Sejuta air mata

107 27 0
                                    

Pada hari itu dia duduk di samping jendela kayu yang terbuka lebar dia merenung dengan pandangan kosong Ntah apa yang dipikirkan dalam benaknya.
dia adalah seorang penderita tunarungu karna kecelakaan Yg menimpanya pada 5 tahun lalu.

Kehidupanya tak seindah 5 tahun lalu saat teman temanya masih mau berteman dengannya tapi sekarang teman temanya Tak ada yang peduli lagi.

Ntah apa yang di pikirkan ya setiap hari yang di lakukan ya hanyalah merenung dan duduk di samping jendela dan melihat anak lain bermain saat aku menghampirinya dia tak melihat sedetik pun ke arahku tapi aku ingin berbicara kepadanya.

"hai main yuk!"ajak ku padanya.
tetapi dia hanya menaikan sebelah alis matanya kananya, ahhh astaga aku lupa dia tak bisa mendegarku, lantas usaha ku di situ untuk membuat dia bergabung dengan kami.

nahhh aku ada Ide aku berlari dan berlari kerumahku yang tidak jauh dari rumahnya mengambil sebuah note kecil dan disitu aku menulis dengan semangat.

"hai nama kamu siapa?" Itulah kalimat pertama Yg kutuliskan untuknya.

usaha pertamaku di tangapinya dengan angkatan bahu, usaha kedua ku menggoyangkan bahunya dia menghempaskan tanganku di bahunya, lalu Aku menulis lagi.

"aku hanya ingin berteman denganmu ,namamu siapa?".

Ntah mengapa Sebulir air mata menetes di pipinya seperti banyak Yg dia ingin ungkapkan .

Aku menulis di note itu lagi "hei kamu kenapa Ayolah lampias kan semuanya dengan air mata !".

Disini mungkin aku merasa menjadi seorang Psikolog yang mengatasi pasien.

Dia menarik note dan penaku lalu menulis sebuah kalimat.
"namaku angel kata ayahku angel artinya adalah malaikat tetapi disini aku merasa seperti sampah yang terbuang aku,ingin bercerita tetapi tidak bisa aku berkata". Aku membaca kalimat tersebut seperti ada ribuan paku dihatinya yang tertancap dan tak terlepas.

"mari ajarkan aku bahasa isyarat agar Kita bisa saling mengerti!". Tulisanku di kertas Dan angel mengangguk dengan antusias.

Pada sore itu aku mengerti bahasa tubuh dan bahasa isyarat seorang tuna rungu.
mungkin aku bisa menjadi seorang psikolog, di hari itu banyak air mata yang dia keluarkan.

aku bertanya dengan isyarat. "apa yang kamu lakukan di malam hari?".

Ia membalas "aku hanya menangis sampai mataku terlihat gendut".

Aku melempar pertanyaan lagi. "berapa banyak air mata yang kau keluarkan?". Dia menangis lagi kemudian membalas.

"tak terhitung berapa juta aku mengeluarkan air mata".

Dia bercerita bahwa dia dulu seorang gadis yang sama sepertiku sebelum kecelakaan itu datang, Hatinya rapuh batinya terluka dan dia kehilangan seorang ibu sosok malaikat tanpa sayap, Ia hanya tinggal bersama ayahnya.

Di situlah aku tau kenapa dia hanya merenung dekat jendela kayu dengan dengan pandangan kosong.

Berjuta, beribu kerinduan banyak di terjang ombak dihantam segala masalah.
Satu yang ku simpulkan darinya, Ia lebih tegar dari Yg aku kira

Dibalik tawa yang melengking terdapat sebuah tangisan yang ingin menjerit
-quotessaya:)

----------------------------------------------
Ini cerita pertama aku
Maap ya kalau Gak nyambung ehe maklum baru pertama nulis eaaa
Makasih buat yang udah baca dan vote<3


hahahah im corrected this bad writing😰


Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 10, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Sejuta Air MataTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang