Bab 11

1.1K 45 0
                                    

Indira menatap Stefano,lelaki itu berdiri di kejauhan,menunggunya di depan pintu gerbang.Stefano terlihat begitu mencolok diantara kerumunan mahasiswa yang berlalu lalang.Itu karena tatapan gadis-gadis yang melewatinya akan selalu menatapnya lama seperti dirasuki sesuatu.Belum lagi jika Stefano membalas sapaan atau tatapan mereka.

Indira berdiri di belakang lelaki itu,ia berniat membuat Stefano terkejut dengan kehadirannya yang tiba-tiba.Namun,ternyata Stefano berbalik dan memeluknya.

"Aku tau kau ada disini,sayang.Mari,nona.Aku akan mengajakmu ke suatu tempat"kata Stefano sambil membukakan pintu mobil untuknya.

"Kemana kita akan pergi?"tanya Indira penasaran.

"Kau akan tau nanti.Apa kau mau pulang untuk berganti baju dulu?"tanya Stefano.

"Hmm kurasa tidak.Lanjutkan saja perjalanannya"kata Indira.Stefano lalu menjalankan mobilnya ke arah barat.Mereka melewati jalanan yang belum pernah dilihat Indira selama ini.Melewati gedung putih,kompleks perumahan bergaya gothik dan masih banyak lagi.20 menit perjalanan,keduanya sampai di depan sebuah restoran modern namun dengan sedikit kesan tradisional.

The Virgin Queen.Indira memperhatikan detail bangunan yang ada di hadapannya.

"Jadi kau ingin mengajakku makan disini?"tanya Indira.

"Ya,mari nona.Kau pasti akan menyukai hidangan di sini"Indira menggamit lengan Stefano tanpa diperintahkan oleh lelaki tersebut.

"Kau sudah mulai menyukaiku,Nona?"tanya Stefano menggodanya.

"Aku berbohong jika aku mengatakan tidak"jawab Indira.Mereka berdua tertawa kecil,lalu segera masuk.

Stefano memilih tempat duduk yang menghadap ke jendela.Seorang pelayan lelaki menyapa Stefano dengan akrab.

"Bon pemiriggio,monsignore"sapanya ramah dalam bahasa Italia.

"Ah,Battista!Kau masih mengenalku?"tanya Stefano dengan bahasa Inggris.

"Tentu,monsignore.Jadi,siapakah nona cantik yang ada di sebelahmu itu?"tanya pelayan yang ternyata bernama Battista itu ramah.

"Perkenalkan,nona Indira dari Indonesia"kata Stefano."Indira,ini Battista,teman baikku"

Indira menyapa Battista ramah.Kedua lelaki itu lalu berbicara sebentar dalam bahasa Italia.Indira begitu kagum,melihatnya.

Setelah menyebutkan pesanan mereka masing-masing,Battista kemudian pergi.

"Pelayan yang ramah,Stefano"

"Tentu,nona.Battista merupakan bekas pelayanku dulu.Namun,ia memutuskan pindah bekerja disini karena suatu hal.Berkat pelayanannya yang ramah,pemilik restoran bersedia menerimanya disini"jelas Stefano.

"Dan...kalian berbicara bahasa Italia?"

"Si,nona.Kau tentunya tau aku orang Italia asli.Sama seperti Battista"

Indira memandang kagum pada Stefano.

"Jangan memandangku berlebihan seperti itu,sayang.Kau membuatku malu"ujar Stefano.

"Lelaki sepertimu sudah tidak memiliki rasa malu lagi,Stefano"cetus Indira.

"Benarkah?Aku memang selalu salah di hadapan wanita"

Battista kembali dibantu seorang pelayan lainnya untuk membawa pesanan mereka.

Setelah mengucapkan selamat menikmati,kedua pelayan itu pergi.Indira menatap hidangan menggiurkan di hadapannya,Fishcoteque,makanan laut cepat saji yang terdiri dari ikan yang digoreng dan beberapa potongan kentang.

Accident Of My Imagination Praised By Her(REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang