~81~

2.3K 123 5
                                    

..

Aku membawa Teh yang suami ku minta ke ruangan kerja nya, saat di dalam ruangan yang mendominasi warna putih itu Aku tersenyum karna Kak Azzam tak pernah pengganti barang yang ada di ruangan ini karna semuanya adalah barang kesukaan ku.

Dan ntah kenapa semua barang disini berwarna Putih, dulu Aku pernah bertanya tapi katanya semua barang ini mengingatkan saat kami berpisah. Ntah lh aku tak faham.

Aku menaruh cangkir di meja kerja Kak Azzam, Kak Azzam menatap ku dan menarik tangan ku membawa ku ke pangkuannya.

"Ada apa dengan wajah cantik istri ku ini?? Kenapa menjadi jelek kemana wajah cantik istri ku?? Aku rindu senyum mu lh" ucap suami ku menatap wajah ku

"Huh senyum ku ikut hilang sejak senyum Anak ku juga hilang" ucap ku menunduk

"Sayang ini cobaan untuk keluarga kita terutama untuk Anak perempuan kita, kita harus tegar oleh untuk nya terutama kamu. Kamu harua lebih kuat dari Anak mu," ucap Kak Azzam menggenggam tangan ku

"Iya Yah ku mencoba kuat dihadapan Indah" ucap ku tersenyum kecil

"Gitu dong"

"Yah kita tidak usah ya bilang kepada Indah tentang orang tua nya" ucap ku ragu ragu dan ucapan ku membuat Kak Azzam kaget

"Lh kenapa kan awalnya Bunda yang ingin sampaikan ini kepada Anak mu, kalau menurut ku ini jalan yang terbaik untuk kita semua termasuk Indah" ucap Kak Azzam membuat hati ku sakit

"Tapi, Aku gak bisa lihat wajah kecewa Anak ku Yah. Aku gak siap melihat wajah kecewa Anak ku karna itu menyakitkan untuk ku Yah" ucap ku menangis karna Aku sudah mengetahui bagaimana ending kisah Rumit Indah ini

Kak Azzam memeluk ku dan menenangkan ku dengan kata kata yang membuat ku tenang, saar aku sedang berpelukan tiba tiba Maya,Indah dan Hanif masuk ke dalam ruangan kerja membuat ku terkejut dan reflek melepaskan pelukan dan menghapus air mata ku dan berdiri.

"Kalian menggagu Ayah tau, masuknya di waktu yang tak tepat" ucap Kak Azzam membuat ku memukul punggungnya dab membuatnya tertawa

"Lh kok kita si Kakak sama Abang ajh yang salah situasi kan tadi kalian yang minta kami kesini gimana si" ucap Maya Protes

"Yaudah lah kalau kita salah yuk Hanif Indah kita keluar lagi" ucap Maya menarik Anak anak ku keluar

"Baper bangt kamu May, silahkan duduk Abang ambil kan bangku untuk Bunda ya. Anak lelaki Ayah harus Jantan" ucap Kak Azzam menatap Hanif

"Siap Ayah"

🔆

Azzam Pov

Aku menatap kedua Anak ku dan menatap Maya adik Istri ku tak lupa menatap wajah Istri ku yang tegang, Aku sangat faham kecemasan dan ketegangannya kali ini.

"Maaf mengganggu waktu sore kalian, Ayah hanya ingin menyampaikan beberapa Hal tentang Indah dan Ayah tidak ingin menyembunyikan ini dari Abang juga Aunty Maya makanya Ayah meminta kalian kesini." ucap ku menatap mereka bertiga

"Tentang Aku Ayah ada apa Ayah?" tanya Indah serius menatap suami ku

"Sabar sayang Ayah akan sampaikan" ucap ku menatap Indah

Wajah Indah sangat terlihat tak sabar mendengarkan penjelasan ku tentang nya,

"Indah Ayah dan Bunda sudah mengetahui Siapa orang tua kandung Indah" ucap ku membuat Maya dan Hanif terkejut terutama Indah

"Ayah sudah mengetahui orang tua Indah, dia mereka Ayah? Bagaimana mereka Ayah? Temukan Indah kepada mereka Ayah Indah mohon" ucap Indah menangis menggenggam tangan ku

"Ayah akan temukan kamu dengan Orang tua kandung kamu, kamu tenang dulu ya" ucap ku menenangkan Indah

Aku melihat Istri ku yang menunduk nangis, tatapan ku kembali ke Indah yang terlihat sangat bahagia.

"Ayah dan Bunda akan pertemukan kalian secepatnya tapi Ayah berpesan satu hal kepada kamu, Jangan membenci mereka bagaimana pun mereka dan apapun alasan mereka menaruh kamu di panti" ucap ku menatap Indah yang sedikit binggung

"Jangan di fikirin Intinya ingat ucapan Ayah oke" ucap Ku tegas menatap Indah yang menggerakan kepalanya bertanda setuju

"Bun gak ada yang mau di ucapkan untuk Indah" ucap ku menatap Istri ku di samping ku

Istri ku hanya diam dan langsung berdiri lalu pergi dari ruangan kerja ku membuat kami menatap nya yang sudah hilang di balik pintu, Indah menatap ku seperti bertanya.

"Gpp sudah kalian bisa kembali ke kegiatan masing masing kalian, untuk Indah nanti Ayah bicarakan kembali ya kepada mu ya." ucap ku menatap Indah

"Bunda bagaimana Yah?" tanya nya

"Nanti Ayah yang bicara sama Bunda yaudah Havefun ya" ucap ku menatap mereka yang berlalu pergi

Aku berdiri dan berjalan menuju kamar ku dan Istri ku, di dalam kamar ku melihat istri ku yang sedang tiduran di ranjang dengan kepala di tutup bantal.

Aku faham jika istriku menutup kepalanya berarti dia sedang menangis tanpa ingin di dengar oleh siapapun, aku hanya duduk di pinggir ranjang dan mengusap punggungnya.

.
.
.

Alhamdulillah Up 📣

Bagaimana cerita di part ini?? Gereget gak sih?? Hahaha maaf jika buat kalian penasaran dan emosi sama Aku hehe 😁

Inshaallah di part selanjutnya adalah part di mana Indah bertemu dengan Ibunya,, Waw Waw Wawww.. Bagaimana ya penasaran kan?? Makanya tetap Stay di TKN ya 😊

Tapi jangan lupa sama Vote and Komen gays❤
Bye bye Assalamualaikum 🎉

Ta'aruf.. Khitbah.. Menikah 😊 ( SELESAI )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang