Ini udah malam, dan gua masih di apartement Seungyou. Istirahat sejam atau dua jam sih udah cukup buat gua, tapi kayaknya gak berlaku deh buat Seungyoun. Lihat aja, sampai sekarang dia masih molor di kamarnya. Berkali-kali gua bangunin dari tadi, dan jawabnya pasti...
"Betar lagi,masih ngantuk nih, lima menit lagi." terus dia molor lagi, sampe sekarang.
Dan yang bisa gua lakuin sekarang cuma sabar nunggu dia bangun.
Gua nyantai di ruang tengah sambil mainin handphone. Buka SNS, cek DM-an yang masuk, lihatin story orang, sampe stalking akun Oppa. Gabut banget sumpah. Dan Akhirnya gua ketiduran di sofa.
Gua kebangun dalam keadaan kepala gua yang udah ada diatas paha Seungyoun. Gua lihat dia juga tidur, tapi dalam posisi duduk.
Gua bangun, sedetik setelahnya dia juga kebangun.
"Udah bangun kamu." katanya setelah melihat gua bangun. Gua cuma ngangguk.
"Sejak kapan kakak pindah kesini?"
"Gak tau, gak lihat jam tadi pas bangun."
"Terus kenapa pindah tidur disini?"
"Tadi pas kebangun ternyata udah malam aja. Ingat kamu belum aku antar pulang. Jadi aku cari kamu karna gak ada di kamar, dan nemu kamu lagi tidur di sofa. Aku kasian aja kamu tidur gak pake bantal, jadi aku berbaik hati nih kasih pinjam paha aku buat bantalan kamu" jelasnya sambil nepuk-nepuk pahanya.
"Terus jadi ketiduran gitu iya."
"Ya gitu deh."
"Kenapa gak dibangunin aja sih tadi?"
"Gak tega bangunin, kamu tidurnya pulas gitu."
"Ya udah, sekarang anterin aku pulang." pinta gua terus bangun dari sofa itu.
"Pulang kemana?" tanya Seungyoun yang sekarang tangannya nahan tangan gua.
"Ke kos lah."
"Ini udah lewat tegah malam lho. Mana bisa jam segini kamu masuk ke kos." kataya
Memang sih kosan gua cuma buka sampe jam 11:00 pm, lewat dari itu pintu gerbang udah ditutup dan dikunci.
Gua buang napas kasar terus duduk lagi disamping Seungyoun.
"Kakak sih dari tadi tidur mulu." protes gua
"Ya maaf." ujarnya menyesal
Gua diam aja. Ngambek ceritanya.
"Lagian besok masih libur tenang kan. Gak pa-apa lah nginap disini lagi."
"Gak mau." tolak gua
"Ya udah pulang aja sana." katanya. Gua shock dia bisa ngomong gitu.
"Ngusir nih?"
"Ya kamunya gak mau dibilangin. Ini udah malam, besok juga aku antar." Seungyoun marah.
Gua diam sejenak menetralkan emosi gua.
"Iya. Kakak tidur lagi deh sana." ujar gua sebisa mungkin gak kepancing amarahnya.
"Maaf. Aku benar-benar capek tadi siang." kini dia bicara menyesal.
"Iya gak pa-apa."
Sengyoun membawa gua kedalam dekapannya.
"Aku gak mau marah-marah ke kamu, jadi kamu jangan pancing-pancing amarah aku ya." katanya, gua ngangguk.
"Aku gak mau jadi pacar yang kasar." lanjutnya dan gua ngangguk lagi.
Seungyoun lepasin lagi pelukannya, dia pegang kedua pundak gua dan gua lihat wajahnya. Kami saling menatap.
Pria dihadapan gua ini masih sama. Dia masih Seungyoun yang gua kenal beberapa bulan yang lalu. Caranya memeluk, menatap dan menggenggam tangan gua masih sama.
Tapi kenapa, gua merasa dia sedikit berbeda sekarang? Apa itu cuma ketakutan gua aja?
"Hey, kenapa nangis?" tanya Seungyoun khawatir dan dengan sigap tangannya menghapus air mata yang basahi pipi gua.
Gua geleng. Gua juga gak tau kenapa tiba-tiba gua nangis.
"Ya udah, sekarang kamu tidur ya." katanya kemudian genggam sebelah tangan gua dan bangun dari sofa.
"Kemana?"
"Kamar."
"Gak. Aku tidur disini aja." tolak gua.
"Di kamar. Tidur disini tuh gak baik buat tulang-tulang kamu." katanya dan akhirnya gua nurut.
Gua membaringkan tubuh gua di tempat tidurnya Seungyoun dan di sebelah gua ada Seungyoun yang juga tengah berbaring.
Gua tidur ngadep dia dan dia juga ngadep gua. Tapi gua gak berani natap dia gini, gak bisa tidur gua. Gua putar posisi dan belakagin dia.
"Lah kok aku dipunggungin gini sih" protes Seungyoun.
Gua diam. Pura-pura tidur aja.
Gak lama setelah Seungyoun ngomong, dia merentangkan tangan kanannya dibawah leher gua, menjadikannya bantal. Kemudian tangan kirinya nenarik tangan kanan gua, meletakkan jarinya di sela-sela jari gua, kemudian menautkan keduanya.
"Kak.." kata gua memulai percakapan.
"Hmm?"
"Kenapa?"
"Apa?"
"Kenapa pake cerita ke kak Hangyul?"
"Hangyul kasih tau kamu?"
"Iya."
"Hangyul bilang apa?"
"Banyak. Aku gak bisa kasih tau kakak."
"Hmm..?"
"Kak, aku mau nanya boleh?"
"Iya."
"Boleh?"
"Iya boleh."
"Kakak ada perasaan bosan gak pacaran sama aku?"
"Kenapa nanyanya gitu?"
"Nanya aja."
"Kamu takut ya, kalau aku bosan nanti aku bakal tinggalin kamu."
"Iya."
"Jika suatu saat bosan adalah alasan aku buat mutusin kamu, berarti aku pria bodoh."
"Jadi apa alasan kakak nanti buat mutusin aku?"
"Gak ada. Karna aku gak bakal mutusin kamu."
"Promise me!"
"I promise you. I'm yours forever."
"Forever?"
"Yeah. Forever and ever!"
______________________________________
Singkat ya?
Gua masih bingung buat mempercepat alurnya, jadi gini deh hasilnya.
Chapter selanjutnya bakal dibikin jelas konfliknya kok.
Jadi tungguin aja.Please support me.
i'm getting bored😪
KAMU SEDANG MEMBACA
PooL || You & Cho Seungyoun ✓
FanfictionApa gua sanggup berada dalam hubungan ini sama Seungyoun. Jatuh dan cinta dengannya, ini bukan perkara yang mudah. Jatuh cinta menurut gua seperti berada didalam kolam, gua bisa aja menikmatinya bahkan bisa berenang lagi hinggga ketepian, tapi masih...