Tiiin..tin..tin.. "Hhfftt ampuuun.. Susahnya hidup dikota besar, seperti Jakarta ini.." Umpatku dalam hati. Setiap hari harus berjibaku dengan kemacetan, seperti sekarang ini, semua telihat penuh sesak dengan kendaraan, motor, mobil, bus, bajaj, aahh ampun. Padahal jam tanganku sudah menunjukan pukul 08:50, berarti aku sudah telat masuk kantor, karena jam kerjaku dimulai jam 08:30, dan sudah pasti absentku sudah merah. Aahh sialnya.. Padahal aku sudah berangkat pagi-pagi sekali dari rumah, apa sebenarnya yang menyebabkan macet yang luar biasa pagi ini..?? Kenapa hari ini benar-benar tidak bergerak.. Aah ya, aku baru Ingat, bukankah hari ini pertama anak-anak masuk sekolah..? Jadi besar kemungkinan, setiap orang tua mengantar anaknya masing-masing. Uuhh kalau aku ingat, pasti aku akan berangkat lebih pagi dari biasanya.
"Ach pegalnya kakiku.. Ini salahmya, kenapa aku dari dulu tidak pernah tertarik untuk memiliki mobil otometik, sehingga aku tidak perlu capek-capek menekan pedal kopling.. Ehhmm.. Sebentar-sebentar aku harus mengerem, injak kopling terus saja seperti itu. Tapi tiba-tiba.. "Bruukk.. Aku nyaris terpental, untung saja aku menggunakan sabuk pengaman, sehingga badanku tidak mengenai setir didepanku. Aku melihat kaca sepionku.. "Aah pasti bemper dan body mobilku hancur.." Aku menyalahkan sen mobilku kekiri, berharap orang yang menabrakku juga ikut menepi. Yaah mobil yang menabrakku ikut menepi. Lalu aku turun untuk melihat mobilku, aku membanting pintu mobilku dengan kesal, ada -ada saja pikirku.. Dan setelah aku melihat kebelakang, benar saja.. bemper dan body mobilku hancur, kap mobilku sampai naik ke atas, begitu juga dengan mobil sipenabrak. Hancur mobilku. Ini keterlaluan, ini tidak bisa dimaafkan, aku menahan marahku, kesal, rasanya aku Ingin memaki orang tersebut. Kemudian orang yang tadi menabrak keluar dari mobilnya.
"Maaf.. Saya tidak sengaja.."
"Enggak sengaja..??" kataku, sambil menahan kesal..
"Baru bisa bawa mobil ya..? Ga bisa liat mobil didepan udah berhenti..? Aku terus saja memaki orang tersebut. Tapi dengan tenangnya, si penabrak tadi, cuma diam melihat aku marah-marah.. Dia tidak mengeluarkan kata-kata apapun.. Aku jadi semakin kesal.
"Heii.. Terus gimana dong..?" Umpatku.
"Ya mau gimana lagi..? Saya pasti akan bertanggung jawab, tapi tidak sekarang.. Saya sedang buru-buru, pagi ini saya harus bertemu seseorang.." Jawabnya
"Heeii enak sekali, kamu bicara.. Memang nya, cuma kamu sendiri yang punya keperluan..? Aku tidak mau tau.. Kamu harus bawa mobil aku ke bengkel hari ini.." Aku menyela omongannya.
"Ya ga bisa gitu dong, yang penting saya akan bertanggung jawab, ini kartu namaku, dan KTP aku. Dia mengeluarkan semua itu dari dompetnya, dan memberikannya padaku. Lalu bertanya berapa nomor telepon aku, tanpa mencatatnya dan dengan tenang masuk kedalam mobilnya. Lalu meninggalkan aku begitu saja, seperti tidak terjadi apa-apa..
"Heeii.... Teriaku" Tanpa sadar, dan banyak orang yang melihat kearahku. Tapi sipenabrak tadi cuek dan pergi seenaknya. Tinggal aku yang menahan kesal.
