Selfi menatap rara dengan serius. "aku tidak memberitahu siapapun !"
"bohong !" teriak rara. "pak nassar menemuiku pagi ini, memintaku menemuinya karena aku berada di tempat billiard kemarin. kalau bukan kamu siapa lagi yang mengatakannya, hah ?!"
"aku benar-benar ga bilang!" tegas Selfi
"aku ga percaya ! hari ini hari terakhir kamu melihatku, karena sudah pasti aku akan dikeluarkan dari sekolah !" kata rara
"rara, aku ga peduli kamu percaya atau enggak. tapi aku benar-benar tidak mengadu ke pak nassar soal kemarin, aku tidak mau melihatmu pergi dari sekolah" kata selfi
rara melihat tatapan sedih leon, dan langsung keluar menuju ruangan pak nassar.
"duduk rara" kata pak nassar
rara duduk di depan pak nassar
"kamu mau mengakui kalau kemarin kamu bolos ke tempat billiard ?" tanya pak nassar
"ya ! sekarang bapak mau mengeluarkan saya ?" sahut rara
pak nassar tersenyum. "kamu fikir bapak akan mengeluarkanmu ? mengeluarkanmu adalah langkah terakhir, bapak masih ingin memberimu kesempatan. jadimulai hari ini hukuman membersihkan wcmu akan diperpanjang jadi 6 minggu!"
"saya lebih suka dikeluarkan" kata rara
"bapak tau, tapi bapak lebih suka hukuman ini. kalau kamu tidak mau melakukannya, bapak akan tamnbah lagi 2 minggu sampai kamu melakukannya !" kata pak nassar sambil tersenyum
rara mendengus. "kalau tidak ada pertanyaan lagi kamu boleh keluar" kata pak nassar
rara melangkah keluar. "oh ya 1 hal lagi, kalau kamu mau main billiard jangan di dekat rumah bapak kalau tidak mau ketahuan!" lanjut pak nassar
rara berbalik menghadap pak nassar, "maksud bapak kemarin bapak lihat saya di tempat billiard ?"
"iya !" kata pak nassar. rara akhirnya tahu kalau ternyata bukan selfi yang memberitahupak nassar.
sepulang sekolah, rara melihat selfi yang duduk sambil melamun. rara mendekati selfi.
"bukan kamu yang memberitahu pak nassar" kata rara.
selfi menatap rara. "kan aku sudah bilang".
"aku minta maaf" lanjut rara. selfi berdiri dan bertanya "jadi kamu jadi dikeluarkan dari sekolah?"
rara tersenyum, "sebetulnya aku tidak dikeluarkan dari sekolah, hanya disuruh membersihkan wc 6 minggu"
selfi tertawa "hehe... 6 minggu ? lama sekali, kamu akan melakukannya ?"
rara nyengir "tidak"
selfi mendengus "sayang sekali"
"kenapa ?" tanya rara heran
"karena tadinya aku mau menemanimu" jawab selfi
sepulang sekolah rara membersihkan toilet ditemani selfi, tanpa sepengetahuan mereka ada pak nassar yang memperhatikan mereka dari jauh dengan tersenyum. selfi memperhatikan rara yang sedang membersihkan wc.
tiba-tiba rara tertawa, "kamu kenapa ketawa ?" tanya selfi
"kamu bilang hidupmu hanya berkisar di rumah sakit, sekarang aku merasa hidupku hanya berkisar di toilet. hahaha... " kata rara sambil tertawa
selfi tertawa mendengarnya, "kamu ga akan lama kena hukuman kalau kamu enggak ngelakuin kesalahan lagi"
"ya, benar ! tapi rasanya aku akan melakukan kesalahan lagi." kata rara
"berhentilah seperti itu, kamu ada masalah ? cerita sama aku" kata selfi
"ya" rara mengangguk. "1 tahun lalu papa dan mamaku bercerai, aku tidak dekat dengan mamaku dan papaku menggalkanku dengannya. aku benci itu ! 2 hari lalu aku menemukan undangan pertunangan papaku, itulah sebabnya aku marah sekali dan bolos ke tempat billiard. betapapun aku membencinya aku tetap merindukannya"
"kalau kamu rindu, kenapa kamu enggak datang ke acara pertunangannya ?" tanya selfi
rara menggeleng "aku belum siap"
"enggak usah buru-buru" kata selfi, "kamu cari waktu yang tepat untuk menemuinya"
"iya !" kata rara
YOU ARE READING
DETIK TERAKHIR
Short StorySELFI - sosok yang tenang dalam menghadapi masalah, dewasa, pintar bermain piano RARA - tomboy, keras kepala, broken home