bukan karna adit menjemputnya tapi karna ada rencana lain yang ingin ia lakukan...

Tak butuh waktu lama ia pun segera turun menghampiri keluarga kecil yang sedang sarapan...

Dan ternyata hari ini diaz sudah siap juga dengan seragamnya...turun bersamaan dengan naura, dengan posisi diaz yang merangkul naura.

Setelah sampai di meja makan, adit menatap naura dengan tatapan dingin dan tajam. Inilah tatapan yang paling ia tidak suka dari adit. Bukan karna takut kepadanya tapi entah kenapa ia sangat tidak suka dengan tatapan dingin itu.

Galaksi-papah naura merasa bahwa adit sekarang tengah dilanda rasa cemburu dipagi hari karna melihat naura bersama orang yang tidak pernah ia lihat sebelumnya.

"Oh yah nak adit, perkenalkan ini adalah diaz, dia adalah sepupu dari naura, pindahan dari jerman. Dan akan bersekolah dengan kalian." Ujar galaksi memperkenalkan.

"Diaz." Sambil mengulurkan tangannya.

"Adit." Membalas uluran tangan diaz dan dengan senyuman manis.

Naura yang melihat itu hanya bisa memutar bola mata jengah, melihat semua ini.

"Ya udah ayok sarapan dulu nanti telat kalian ke sekolahnya. Dan yah naura kamu sekarang gak boleh pergi kemana mana kalo gak sama adit." Ujar kirana-mamahnya naura.

"Apaansih mah, nau udah gede masa sampe segitunya. Lagipula kan ngerepotin adit-."

"Gak kok, gak ada yang kerepotan. Karna sekarang kamu adalah calon tunangan aku." Ujar adit memotong ucapan naura dengan semangat.

Yang lainnya hanya terkekeh melihat semangat adit untuk menjaga naura, dan melihat naura misuh misuh seperti anak kecil yang tidak diberi mainan.

Beginilah naura jika berada bersama keluargnya, pasti sikap manjanya keluar. Dan nanti jika di sekolah sikap ganasnyalah yang keluar.

Setelah selesai sarapan, mereka berpamitan kepada orangtua naura. Diaz berangkat menggunakan mobil sportnya untuk menjemput temannya. Yang akan satu sekolah juga dengannya. Ia sengaja tak memberitahukan soal kepindahannya kepada tami, katanya sih mau ngasih surprise.

Disisi lain naura telah berangkat dengan adit menggunakan motor sportnya dan membelah jalanan yang cukup ramai.

Setelah menghabiskan beberapa waktu kini, mereka telah sampai di parkiran sekolah. Seperti biasa banyak netizen yang mengomentari mereka. Melempar tatapan memuja ketampanan dan kecantikan mereka bahkan melempar tatapan benci atau sinis sekalipun. Mereka sudah biasa dengan situasi ini.

Adit sekarang dengan telaten menjaga naura, memerhatikannya. Dan sekarang ia telah mengantarkan naura sampai ke depan kelasnya.

"Yaudah sekarang gw ke kelas dulu, belajar yang bener, awas ajah sampe bolos. Dan nanti istirahat gw jemput buat ke kantin." Ujarnya sambil mengacak puncak kepala naura.

Senja Yang RumitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang