01

33 8 7
                                    

"Lio kamu lagi kamu lagi, kamu tuh ya mau jadi apa nanti!" Bentak guru tercinta SMA AKSARA-Bu Ratna namanya. Yang dimarahi hanya duduk santuy sambil menguap lalu melihat jam mahalnya.

"Jadi seorang kapiten mempunyai pedang panjang." Jawabnya asal dan dilanjutkan oleh sahabatnya

"Kalau berjalan prok-prok-prok aku lah seorang.."

"KAPITEN." Jawab mereka kompak. Bu Ratna yang mendengar itu membuang napas nya kasar sudah tidak mengerti dengan anak didiknya ini.

"Sekarang kalian berjemur dilapangan sampai jam pelajaran kedua habis." Suruh Bu Ratna ketus, yang di suruh hanya melongo tak percaya apalagi Herda yang dari tadi sudah menahan keluhnya.

"Ibu tega syekali bu." Jawab Herda penuh drama.

"Saya tidak mau tau, cepat atau saya tambah hukuman kalian ber-empat." Setelah mendengar itu mereka langsung pergi ke lapangan dengan langkah gontai.

🐯🐯🐯

"Anjing panas banget cuy." Keluh Herda sambil mengibas-ngibaskan baju seragamnya.

"Iya nyet beli minum gih giwla kaga ade angin sekalipun."

"Beli sendiri capek banget gue, hareudang"

"Eh Ndo noh suruh dekel." Titah Herda pada Rando.

Rando mengangguk.

"ADEK CANTIK DISANA KESINI SEBENTAR." yang dipanggil menoleh dengan ragu-ragu menghampiri mereka ber-empat.

"Ada apa kak?" Tanya-nya sopan.

"Beliin kita minum." Jawab Bima to the point. Yang disuruh menyeringit.

"Kurang jelas? Beliin kita minum."

"Duitnya?" Sambil meminta duit.

"Pake duit lo dulu." Lanjut Lio. Gadis itu menoleh pada Lio dan detik berikutnya matanya melebar kaget.

Apakah itu Lio, liondra Putra Wiranata? Yatuhan sungguh beruntung sekali dia, pikir gadis itu.

Siapa yang tak mengenal lio, cowok most wanted disekolahnya, ditakuti akan kekuasaannya walau dibilang ia cukup ramah tapi wajahnya yang sangar itu lah menjadi ciri khas cowok itu. Cocok dengan namanya Liondra atau lebih akrab dipanggil Iyon oleh sahabatnya.

(Bagus bagus nama liondra dipanggil iyon😌")

"Sip, tapi ada syarat nya." Gadis itu tersenyum lebar.

"Yarob beliin minum aja kudu ada syaratnya." Ucap Bima sambil mengacak- acak rambutnya frustasi, gadis itu tertawa dibuatnya.

"Apa?" Tanya lio singkat.

"Tapi aku bilang nya abis pulang sekolah ya." Dan mereka ber-empat pun mengangguk.

🐯🐯🐯

Akhirnya bel pulang sekolah, lio dan yang lainnya menunggu didepan kelas si adik kelas yang minta persyaratan tadi. Mata elangnya menyambar keseluruh kelas dan menemukan gadis itu dengan temannya.

"Dek" yang merasa terpanggil menoleh dan langsung tersenyum lebar, setelah berpamitan pada temannya gadis itu langsung mengahampiri mereka.

"Apa syaratnya." Tanya Herda to the point, yang ditanya malah cekikian tidak jelas.

"Penasaran ya, haha."

"Serius." Dengan kalimat singkat namun tajam gadis itu langsung terdiam. Siapa lagi pelakunya. Lio.

"Syaratnya..." yang menunggu hanya sabar.














"Anterin aku pulang." Ucapnya sambil tersenyum manis.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 07, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

THENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang