Part 23: Wake Up

2.2K 135 16
                                    

Sudah diduga, baik untuk Yura maupun L, alkohol adalah musuh besar mereka. Meski mereka terbilang 'kuat minum', namun mereka akan berubah seperti orang gila begitu mabuk--eh tapi kalau L sih kayaknya, walaupun tidak mabuk juga memang sudah gila sih #plak.

Yura terbangun di dalam kamarnya saat pagi menjelang. Betapa terkejutnya ia ketika mendapati dirinya terbaring di kasur sendiri bukannya di atas ranjang mewah milik Hyun. Diluar dugaan. Tumben pria itu memulangkannya alih-alih memanfaatkan ia yang tengah tidak sadar. Biasanya dia kan selalu mencuri-curi kesempatan di setiap ada peluang. Walaupun, yah, bisa dibilang, selama ini pria itu mungkin menahan diri sekuat tenaga supaya tidak sampai 'menjebol' status keperawanan Yura walaupun ia sudah meninggalkan jejak di setiap jengkal tubuhnya. Tapi, sebelum mereka bertemu dan pada akhirnya terikat dengan Yura, biasanya 'kan dia 'makan' semua mangsanya dengan cara yang barbar, tanpa perlu repot menahan diri.

Namun bahayanya, ia tidak ingat sama sekali tentang apa saja yang ia lakukan semalam ketika mabuk.

"Lho? Noona?" Panggil Youngmin sambil mengucek mata ngantuknya lalu menguap, "Kapan Noona pulang? Saat aku tidur Noona belum pulang..."

"Eh, umm... Semalam, saat kalian baru tidur." Dusta Yura, padahal ia sendiri tidak ingat mengapa ia bisa ada di rumah ini.

"Oh, gitu..." Sahut Youngmin singkat, lalu menarik selimut lagi dan seperti ingin melanjutkan kembali tidur lelapnya.

"Yak!! Ini sudah pagi!! Kau mau tidur lagi? Mandi sana, bukankah hari ini harus sekolah?" Pekik Yura yang langsung bangkit dan menyingkap selimut adiknya tersebut.

"Ah Wae!!! Ini kan masih subuh, ngapain bangun? Appa saja masih mendengkur... Sinikan selimutku!!" Youngmin memprotes sambil menarik selimutnya kembali.

"Emang ya?" Yura bergumam.

Setelah melihat langit di luar masih gelap dengan sedikit cahaya terang di ujung timur cakrawala, sudut bibir Yura mulai tertarik keatas membentuk sebuah senyuman kebebasan, "Yeay!!! Kalau begitu aku juga mau tidur lagi ah--"

"Siapa bilang kau boleh tidur setelah membuatku tak bisa tidur semalaman!!" Bisik sebuah suara yang sangat Yura kenal, tepat di telinganya, sampai membuat Yura terkejut bukan main sekaligus merinding. Walau kamar itu gelap, namun ia sudah bisa memastikan siapa orang yang tengah berbaling di sampingnya tersebut.

"Omona! Hyun!!! Kau mengagetkanku!! Kau ingin membuat jantungku melorot sampai ke perut ya?" Balas Yura kesal. Memang aneh sih kalau Hyun tidak mencuri-curi kesempatan sama sekali.

"Kau sendiri sudah membuat jantungku turun sampai ke paha semalam, tahu!" Seru Hyun dengan suara yang lirih. Dengan santainya dia terbaring di atas ranjangku sementara dua adikku saja masih ada di kamar ini. Walau tubuhnya bersembunyi di bawah selimut, tetap saja kan jika lampu kamar ini dinyalakan, dia akan kelihatan.

"Ng?" Yura tak bisa berkata-kata, ia sendiri tak ingat apa-apa. Memangnya apa yang sudah ia lakukan semalam?

Perlahan, ia mulai merasa khawatir.

"Kau tidak ingat?" Tanya Hyun memastikan.

Yura tertegun. Sepertinya semalam ia memang telah melakukan sebuah kesalahan besar.

"Sudah kuduga, kau pasti tidak ingat!" Guman Hyun menghela napas.

Wajah Yura merah merona, kemudian berusaha mengalihkan pembicaraan karena ia merasakan sebuah firasat buruk akan hal ini. "Tapi, yak!! Kenapa kau bisa ada di kamarku sepagi ini?! Kalau salah satu adikku bangun bisa bahaya!! Apa lagi kalau orang tua atau paman bibiku juga masuk ke kamar ini!"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 10, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Trapped by A Cold PervertTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang