Ganteng, ganteng, ganteng. Oh my god, he's so damn hunk, the real hunk and i got crush on him at the first sight.
Look at his body, so sexy as hell. He really got a body of figure of eight. Dia punya proporsi tubuh yang keren, tinggi tapi gak kurus-kurus banget, punya otot lengan yang bikin engas. Terus urat-urat yang bertonjolan dipergelangan tangannya ugh lakik banget.
Tipe gue abis, mukanya lokal banget, kulitnya legit kecoklatan mengingatkan gue pada sosok beruang grizzly jantan dan macho, terus kalau senyum manisnya bikin pabrik gulali gulung tikar. Gue sampai drolling sendiri ngelihatin penampakan fotonya di sosial media, nope, meski Mas Ganteng punya akun Igeh sendiri tapi dia jarang ngepost disitu, ini aja gue stalking lewat akun teman-temannya.
Karena satu-satunya foto yang nangkring di akun mas tamvan ini, ya foto dia sama mbak pacar yang menurut info beredar sudah dipacarinya sejak kelas 1 SMA. Kata gue, sih, ceweknya Kian mukanya biasa aja, cuma enak dilihat, pake hijab, dan kelihatan seperti jebolan pesantren.
Heu, sedih amat. Ternyata kekepoan gue yang berlebihan hanya berujung melukai diri sendiri.
Tapi gue kadung deman gimana, dong? Pokoknya gue suka Kian, titik. Bodo amat meski mas beruang seksih ini bertitle pacar orang.
Ya gue juga gak mau punya pacar giveaway, sih, menikung cowok orang is much better to meh, jadi kalau dilihat dari segi usaha, kelihatan lebih ada gregetnya getoh.
Kiran gitu loh, demi mendapatkan Mas Kian pujaan hati, apapun bakal gue lakuin. Hell no, gue gak biasanya jual semurah ini, tapi khusus buat mas gebetan ehem ehem ini gue rela obral gengsi dan harga diri.
Sumpah ya, baru kali gue merasakan jatuh cinta yang sebenarnya, you know how im fellin'? My heart sound jedug jedug jedag jedag everytime i meet him, and that happening a whole time.
"Please deh, Ki." Gita, sohib amis gue. Muter matanya sampai juling-juling, yeu dugong sirik aja lo. "Emang lo tahu cinta itu apa?"
"Cinta itu buat gue seperti melihat doi yang bikin hati gue gejebar gejebur gebur gejebar." Sambil gue sodorin dada gue ke Gita dan peragaain goyang dribble.
"Fix, Git. Temen lo gak waras." Nania, sohib gue yang lain, si kalem tapi berotak bantet karena kelamaan gak diasah.
"Temen lo juga keles." Gita gak terima, ya bebas mau ngatain gue, paling nanti gue turunin dari mobil, hah mau ngampus ngompreng ke siapa, loh.
"Eh tapi sumpah, genk. Gara-gara itu cowok, Kiran sekarang demen dibonceng naik motor, loh. Padahal dulu mah boro-boro, yang katanya panaslah, yang rambut berantakan lah, tailah..." Cibir Naina. Sohib gue juga ini, sebenarnya kita segenk berenam gitu, selain Gita, Nania, Sheila, masih ada Susan dan Nana, tapi sekarang mereka masih di kampung, pada belum ngampus, padahal perkuliahan udah dimulai minggu ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
CRUSH
FanfictionTELAH TERBIT VERSI LENGKAPNYA DALAM BENTUK EBOOK DI GOOGLE PLAYSTORE!! 'Gue ogah punya pacar giveaway, mending nikung lebih kelihatan ada usahanya' - Kirana Azalea