Saat itu seorang kunoichi cantik bernama Sakura sedang berada di hutan, Entah apa yang dia lakukan disana. Yang jelas dia terlihat seperti memikirkan sesuatu yang rumit.
Serekk srekk srekk
Bunyi semak-semak yang berada di samping Sakura mengalihkan perhatiannya.
Tiba-tiba, terlihat dari baliknya beberapa orang dengan jubah hitam yang bermotifkan awan merah. Yang dikenal sebagai organisasi bernama Akatsuki.
"Masakah, Kita menemukanya semudah ini."
Kata seorang lelaki yang memegang sabit diantara mereka.
"Ikutlah bersama kami"
Kali ini seorang lelaki berambut jingga yang berbicara.
Gadis merah muda itu menaikkan satu sudut bibirnya. "Kalian tidak menemukanku, tapi aku yang sedang menunggu kalian tahu!"
"Hey-hey! Apa kau berniat untuk menyerahkan dirimu? Hahahah, hm"
Tawa seorang lelaki pirang dengan rambut yang diikat seperti ekor kuda.
"Wah wah, apa kau ini seorang peramal?"
Orang-orang berjubah hitam itu terlihat bingung dengan perkataan kunoichi bersurai merah muda itu, Tapi tidak termaksud dengan lelaki berambut jingga, dia hanya memasang wajah dingin dan datar.
"Hei, Siapa pemimpin di antara kalian, Aku ingin dia mendengarkan negosasi dariku"
Lelaki berambut jingga itu maju. "Aku rasa negosasi-mu itu tidak penting sekarang, Ikutlah bersama kami dengan senang hati jika kau tidak ingin terluka"
"Apa kau pemimpinnya? Hm, piercing-mu itu boleh juga, Ya tidak usah basa basi, Aku akan langsung memberitahu kalian, Aku akan menyerahkan diriku dengan senag hati jika kalian menerima persyaratan dariku"
"Hei pinky, Apa kau sedang melawak? Kau pikir kau sedang berhadapan dengan siapa, untuk apa kami harus memenuhi syarat untuk mendapatkanmu hm" kata lelaki pirang itu.
"Aku tidak melawak, Aku serius. Jika kalian tidak mau membuat persyaratan denganku. Aku bisa saja kabur dengan Hiraishin No Jutsu Ku, Dengan begitu kalian akan bersusah payah lagi untuk menangkapku" Kata gadis emerald itu dengan wajah sombong.
"Apa yang kau inginkan" Kata lelaki yang berwajah datar itu.
"Setelah aku menyerahkan diri, Kalian tidak boleh menyentuh Konoha dan para penduduk-nya apapun yang terjadi"
Pemimpin Akatsuki itu terdiam sejenak,
"Baiklah" Jawab pemimpin Akatsuki itu dengan santai membuat anggota lain terkejut.
"Hei kau bercanda kan? Untuk apa kau menuruti kemauan si rambut aneh ini" kata lelaki berambut silver dengan gaya seperti kelebihan pomade.
"Aku yang memutuskan" Kata pria jingga itu datar.
"Hah, Negosasi macam apa itu hm, Aku bisa saja memaksanya ikut dengan kami dengan meledakan-nya. hm"
"Diam kau banci" Ejek sakura pada lelaki pirang itu.
"Hei beraninya kau!"
"Sekarang ikutlah dengan kami"
Kata pemimpin Akatsuki itu sembari melompat ke pohon dengan jurusnya.
"Hei pein! Apa kita tidak akan mengikatnya? Bagaimana kalau dia kabur?"
Pria piercing itu hanya diam sambil melihat kebawah.
"Oh jadi nama pemimpin kalian itu Pein ya, Tenang saja. Aku tidak akan kabur, Kita sudah membuat perjanjian kan"
Kata Sakura dengan senyum ambigu, Lalu lelaki yang sudah diketahui bernama Pein itu pergi mandahului mereka.
"Ya sudahlah, Jika kau berani kabur akan ku persembahkan tubuhmumu itu pada Dewa Jashin."
"Hei kalian berdua! Apa yang kalian lakukan! Kita tidak punya banyak waktu untuk menunggu kalian!"
Teriak lekaki pirang yang sudah terlihat jauh dari pandangan gadis pinky tersebut.
Sambil menyusul orang-orang di depannya dia bergumam dalam hatinya,
Maafkan aku teman-teman, Kalian pasti khawatir setelah ini, Bagaimana-pun. ini semua ku lakukan demi desa.
▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪Chapter 1 How guys? Ini chapter awal sengaja aku buat pendek dulu hehe, Kalo jelek ya maklumin aja ya soalnya pertama kali buat :(
Mohon Vommen, Itu sangat dibutuhkan untuk saya yang pemula ;D
Arigatou buat yang udah baca^o^
Menerima Kirtik dan Saran.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jinchuriki In Akatsuki (Sakura Haruno)
Random( Kisah ini menceritakan bagaimana keadaan Haruno Sakura yang hidup bersama Akatsuki. ) Sakura adalah seorang Jinchuriki dari Nibi yang sedang diburu oleh organisasi bernama "Akatsuki", Namun Akatsuki agak kesulitan untuk menangkapnya karna diketahu...