"Halo, aku menelepon Hendar, teman kantorku.."Ndar.. Gue ga masuk hari ini.. "Aku menjelakan keadaannya pada Hendar.. "Oh ya..ya.. OK.. Hati-hati Win.. Itu saja jawaban dari Hendar. Aku melihat kartu nama dan KTP si penabrak tadi.. "RADITYA UTAMA" Heem ini toh, nama sipenabrak tadi.. Bagus, cuma kelakuannya bikin kesal, akhirnya, saat itu aku cuma bisa memilih untuk pulang ke rumah.
Sampai dirumah, aku berusaha menelepon sipenabrak tadi, tapi terus saja tidak diangkat, benar-benar jengkel aku dibuatnya, sudah jam 13.23 menit, kenapa sipenabrak tadi tidak juga menghubungi aku, apa aku sudah dibohongi ya..? Namun tiba-tiba telepon genggamku berdering.
"Hallo.. Saya Radit.. "Aah ternyata ini orangnya..
"Ya hallo.. Ya gimana ini..? Dari tadi saya coba menghubungi anda tidak diangkat.."
"Oh ya.. Maaf saya baru saja selesai meeting.. Sekali lagi maaf sudah menunggu.." Trus saya harus bagaimana..? Tanyanya..
"Bagaimana gimana..? Ya anda harus bertanggung jawab.."
"Oh ya tentu.. Tentu saya bertanggung jawab, hanya saja maksud saya, baiknya bagaimana..? Apa saya harus menarik mobil anda atau kita bertemu dibengkel yang biasa mengurus asuransi mobil saya, alamatnya akan segera saya kirim. Baiklah kalau begitu saya tunggu disana. Lalu dia menyudahi teleponnya. Dan mengirimkan alamat bengkelnya tadi, ternyata ada didaerah tebet.
Saya sudah berada didepan bengkel, begitu juga dengan dia, aku turun dari mobil, dan sipenabrak tadi menghampiriku.
"Hei.. Sapanya, sembari memberikan tangannya kepadaku, untuk berjabat tangan.. Tadinya aku agak malas untuk berjabat tangan, tapi aku tidak enak, dia sudah baik mau menyalami aku, lalu aku membalas menjabat tangannya.
"Yuk masuk.. Biar diproses dulu sama orang asuransinya.." ajaknya padaku.
Aku mengikutinya dari belakang, aku dipersilahkan duduk olehnya, lalu aku ditinggal sipenabrak tadi untuk proses mobilku dan mobilnya. Setelah beberapa saat menunggu, sipenabrak tadi datang.
"Maaf.. Sudah lama menunggu.."
"Enggak apa-apa, jadi bagaimana, tanyaku.."
"Ya sudah beres.. Maaf sekali lagi ya, sudah membuat kamu repot, eehm ya .. Maaf saya belum tau nama kamu..? sedangkan kamu, sudah tau namaku..
"Winari.. " Aku menyebutkan namaku.
Tapi tadi saat aku menyebutkan namaku, seperti Ada yang aneh diraut wajah Radit, tapi aku enggak ambil pusing, masa bodo pikirku.
"Ya sudah, sekarang kita bisa pulang.. Nanti kalau sudah ada kabar dari asuransi, kalau mobilnya sudah selesai, akan segera saya kabari ya. Sambil menyalami tanganku, dia mengucapakan terima kasih dan maaf sekali lagi. Sambil berjalan keluar dia bertanya padaku.
"Kamu tinggal dimana.."
"Pondok kelapa.."
"Heiii.. Kebetulan sekali.. Aku juga tinggal disana.. Bagaimana kalau kita bareng aja, kita naik taksi ya..." tanyanya kepadaku.
"Eh ga usah.. Biar aku sendiri aja.."
"Hemm jangan takut, aku ga akan berbuat macam-macam.. " akhirnya dengan segala macam ajakannya aku mengikuti, aku lihat, sepertinya dia orang baik-baik.
YOU ARE READING
BUAH KESABARAN UNTUK WINA
RomancePesan dihandphone ku, kembali berbunyi.. Aku melihatnya.."Gimana..udh makan Win..?" Iih Radit lagi.. Ngapain sih pikirku ?.. Aku mendiamkan saja Isi pesannya. Aku tidak akan membalasnya. Namun Kali ini bukan bunyi pesan lagi.. Tapi nada panggilan ha...