Hari itu langit sedang cerah-cerahnya. Kau datang sembari tertawa karena lecucon yang kau buat. Selalu seperti itu, dari hari ke hari seolah dalam hidup ini hanya ada bahagia saja. Aku memandangimu dari jauh tanpa berniat untuk menghampiri. Rasa takut seolah menggerogoti, rasa tak percaya diri pun ikut menemani.
Hingga suatu ketika kau datang kemudian menyapa, menularkan bahagia dan tawa. Ada matamu yang turut memancarkan binar, menatapku hingga jantung ini berdebar. Aku pikir ini wajar, karena memang ini kali pertama kita bertegur sapa. Pertemuan kita memang sederhana, dalam sebuah kelas dan beberapa siswa. Bukan seperti cerita dongeng ataupun novel cinta yang sering ku baca, bukan juga berlatarkan senja yang banyak orang mendambanya.
Kau pun pamit ingin menemui teman lelakimu. Aku mengiyakanmeskipun dalam hati masih ingin bercengkrama dan bertukar cerita. Selepas kaupergi aku berpikir, apakah aku hanya berhalusi nasi dan apakah kau adalahilusiku saja?
"perjumpaan denganmu sangat sederhana, entah ini takdir atau memang hanya kebetulan semata"
YOU ARE READING
Hidden Side
Teen FictionEntah rasa ini berawal dari mana, yang ku tahu adalah aku nyaman bersamamu. Ketenangan seolah memelukku, dan debaran jantung ini semakin kencang saja saat di dekatmu. Ku akui bahwa masih banyak lelaki di luar sana yang lebih darimu. Masih banyak lel...