Dia lagi

177 36 6
                                    

Pukul 01:30 pagi, seperti biasanya nur bangun dari tidur nyenyaknya, untuk melakukan shalat tahajud pagi ini. Kebiasaan ini ia lakukan ketika ia mulai masuk SMA. Nur mungkin bisa di jadikan kategori wanita shalehah, setiap malam ia lakukan kegiatan itu tanpa henti kecuali memang ia kecapean dan terlelap hingga pagi.

15 menit berlalu, singkat memang tak begitu lama namun menurutnya lebih baik mengerjakan sedikit^ namun tetap istiqomah, dari pada langsung banyak namun hanya sesekali saja.
setelah ia melakukan shalat tahajud. Entah kenapa, malam ini ia tak bisa tidur kembali seperti yang biasanya. Ia bisa tertidur kembali setelah shalat tahajud namun malam ini tidak.

Ia mencoba memejamkan matanya namun sulit sekali untuk tidur, ia membuka ponselnya dan mencoba menyalakan audio bait-bait murojaah yang terdapat pada ponselnya. Ia harap ia dapat tertidup lelap setelah mendengarkan murojaah dari ponselnya.
Namun masih tetap sama mata ini tak kunjung menutup. Entah ada apa namun ia merasa gelisah, padahal ia telah melaksanakan shalat malam hari ini. Tetapi mengapa hatinya masih gelisah?

Semua lampu yang ada di dalam maupun luar rumah masih tetap belum menyala karna memang masih pukul 02:00. Hening tak ada suara sama sekali menandakan orang rumah masih lelap tertidur dengan pulas.
Lantas ia bingung apa yang harus aku lakukan menunggu sampai pagi datang tanpa tidur  kembali ? Apa yang harus aku lakukan?

"Argh susah sekali untuk tidur kembali"

gumamnya ia bermonolog

"Ya sudahlah, aku akan menunggu sampai
pagi, dengan memainkan ponselku"

Ia segera menyalakan mode data pada ponselnya,entah apa yang ia lakukan sepertinya memang membosankan sekali, hanya bolak balik aplikasi satu dengan yang lainnya. Jangankan notif pesan masuk lagi notif pemberitahuan saja tidak ada😴
Sungguh malam yang menyebalkan baginya saat itu, ia harus menunggu pagi tanpa bisa tidur lagi.

Jam menunjukan pukul 03:00 pagi, nur memang benar-benar bosan menunggu pagi yang tak kunjung datang.

Menunggu itu memang membosankan apa lagi menunggu tanpa ada kepastian😅

"Ya Allah jam 03:00 pagi, masih sejam lagi nunggu jam 04:00  , huft masa aku harus mandi jam 03 dingin banget kali, argh andai saja ada pesan masuk lagi aku akan membalasnya, tidak peduli siapa lah asal ada kegiatan untuk menunggu jam 04 tak terasa lama"

Masih dengan kegiatan yang sama nur masih tetap setia memainkan ponselnya, namun ia memang benar benar dipuncak kebosanan, ketika ia hampir mematikan mode data di ponselnya. Terdapat notifikasi pesan masuk tanpa sengaja

+628564264....
Sugeng enjing mba...

"Pesan macam apa ini, dasar modus" ketusnya dalam hati.

Namun apa yang dapat ia sangkal ia harus menunggu sejam lagi untuk mandi😴 kalau ia tidak membalas pesan itu apa yang dapat ia lakukan lagi.  Sudah cukup sejam setengah menunggu pagi sangat lama.

"ya sudahlah, terpaksa aku membalas pesan gak penting dari orang asing sepertimu, karna memang aku belum bisa tidur sampai sekarang"

Waalaikumussalam warahmatullahi wabaraktuh

Njeeh, niki sinten ?

Belum sampe semenit sudah ada balasan lagi darinya.

+628564264....
Puntene mba, menawi kulo nganggu pean jam saniki. Kulo Ahmad Alwi Ardhani.

"Sopan juga anaknya" gumam nur pada saat itu, ketika ia melihat pesan masuk darinya pendapat itulah yang muncul pertama kali di benaknya karna pada dasarnya baru kali ini ia chatingan dengan seseorang yang menggunakan bahasa kromo, menurutnya ia adalah anak yang baik unggah ungguhnya saja di perhatikan.

Saat itu mulai lah chatingan diantara mereka berdua

Njeeh mboten nopo-nopo kang

Ngapuntene mba badhe silaturahmi

Njeeh kang monggo

Punten mba, namine pean sinten njeeh badhe kenal ten nopo-nopo kan?

Hehe, njeeh kang ten nopo- nopo, kulo Azzahra humaira nurul janah

Masya Allah, sae tenan mbak e namine😁 salam kenal ukhuwah njih mbak zahra

Njih kang, sewangsulipun

Kok pean jam saniki mboten tilem toh mba?

Hehe, njih mboten

Lah kok mboten ?

Mboten nopo nopo kok kang

Oalah, njih mpun mbak zahra

Entah ada apa dengan nur saat ini, memang tak seperti biasanya, entah karna terpaksa membalas pesan atau apa namun ia tidak marah ketika namanya di panggil dengan sebutan yang lain, biasanya ia akan sangat marah jika ia tidak dipanggil dengan sebutan nur. Lalu apa semua ini ? Mengapa ia tak marah ketika di panggil dengan sebutan zahra ? Meski dalam chat tersebut tak ada yang istimewa nur tetap membalas dengan ramah, Dan yah walaupun ia adalah orang yang begitu acuh di sosial media tapi mengapa pesan tadi ia tidak  begitu cuek , apa karna ia hanya menghargai ? Sebab orang yang ia balas tau tata krama ?

Jam menunjukan pukul 03:45
"Sebentar lagi jam 4 yasudahlah aku bersiap saja untuk mandi. Lagian tidak penting pesan masuk apa lagi dari dia" gumamnya

tanpa melihat ponsel dan langsung mematikan mode data tanpa memperdulikan pesan masuk  apalagi.
Bergegas kekamar mandi untuk mandi dan mengambil wudhu, setelah mandi ia bergegas memakai baju sekolah dan tak lupa memakai mukena menuju ke musola untuk melaksanakan shalat subuh.

Pukul 06:00, Nur sudah siap dengan peralatan sekolahnya sedari subuh tadi ia hanya menunggu sarapan pagi yang ibunya masak tiap hari, dan membawa bekal untuk ia ke sekolah.

Bagaimana menurutmu ? Nur memang sengaja membalas pesan darinya atau hanya kerna keterpaksaan ? Lalu mengapa ia menanggapinya begitu ramah berbeda dengan yang sebelumnya ? Apakah nanti Ahmad Alwi Ardhani bisa merubah sikapnya ? Baru beberapa pesan saja sudah ramah bagaimana kedepannya ?😅

Salam manis dari author😁
Jangan lupa kasih vote🙏
Dukungan anda sangat berati untuk saya😊

Caraku Mencintaimu Berbeda (Slow Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang