[2] Mereka Sebenarnya Kaya

11.6K 1.5K 143
                                    

Kota Han merupakan kota kecil di dekat perbatasan tapi bukan kota yang sepi dan penuh kesuraman. Sebaliknya, Kota Han cukup damai. Para prajurit yang menjaga perbatasan membuat orang-orang yang ingin membuat kekacauan tidak berani melakukan aksinya.

Dua orang pria berjalan menyusuri jalan utama, satu kecil satu besar. Wajah keduanya sangat tampan, membuat sekelompok gadis yang kebetulan berpapasan dengan mereka terkikik sambil berbisik ke teman-temannya. Itu benar-benar menarik perhatian.

Pria yang lebih besar mengenakan jubah hitam, membuat auranya terlihat kuat dan dewasa. Sedangkan satunya lagi mengenakan jubah penuh tambalan, dengan setumpuk kayu bakar di bahunya. Meskipun dia tampan, tapi kebanyakan dari mereka memasang wajah prihatin.

Anak muda miskin pekerja keras. Pikir mereka.

"Xiao Yin, bisakah kau menjual sesuatu yang lain? Bukankah kayu bakar tidak akan menghasilkan banyak uang?" Kakak pertama, Qilin sedikit menggerutu.

"Mau bagaimana lagi?" Lin SuYin berkata sambil terengah-engah karena beban di pundaknya, "Guru tidak mengizinkanku menjual buah-buahan lagi, selain itu kakak pertama. Untuk apa kamu ikut kesini? Bantulah aku sedikit membawa barang!"

Qilin mengungkapkan ekspresi sedih yang dibuat-buat, "Aku datang untuk menjagamu, tapi kamu malah menyuruhku membawa barang?"

"....." Lin SuYin mendengus, "Menjagaku dari apa? Lagipula aku sudah sering datang kesini."

"Kamu tidak tahu?" Wajah Qilin berubah serius, "Aku dengar dari teman minumku, kabarnya ada makhluk misterius bertopeng yang menculik anak-anak di Ibukota."

"Bukankah Kota Han cukup jauh dari ibukota?"

"Aku juga berpikir begitu, " Qilin mengangguk, "Tapi dua hari lalu, putera saudagar kaya disini tiba-tiba menghilang ketika pergi untuk memanah burung. Saudagar kaya itu panik dan marah, kemudian menyewa tentara bayaran untuk mencari puteranya yang hilang. Tapi kamu tahu apa yang terjadi?" Ritme suara Qilin menurun, membawa tekanan udara di sekitar Lin SuYin.

Lin SuYin menelan ludah, entah bagaimana menjadi sedikit gugup, "Apa yang terjadi?"

"Tentara bayaran itu menemukannya. Namun putera saudagar itu sudah mati. Tapi yang sangat aneh adalah seluruh tubuh mayat remaja itu penuh dengan jahitan."

"Jahitan?"

Qilin mengangguk, "Selain itu dijahit menggunakan benang nilon. Kemudian ketika saudagar itu melepas jahitan di jasad puteranya. Jasad itu dipenuhi dengan cacing. Cacing-cacing itu keluar seperti banjir dan secara misterius menghilang di udara."

Wajah Lin SuYin berubah hijau, dia hidup di hutan binatang spiritual. Pemandangan binatang-binatang berukuran besar yang dia lihat setiap hari membuatnya kurang terbiasa dengan makhluk-makhluk kecil. "Lalu?"

Qilin melanjutkan, "Aku dengar semua remaja yang diculik makhluk misterius bertopeng semuanya mengalami hal yang sama. Cacing itu juga bukan cacing biasa, itu sejenis binatang spiritual kecil yang menyimpan energi Qi spiritual. Makhluk misterius itu mungkin menggunakan korban-korbannya untuk memberi makan cacing-cacing itu. Dan ketika cacing-cacing itu tumbuh besar dan dewasa. Semua cacing itu bisa dijadikan pil untuk menumbuh Qi dengan cepat."

"Bukankah itu cara yang kotor?"

Qilin menatap adik bungsunya dan hanya bisa menggosok kepala hitamnya, "Apa kamu pikir kehidupan manusia sama seperti kehidupan binatang spiritual? Manusia itu licik, bagi mereka kekuatan adalah segalanya. Dan untuk mencapai semua itu, mereka bahkan rela mengorbankan nyawa orang-orang terdekatnya."

Lin SuYin terdiam, "Apa kakak pertama tidak menyukai manusia?"

Qilin mengangguk, "Tentu tidak suka." Dia kemudian merangkul erat leher Lin SuYin, membuat kayu bakar di pundaknya hampir jatuh ke tanah, "Tapi tentu adik bungsu berbeda. Kakak pertama tidak menyukai manusia, tapi kakak pertama menyukai Xiao Yin."

[BL] Guardian of Forest [Original Story]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang