10

8.4K 476 20
                                    

Happy reading 🤗
♡jawaban istiqharah♡
.....
Izza pov
1 bulan kemudian

1 bulan yang sudah berlalu, aku masih tetap mengajar. 2minggu lalu aku sudah selesai berpuasa, Ayah dan Ibu sudah Tahu tentang jawabanku. Bahkan mas Auf dan Aiz, sudah menyetujui.

Tetapi sampai saat ini, pesan yang kukirim terakhir kali pada Mas Aldzi. Belum ada balasan sama sekali, bahkan ceklis yang berubah menjadi dua itu tidak ada.

Hufft,

kembali kuhembuskan ketika memeriksa chat yang tidak ada tanda-tanda sudah dibaca. Ingin sekali aku bertanga Pada Alzya, adik Mas Aldzi. Tapi rasanya terlalu malu, nanti kesannya aku terlalu mengejar Mas Aldzi.

Menunggu adalah pilihan yang tepat, dan selalu berdoa apakah memang benar jawaban yang ada dimimpi ku waktu itu.

Aku saat itu memakai seragam dinas pegawai (guru) dengan jilbab yang tertiup angin laut.

Melihat ada seorang tentara yang memakai seragam Loreng Marinir AL, berjalan kearahku yang hanya berdiri seorang diri tanpa pasangan.

Tentara itu tersenyum lebar yang sudah ada didepanku, aku melihatnya sekilas.

"Saya akan berjuang untuk kembali. Entah dalam keadaan utuh atau tidak" ucap lelaki itu pada ku yang menundukan kepalaku

"In syaa Allah, jika memang kamu adalah jodoh saya. Saya akan menunggu kamu kembali, dalam keadaan apapun itu" ucap ku dengan pelan dalam mimpi itu, dapat kulihat tentara itu tersenyum mendengar itu. Name tag dibaju loreng Aldzi P.

Aku teringat mimpi itu, aku tersenyum. Mengingat bagaimana aku mengenal Mas Aldzi dibandara saat itu, sampai aksi yang membuatku kaget karena nekatnya Mas Aldzi didepan gerbang malam itu.

" Izza, kenapa senyum-senyum? Lagi bahagia ya?" Tanya sintia teman Guruku yang mengajar Bahasa Inggris.

Apa aku dari tadi tersenyum? Astagfirullah aku sudah melakukan Zina pikiran.
"Tidak ada, Mba Tia. Biasa Aja" jawabku tersenyum. Mbak Sintia mengangguk

"Izza, kamu ndak ada niatan Menikah? Umur kamu udah mau 25 lho" ucap Mba Tia padaku.

"Hehe, niat sudah Ada mba. Tapi kita kan manusia sudah sepatutnya menyerahkan semuanya padaNya. Termasuk masalah itu" ungkapku. Mbak Tia sudah menikah dengan seorang PNS diKominfo.

Mbak Tia mengangguk "kita juga sebagai manusia, usaha untuk menggapai takdir itu. Ikhtiar kemudian Tawakkal kepada Allah Izza" aku hanga mengangguk. "Mbak balik duluan, Mas Ishak udah didepan" pamit Mbak Tia padaku.

Yah.. semuanya alurnya begitu, tapi bagiku rezeki, jodoh dan maut adalah 3perkara yang sudah ditetapkan Allah.

Dan aku berdoa semoga jawaban Istiqharah itu adalah yang sebenar-benarnya. Karena pernikahan adalah hal yang sakral.
***
Author Pov
Saat ini Aldzi dan para tentara yang lain, sudah bersiap untuk kembali keTanah Air. Waktu bertugas mereka memang singkat, 1bulan

Mereka hanya sebagai tentara yang bertugas sementara, karena Aldzi dan pasukannya baru saja kembali dari misi dan tempat yang sama.

Aldzi sangat senang karena akan kembali keIndonesia, dia sangat merindukan keluarganya. Dan juga sangat penasaran akan jawaban Izza.

Apa itu penolakan atau akan berlanjut Khitbah, sesuai dengan janjinya.

Abil melihat Aldzi yang dari tadi terus tersenyum sejak mendapat pengumuman dari Komandan mereka untuk kembali Ke Indonesia.
"Seneng banget, Bro. Udah nggak sabar ketemu ibu gurumu?" Goda Abil pada Aldzi.
Aldzi hanya menggeleng tapi tersenyum.

He Is MARINIR  [END] Terbit EbookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang