PERSAHABATAN

77 11 3
                                    

"Yakin gak, kalau persahabatan kita itu murni?"

•••

"Eh, Din. Malam ini gue sama Alesha mensive ke-4 bulan loh. Menurut lu gue harus kasih surprise apa ya buat dia?"

  Dinda menutup bukunya, dan menghela napas secara kasar kala mendengar sahabat satu embrionya-- Fauzan mengoceh dari tadi tanpa henti.

"Be-ri-sik! Gue lagi baca, gak usah ganggu. Sana pergi hush hush." Kata Dinda kesal.

"Dih ngusir. Gue belum dapet jawaban ya, tentang itu." Tagih Fauzan.

"Apa lagi?"

"Gue harus kasih apa ke Alesha sebagai kado mensive?"

"Mikir aja sendiri sana." Balas Dinda lalu segera berlalu meninggalkan Fauzan.

"E-eh tunggu. Kok lu gitu sih? Bulanan ya?" Duga Fauzan.

Dinda menggeleng, "Sotoy lu. Gue cuman mau fokus baca. Lagian nanti ulangan IPS, mau lo remedial lagi?"

  Fauzan menepuk jidatnya. Ia lupa bahwa hari ini ada ulangan IPS. "Eh iya gue lupa, Din. Hehe."

"Udah ah bodo. Gue masih banyak urusan."

Fauzan menahan tangan Dinda sebelum perempuan itu benar-benar pergi. "Lo marah, ya?"

"Ga."

"Nih nih, gue tau nih. Cewek emang suka kebiasaan kalo ngambek. Kayak Alesha tau gak lo, haha."

Terus aja terus. Samain gue kayak cewek lo, batin Dinda.

"Gue gak ngambek, lepasin ah." Ucap Dinda sambil sedikit memberontak.

"Din," Panggil Fauzan yang hanya dibalas deheman dari Dinda.

"Gue mau tanya."

"Tanya apa lagi sih? Dari tadi nanya mulu kayak wartawan."

"Serius. Gue mau tanya." Sorot pandang Fauzan mulai berubah menjadi serius.

"Yakin gak, kalau persahabatan kita itu murni? Tanpa adanya rasa dan emosi?"

Deg

  Seketika detak jam dinding seakan berhenti. Keduanya saling terbungkam dalam satu fakta yang terpendam. Dan hingga kini, semuanya terungkap hanya karena pertanyaan sederhana yang membuat mereka terdiam.

  Persahabatan memanglah memiliki arti kemurnian, memanglah memiliki sejuta keindahan. Tapi tahukah, persahabatan tidaklah murni persahabatan antara adam dan hawa. Dan salah satunya, atau bahkan keduanya memiliki rasa yang nyaman.

Yang entah sampai kapan mereka harus memendamnya, karena takut kehilangan.














































Dinda dan Fauzan, persahabatan yang tidak murni.

   

ONESHOOT (Another Universe)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang