Aku merasa nyaman dengan hidupku. Rumahku adalah kesederhanaan yang membuat ku sangat aman. Entah bagaimana aku merasa bahwa rumahku ini bukan rumah yang seharusnya aku berada. Hal terburuk yang selalu terbayangkan adalah jika Ibuku dan Ayahku bukanlah kedua orang tuaku. Pikiran itu selalu muncul tapi aku juga tidak ingin membukanya terlalu dalam. Aku takut melukai semua orang yang menyayangiku, itu saja. Dan yang paling ku takuti adalah jika aku bukanlah aku. Meskipun semua pertanyaan dan perkiraan itu selalu terbayang dalam pikiran ku.
Usiaku menginjak 18 tahun dan masih sangat muda. Tapi di usiaku saat ini juga aku banyak belajar hal yang harus aku pikirkan kedepannya. Mungkin benar orang lain bilang, aku menginjak usia peralihan. Aku juga mulai merasa bahwa aku berbeda dengan orang lain. Aku mengingat hal-hal yang bagiku itu wajar, tapi banyak orang bilang itu adalah kebalikan nya. Aku hanya belum berani bertanya tentang diriku sendiri.
Pagi itu aku datang ke toko roti milik bibi Anna di kota dan aku mulai mencari tahu sesuatu yang sebenarnya aku sendiri tidak tahu apa yang harus ku cari.
Aku hanya memikirkan toko roti Bibi Anna dan memejamkan mataku, kemudian setelah aku membuka mataku dengan sekejap aku berada di tempat yang aku pikirkan itu.
"Bibi Anna?", Ucap ku mencari Bibi Anna
"Ada apa Neira?", Ucap bibi Anna sembari memberikan uang kembalian pada pelanggan yang sedang membayar itu.
"Bibi aku ingin bicara", ucapku.
Kamipun saling bertatapan mata, kurasa bibi Anna tau apa yang akan aku bicarakan.Sekilas kita tiba-tiba berada di perbukitan dengan Padang rumput yang luas dengan ilalang dan bunga-bunga kecil disekeliling kami. Toko roti pun Tutup dan tanda buka didepan toko pun berbalik menjadi tutup.
"Hal ini yang ingin aku tanyakan bibi, kenapa aku dan bibi bisa melakukan ini?", Ucapku dengan penuh tanya.
Bibiku itu hanya menatapku, dan perlahan ia mendekat kearah ku.
"Bibi, aku ini bukan anak kecil lagi. Bagaimana bisa aku berbeda dengan teman-temanku dan apa yang tidak aku ketahui", tanyaku dengan suara keras dan tidak ku sadari aku menunjukkan kemarahan ku.
"Maaf Neira, selama ini aku memang menyembunyikan banyak hal. Mungkin sekarang saat nya kamu mengetahui tentang siapa kamu sebenarnya", ucapnya dengan nada dingin.
Aku mengernyitkan alisku karena merasa tidak mengerti akan apa yang Bibi Anna katakan.
"Apa yang disembunyikan? Ucapkan yang jelas bibi, aku ingin tahu", ucapku.
"Tutup matamu !, dan akan aku beri tahu", ucapnya.
Akupun memejamkan mataku. Kemudian aku melihat bayangan ketika itu, aku melihat seorang penyihir yang menakutkan dan orang-orang dalam bayanganku menyebutnya penyihir hitam. Lalu, aku melihat bibi Anna menggendongku ke arah rumahku. Bayangan itu tidak terlalu jelas untukku tapi apa hubungannya denganku. "Siapa penyihir hitam itu?", Ucapku dalam hati.
"Apa yang sebenarnya terjadi?", Tanya ku.
"Itu yang sebenarnya terjadi, tuan putri", ucap Bibi Anna sembari membungkukan badannya kearahku."Tuan putri?"tanyaku
"Iya benar, dan aku disini adalah penyihir penjagamu yang mulia", ucapnya.Aku melangkahkan kakiku mundur dan masih merasa bahwa semua ini hanya mimpi.
"Jadi aku adalah bayi itu? Bibi Anna juga adalah seorang penyihir, lalu aku? Penyihir hitam itu juga?", Ucapku bergumam dalam hatiku.
Aku merasa sangat sedih akupun lari dari sana dan blurrrr aku menghilangkan diri ku. Aku pindah kesebuah Bukit tinggi yang dekat dengan istana yang kulihat dalam bayangan ku tadi. Aku menangis dan merasa marah.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Romance Of A Secret Magic And Vampire
FantasíaKisah tentang seorang gadis yg mempunyai sihir tanpa diketahui oleh dirinya sendiri .. lalu dipertemukan dengan takdirnya yaitu seorang prince vampire bak dinegeri dongeng