Akhirnya Ben membalikkan badannya
"Kania?!!" Langkah terkejutnya Ben saat ia membalikkan tubuhnya~•~•~•~•~•~•~•~•~
Author POV
"Kania!! Kania!! Kamu di mana?" teriak Ben panik. Bagaimana tidak, gadis yang baru saja ia temani berjalan itu tiba tiba tak ada di belakangnya
"Kania kamu di mana?!!" teriak Ben lagi dan berharap ada jawaban, namun nihil, tak ada suara yang terdengar.
Ben berusaha mencari di sekitar mereka berjalan tadi dan tiba tiba ia mendengar suara
"Ben... Ben" saat mendengar suara itu Ben langsung mencari sumber suara itu"Tidak salah lagi itu pasti kania. Kania kamu di mana?!" Teriak Ben
"Ben aku di sini" teriakan itu semakin terdengar jelas oleh Ben.Dan akirnya Ben menemukan kania
"Kania, kamu ngapain di sini?" tanya Ben yang melihat Kania terjatuh
"Jadi tuh tadi aku ngeliat daun daun di sini goyang, karena aku penasaran aku datang dan ini liat deh" ujar Kania sembari menunjukkan apa yang ia peluk itu"Kamu nyelamatin kelinci ini?" tanya Ben
"Iya, kasihan banget, liat deh kakinya kena jerat" ujar Kania membuat Ben tertawa kecilNi anak polos banget sih. Batin Ben
"Haduh, yaudah kamu boleh bawa pulang kelincinya, tapi lain kali kalau mau pergi tuh bilang biar orang ga panik" jelas Ben
"Baiklah, maafkan aku" ujar Kania."Terus kok kamu bisa jatuh gini?" tanya Ben lagi
"Tadi aku dengar kamu manggil, jadi aku lari terus kesandung akar pohon jadi jatuh" jelas kania
"Sini coba kakinya aku liat" ujar Ben dan mengangkat kaki kanan Kania"Ini tuh kamu keseleo, kalau di biarin bisa bengkak loh, kita ke tukang urut yah" ujar ben dan Kania hanya mengangguk.
Akhirnya Kania berusaha untuk berdiri, namun sepertinya kakinya tidak mendukung dan membuatnya jatuh kembali
"Udah biar aku angkat kamu aja, tukang urutnya dekat kok" ujar Ben dan tanpa basa basi langsung mengangkat Kania dan membawanya ke tukang urut
Ben POV
Akhirnya aku menggendongnya sampai ke tukang urut. Setelah sampai aku membawanya masuk ke rumah sang tukang urut
"Mbah Sari tolong urut dia yah, dia keseleo deh kayaknya" ujarku pada mbah Sari dan mbah Sari mulai mengurutnya
"Adudududuh" Kania sepertinya merasa kesakitan, memang sih kalau di urut tuh rasanya agak sakit
"Tahan bentar yah, gak lama lagi selesai kok" ujarku kepada Kania
"Aduh, sakit banget" ujar KaniaKurasa dia sendikit manja, tapi itu wajar saja,awalnya ku pikir dia itu memiliki sikap yang dewasa, namun ternyata aku salah
"Udah selesai" ujar mbah Sari
"Makasih yah mbah" ujarku kepada mbah SariAku membantu Kania berdiri, namun sepertinya dia benar benar belum bisa jalan, separah itu kah kakinya
"Aku akan menggendong mu saja" ujar ku dan ku angkat gadis ituAku membawanya sampai ke rumahnya
"Mana kunci rumah kamu?" tanya ku
"Ini" jawabnya namun tak memandangkuSejak aku berkata
"tapi lain kali kalau mau pergi tuh bilang biar orang ga panik"
Dia terus saja menundukSetelah ku buka rumahnya, aku mengangkatnya dan membawanya ke tempat tidur
"Kamu jangan banyak gerakin kaki mu dulu yah, kalau butuh sesuatu panggil aku aja" ujar ku"Ma... Makasih" tak begitu terdengar namun aku dapat mendengarnya
"Sama sama, untuk hari ini aku akan nginap di sini" ucapan ku mampu membuatnya terkejut"Kamu nginap di sini?" tanyanya lagi
"Iya, kakimu itu ga bisa di gerakin kalau kamu paksain itu bisa tambah parah, aku balik ke rumah buat tanya ayah kalau aku bakal nginap di sini" ujarku dan segera meninggalkannya yang sudah kembali menunduk.Author POV
Akhirnya Ben pulang ke rumahnya dan memberi tau ayahnya apa yang terjadi dan dia di izin kan untuk menginap di rumah Kania
"Kania?" ucap Ben saat sudah masuk kembali ke dalam rumah yang Kania tempati
"Kania kamu di mana?" tanya ben lagi sambil terus berjalan
"Kania kamu di ma-" ucapan Ben terhenti saat melihat Kania sudah jatuh dari tempat tidurnya dan menangis"Kania?! Kenapa? Ada apa? Apa ada yang sakit?" tanya Ben dengan khawatir namun Kania hanya menggeleng pelan
"B.. Ben" di tengah isakan tangisnya, kania Menyebut nama Ben
"Iya aku ada di sini" ujar Ben lalu memeluk kania. Saat kania sudah mulai membaik, Ben mulai bertanya"Ada apa? Kenapa kamu bisa jatuh dari tempat tidur?" tanya ben saat sudah mengangkat Kania
"Tadi aku mau ambil itu" ujar kania dan menunjuk tasnya yang berada lumayan jauh dari tempat tidur
"Tapi aku malah jatuh" ujarnya dan kembali menundukAku baru saja mengenalmu kemarin, tapi rasanya kau sudah ku kenal sangat lama dan bahkan kau sudah manja pada ku, dan kenapa hatiku tiba tiba merasakan hal yang aneh. Batin Ben
"Ya sudah, lain kali kalau mau sesuatu panggil aku aja yah" ujar Ben
"Tapi nanti kamu jadi repot karena ku" balas Kania
"Enggak kok, aku senang membantu mu" ujar Ben dan tersenyum."Ya sudah, aku ke dapur dulu yah" ujar Ben
"Mau ngapain?" tanya Kania
"Mau masaklah, kamu belum makankan?" tanya Ben, kania hanya mengangguk pelan
"Aku mau bantuin kamu" ujar Kania pelan namun dapat di dengar oleh Ben"Gak usah, kamu di sini aja" ujar Ben
"Tapikan aku-" belum sempat Kania menyelesaikan perkataannya, Ben sudah keluar dan menuju dapur.Tbc
Hai hai, kembali lagi dengan aku
Siapa lagi kalau bukan authornya:v
Ceritanya sampai sini dulu yah
Hmmm, kania manja banget yah😂
Btw, kira kira Ben bakal masak apa yah buat Kania
Aku sendiri pun sebenarnya blm tau, yaudalah tunggu chapter selanjutnya yah guys-Mohon maaf jika ada kesalahan kata atau kalimat
-Jangan lupa vote, komen dan share~Terima kasih sudah membaca~
KAMU SEDANG MEMBACA
Sad Love [COMPLATED]
RomanceCinta itu gila Terkadang cinta membuat kita lupa akan diri kita dan kita hanya memikirkan orang yang kita cintai Cinta itu buta Terkadang cinta membawa kita kejalan yang sesat dan tanpa kita sadari kita hanya mengikuti langkahnya bagaikan orang buta...