kamu pikir hidup berjalan mulus ya
tembokmu terbentang penuh coretan
ingin kesana, kemari, keliling dunia
cari tempat untuk tenang katanyaaku menghadap tembok
mengharap wajah siapapun terukir kembali
kiasan apa yang kau harap
dari dinding dingin putih tak berdimensihayalku kembali mengenala
seandainya ia lekuk untuk kupeluk
punya ruang untukku menerawang
punya petunjuk untukku jadi riangbenar katamu sejak dulu
dunia gila tanpaku menerka cerita
lucu jika kurasa diriku pernah lugu
akan selalu ada yang tersisa untukku bercandadinding dingin sempitku
kapan kamu kan terbuka
sambut aku jadi bagianmu
dengarlah cerita tentang dukakudinginnya dinding kini meluas
katanya kamu tak pernah puas
meski kutunggu kau membalas
mereka bilang aku tak warasdindingku kembali bicara
meski terasa asing rasanya
siapkan telinga harapkan responya
dindingku mendadak sunyi sajabising, katanya rumahku
ruwah ruwet, itu kepalamu
kalau saja aku tak perlu tahu
mengapa aku harus berbicara padamu