06

8.7K 522 28
                                    


Happy reading

♡amanat untuk Aldzi♡
....
Aldzi pov
Diruangan rumah sakit itu, aku membuat kaget semua orang. Terutama Izza, matanya yang sering kali menunduk kala melihatku.

Aku masih diam dengan pisisi tegapku, melihat kearah Pak Faiz, ayah Izza yang posisinya setengah duduk.

Aku sudah memiliki jawaban sejak kemarin, Izza adalah jawaban istiqharahku. Aku tidak tahu dengan Izza yang sudah dapat jawaban atau belum. Karena aku sudah 3hari tidak berkomunikasi dengan dia.

Sibuk dengan kabar dari komandanku melalui telegram. Bisa ditebak, itu adalah perintah tugas.

"Nak Aldzi, apa kamu serius dengan perkataanmu barusan?" Tanya Pak Faiz sambil tersenyum lemah.

Melirik sebentar Izza yang masih syok karena kalimatku "siap Iya, pak" jawabku tegas. Pak Faiz mengangguk mendengar jawabanku

"Gimana mas Auf, mas Aiz?" Tanya Pak Faiz kepada kakak kembar Izza. "Apa tidak masalah Adik kalian menikah terlebih dulu?"

"Auf sendiri terserah sama Ica, dan Auf juga tidak masalah.tunggu rumah Auf jadi dulu, Yah" jawab Auf. Pak Faiz mengangguk dan beralih menatap Mas Aiz

"Aiz sendiri sama dengan Auf, Yah. Tidak masalah kalau Izza melangkahi kami berdua masnya" jawab Mas Aiz sambil tersenyum melihat ku

Kini pandangan semua tertuju pada Izza, si calon makmum ku yang tidak ada suara sedari tadi.

"Jadi gimana, nduk?" Tanya Ibu siti mengelus punggung Izza lembut.

Astagfirullah, kenapa dengan wajah Izza yang membuatku gemas sendiri. Matanya mengerjap berkali-kali. Mas Aiz lansung tertawa melihat tingkah Izza

" Beri Izza waktu, Yah. Izza belum memiliki jawaban." Ucap Izza pelan. Pak faiz mengangguk dan diikuti semua orang.

Terkecuali aku sendiri, kalau bisa jujur. Aku sedikit kecewa ketika mendengar jawaban Izza, dan terlihat dari matanya kalau dia masih ragu

"Saya sudah beri kamu izin, tinggal menunggu jawaban Izza saja. Saya berharap kamu bisa menunggu jawaban itu." Ucap Pak Faiz. Aku mengangguk sambil memaksakan senyum.

"Saya pikir, kamu hanya bercanda. Padahal diluar tadi saya cuma gertak kamu, lho" ucap Bang Auf terkekeh. Izza lansung melotot kearah masnya itu

"Kamu kalau bercanda itu liat orangnya, Hantu Laut nya AL. Diajak bercanda " ucap Ibu siti tertawa. Kulihat semua orang kaget menatapku, terkecuali Izza dan Ibu siti.

"Serius kamu?" Aku hanya mengangguk kecil. "Aduh.. salah orang akunya" ucap Mas Aiz menepuk jidatnya sendiri

Semua lansung tertawa, dapat kulihat kalau mas Aiz ini tipe orang yang humoris sedangkan bang Auf dingin. Cocoklah dengan profesi mereka

"Nduk, kamu istirahat dulu dirumah. Ganti baju kamu. Habis itu balik kesini lagi, kalau masih mau" ucap Pak Faiz. Izza mengangguk setelah melihat baju yang dipakainya.

"Yah, Aiz tugas dulu ya, ini udah waktu nya Aiz tugas" pamit Bang Auf melirik jam tangannya. "Sekalian mas anterin Ica" Iza lansung menyalimi semua tangan kecuali aku.

He Is MARINIR  [END] Terbit EbookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang