Setelah selesai balapan, Axel pun pergi menuju ke rumah Alfa, karena mereka sudah janjian untuk berkumpul disana."Ervan mana?" tanya Axel ketika ia sampai di kamar Alfa.
"Mana gue tau, palingan juga bucin sama Biancanya" ucap Alfa yang sibuk bermain psnya.
"Bianca? Gue kira Aletta" ucap Axel, lalu ia merebahkan dirinya di atas kasur Alfa.
"Maksud lo?" tanya Alfa lalu menghentikan gamenya.
"Iya, gue lihat kemarin mereka ngedate gitu" ucap Axel kemudian ia berpikir sejenak.
Dan ia baru menyadarinya bahwa ia keceplosan.
"Serius lho?" tanya Alfa tak percaya.
"Lo percaya sama gue?" tanya Axel lalu melempar ke wajah Alfa.
"Gak sih, lo tukang bohong" ucap Alfa lalu ia pun melanjutkan permainannya.
"Btw kenapa sama muka lo?" tanya Alfa lalu Axel pun mengambil satu stik yang nganggur.
"Muka gue? Emang kenapa?" tanya Axel sambil memegangi wajahnya.
"Wah taik lo, cerita njing" suruh Alfa menyenggol siku Axel.
"Apaan sih?" gerutu Axel.
"Bacot, buruan cerita" suruh Alfa dengan memaksa.
"Iyaa, tunggu Ervan dah biar complite" ucap Axel dan kini mereka bermain ps sambil menunggu Ervan datang.
Ponsel Axel berbunyi menandakan telfon masuk, Axel tidak mengangkatnya, ia sibuk bermain ps.
Alfa yang mendengar deringan ponsel milik Axel pun kesal karena nada ringtone nya yang menyebalkan.
aaa akhrinya ku dapat juga
aaa nomor pin bb si dia
aaa akhirnya ku dapat juga
aaa dunia seakan milik berdua"Angkat bangsat!" umpat Alfa dan Axel pun mencari-cari dimana keberadaan ponselnya namun matanya masih tertuju pada layar tvnya.
kenapa dia lagi dia lagi dia lagi
kok gak.."ANGKAT!!" suruh Alfa lalu melempar ponsel yang sejak tadi Axel carikan.
Axel pun mengambil ponselnya dan langsung mengangkatnya tanpa melihat ke arah nama penelfonnya.
"Halo" jawab Axel lalu meletakkan ponselnya di bawah lalu ia loudspeaker-in.
"H-halo kak" ucap seseorang dari sebrang ponselnya.
Ia dapat mengenal jelas suara tersebut, suara yang membuat hati dan pikirannya tenang.
"Iya Val? Kenapa?" tanya Axel kini suaranya berubah menjadi lembut.
"Dasar dugong! Sama cewe langsung lembut!" gerutu Alfa lalu Axel melemparkan bantalnya ke arah wajah Alfa agar ia diam.
"Ini kak, aku di rumah lagi sendiri. Kakak bisa kesini gak?" tanya Valerie meminta Axel untuk ke rumahnya.
"ANJIR!! KODE TUH WOI" teriak Alfa dan kali ini Axel benar-benar kesal.
"Lo diam bisa?!" ucap Axel pelan dengan melemparkan tatapan mengerikan kepada Alfa.
"Kenapa kak?" tanya Valerie yang sempat mendengar ucapan Axel tadi.
"Gak, itu si Alfa lagi mabuk" ucap Axel lalu Valerie pun tertawa.
"Yaudah gue otw ya" ucap Axel dan setelah Valerie menjawabnya ia pun menutup sambungan ponselnya.
"Jangan bilang lo mau pergi?" tanya Alfa yang sudah tahu akan jawabannya.
"Lo udah tau jawabannya" ucap Axel lalu pergi keluar dari kamar Alfa dan pergi menuju ke rumah Valerie.
KAMU SEDANG MEMBACA
MOROSIS [Completed]
Teen Fiction#2 Ervan [23-02-19] #1 Ervan [26-06-19] Aletta dan ke-empat temannya sedang dalam masa beranjak dewasanya. Masing - masing dari mereka menyukai abang kelasnya kecuali Elora. Hanya dia seorang lah yang tidak tertarik dengan lawan jenisnya, bahkan ia...