CINTA ITU HINATA

1.8K 164 58
                                    

Disclaimer Masashi Kishimoto

Naruhina Fanfiction

Genre romance

AU

Google image

Pemuda belasan tahun tergesa menyeret langkahnya sepanjang lintasan pedestrian. Bunyi pantofel hitam mengentak trotoar kasar dan mengusik ketenangan. Sepotong roti isi menyumpal penuh bibirnya. Rambut secerah mentari tengah hari berlompatan girang dibelai angin. Setelan sekolah lengkap blazer gelap berhamburan mengikuti pergerakan tubuhnya yang gesit. Ransel gelap bergelantungan manja pada bahu kanannya. Sesekali sudut-sudut matanya mengintip penunjuk waktu pada pergelangan kiri.

Sepasang lensa birunya beredar. Dahi kecokelatannya berkerut. Waktu tak pernah bersahabat dan selalu melesat melampaui kekuatan alat gerak bawahnya. Naruto selalu terhindar dari sanksi keterlambatan meskipun kehadirannya bertepatan dengan penanda sekolah dimulai. Namanya tak pernah sekali berbaris pada susunan anak-anak kesiangan dalam catatan. Namun kali ini lebih mengerikan dari hari-hari yang lalu. Si tunggal putra Namikaze Minato membuka mata tepat sepuluh menit sebelum bel gaduh pelajaran pertama ditekan beberapa kali.

Perhatiannya dominan pada benda maskulin di tangan kiri daripada lingkungan sekitar. Sesaat kemudian sepasang tumitnya tertahan setelah mengusik kedamaian seorang pria paruh baya pejalan kaki yang santai. Tubuh menjulangnya menunduk rendah penuh penyesalan. Beruntung sang laki-laki dewasa dengan sabar tetap membagikan senyum maklum.
Naruto kembali mengayun langkah sigap saat sebuah kendaraan besar angkut masal masih terpaku pada pemberhentiannya. Tanpa banyak pikir, sebelah tungkainya mengawali raganya yang menyatu dengan udara pendingin ruang dalam bis.

Naruto melintas perlahan celah lebar di antara deretan bangku penumpang yang saling berhadapan. Tubuhnya segera terhempas tepat pada jeda kosong di ujung bagian dalam kendaraan. Napasnya tersengal di antara kunyahan kasar roti yang setia membungkam mulutnya.

Tawa kecil seorang gadis mampu menghasut leher Naruto berpaling. Naruto menelan roti tersisa dalam mulutnya. Kelopak matanya menyipit heran pada gadis cantik yang tepat bersisian dengannya. Sepasang bahu gadis berhelai merah muda masih terguncang ringan. Kelopak matanya tertutup dalam tawa.

“Ada yang lucu?” pertanyaan penuh gelitik rasa tersinggung.

Tawa sang gadis sesaat mereda. Layar matanya terbelalak perlahan menampilkan warna alam yang cerah. “Maaf,” balasnya pelan.

Naruto termangu. Sepasang biru samudera berkedip beberapa kali. Dadanya berdentum asing. Warna hijau membius akalnya menyisakan angan semu dalam benak. Begitu menawan bidadari yang menyapa paginya yang carut-marut ini. Helaian merah muda dalam sorot hijau bagai padang musim semi. Sangat menyejukkan hati dan menjernihkan kabut pikiran.

Sang gadis terheran. “Hai!” kedua jari lentik beradu di hadapan Naruto.

Naruto menggeleng ringan. “Ada yang salah denganku?”

Si gadis merah jambu mengusap dagunya seolah memutar pikiran. “Kamu kumal. Apa habis dikejar anjing?”

Naruto meninggikan sebelah alis kuningnya. “Kelihatan begitu, ya?”

Si iris hijau mengayunkan dagunya ke bawah dua kali. Pandangannya menjelajahi segala yang melekat pada tubuh jangkung pemuda di sebelahnya. “Kau terburu-buru saat hari masih terlalu pagi. Ada alasan yang lebih baik dari itu?”

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 05, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

CINTA ITU HINATATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang