A girl with the trouble
Seoul 14-02-19
Ini sesuatu yang lucu. Berharap kota ini akan sepi tanpa momen apa-apa, adalah semua harapan manusia. Mereka tahu kalau harapan mereka tidak akan terkabul. Tapi anehnya, mereka melakukannya setiap hari.
Tentu saja, melihat keadaan sekarang membuat siapapun berdecak sebal.Jalanan yang selalu ramai, kendaraan yang terlihat berlalu-lalang, serta berbagai macam suara yang dapat membuat siapa pun menghela nafas panjang di tengah-tengah banyak nya bangunan yang menjulang tinggi ke awan.
Saat ini sudah memasuki pertengahan musim panas di Korea. Itulah sebabnya matahari tidak berbelas kasih. Dia semakin sombong dan menunjukkan garangnya.
Hal itu tentu tidak mengurangi populasi manusia di jalanan. Yang ada, manusia seakan melawan kekuatan dari sang surya.
Awalnya memang pasti banyak keluhan keluar dari mulut manusia. Tapi pada akhirnya, manusia akan memilih bergerak karena tuntutan kebutuhan atau gaya hidup.
Kemampuan adaptasi manusia sangatlah menakutkan.
✓
Terik panasnya matahari, bisa di rasakan di semua penjuru kota Seoul. Terletak di pinggiran kota, sebuah kampus seni elite pun ikut berpartisipasi merasakan sengatan teriknya surya.
Hit Academy Of Arts. Tempat itu adalah sebuah kampus elite yang mengajarkan muridnya belajar mengenai ilmu seni seperti musik, tari, broadcasting dan acting. Tentu fakultas-fakultas lainya juga disediakan di sana.
Tidak hanya ada sebuah kampus di sana ... Hit Academy Of Arts juga menyediakan sekolah menengah awal dan akhir, dengan gedung yang berbeda di setiap tingkat dan fakultasnya.
Banyak dari aktor, idol, penulis, stradara serta produser terbaik Korea adalah jebolan dari Hit Academy Of Arts. Jadi, kapasitas dan kemampuan serta kinerja kampus tersebut dalam mendidik para murid, sudah tidak diragukan lagi.
Walaupun dikenal sebagai Universitas yang memiliki banyak murid berbakat, itu tidak menutupi adanya murid-murid yang juga minim prestasi.
Bukan ... bukan karena mereka tidak berbakat. Hanya saja, murid lain bekerja lebih keras di banding mereka yang minim prestasi. Dan lagi, murid-murid di Hit Academy Of art sudah terbukti kalo mereka layak menimba ilmu di kampus itu karena, ujian masuknya pun terbilang sangat sulit. Dari dua ribu pendaftar pertahun di masing-masing fakultas, hanya seratus orang yang berhasil diterima.
Jadi, tak ada orang yang tidak berbakat di dunia ini. Yang ada hanya orang malas dengan beribu alasannya.
Banyak faktor yang membuat kinerja seorang murid menurun seperti ... masa puber, ketertarikan dalam hal baru, tekanan yang terlalu berlebihan dan yang paling klise adalah, faktor ekonomi.
Tapi, bukan semua faktor itu yang telah di alami oleh seorang gadis yang kini tengah berlari di dalam koridor kampus. Ia berlari dengan tergesa-gesa menuju sebuah ruangan yang bertuliskan, E Class Art Of Literature di pojok koridor. Tangan gadis itu selalu menggenggam selempang tas putih di pundaknya agar tidak terjatuh. Sesekali, ia meringis kesakitan memegang lututnya.
Langkah gadis itu terhenti saat ia tepat berada di depan pintu kelas. Tangan kanannya kini mengelus-elus dada, guna membantu menetralkan perasaan gugupnya. Berkali-kali ia mengangguk meyakinkan dirinya sendiri untuk memasuki ruang tersebut.
Akhirnya, gadis itu pun memberanikan diri untuk memutar kenop pintu dan mendorongnya pelan.
Suasana kelas yang awalnya memang sudah sunyi pun, mendadak menjadi hening ketika suara decitan pintu yang terbuka menggema di seluruh ruangan. Atensi seluruh murid pun tertuju pada sebuah pintu yang terletak di sebelah kanan meja dosen. Seolah menunggu sesuatu, semua murid di sana sama sekali tidak bergeming sedikit pun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sad Prince
Hayran KurguJinsang pria itu, dia datang membawa kembali kebahagiaan yang sempat pergi dari gadis yang ia cintai. Bahkan, Jin membuat si gadis kembali merasakan indahnya cinta. Tentu bukan dengan Jin Sang. Jinsang hanyalah pemeran ketiga di antara kedua pemer...