Part 3. Kenyataan Yang Pahit

3.4K 201 0
                                    

بسم الله الرحمن الرحيم

Tak selamanya pertemuan akan berakhir menyenangkan terkadang ada juga pertemuan yang berujung menyakitkan.

Kediri, 30 Agustus 2019
-Alfiyah Untukmu-

***

"Kay, sendirian?" suara itu terdengar jelas tepat ditelinga Kayla. Sontak dengan terkejut Kayla menengok kebelakang ingin tahu siapa orang yang berani mengagetkannya. Kayla hanya melirik dengan tatapan sinis ketika mengetahui yang mengagetkannya adalah sahabatnya sendiri, Maya.

Kayla kembali dalam lamunannya, mengabaikan Maya yang sekarang berada duduk di sampingnya di kursi taman dekat kampus mereka kuliah. Maya hanya memperhatikan Kayla yang sedari tadi melamun dan mengabaikannya. Merasa sangat kesal sekali Maya tidak dianggap, akhirnya ia menggoyahkan bahu sahabatnya itu.

"Apa sih lo? Kalau disini lo cuma ganggu gue mending pergi sana!" ujar Kayla dengan nada sedikit meninggi akibat dia kesal atas perlakuan sahabatnya itu.

Maya menghela nafas yang panjang. Ia tahu jika Kayla ada masalah. Namun, mungkin Kayla masih malas bercerita dan ingin menyusuri dimensinya sendiri. Akhirnya Maya mengangkat dagu Kayla dan dihadapkan untuk memandang dirinya.

Kayla memandang sekilas wajah sahabatnya itu. Wajah yang teduh dengan balutan hijab berwarna ungu dan gamis senada dengan jilbab. Kayla kembali tertunduk, jika lama-lama dia menatap Maya pasti air matanya akan jatuh dan menambah kekhawatiran dari Maya.

Maya tersenyum melihat sahabatnya. Dia sangat tahu bagaimana cara menghadapi sahabatnya yang super keras kepala ini. Maya menggenggam tangan Kayla yang sedari tadi mengotak-atik pernak-pernik di baju dress birunya. Seketika, Kayla memeluk Maya dengan erat. Maya kembali tersenyum sambil mengelus rambut Kayla yang panjang dan terurai itu dengan lembut.

Kayla menumpahkan air matanya di pelukan Maya. Kayla melepaskan pelukannya dan mengusap air mata yang masih mengalir di pipinya. Kayla menghela nafas yang panjang, mengumpulkan oksigen sebanyak-banyaknya dadanya terasa sesak sehabis menangis tadi.

"Hey, kamu kenapa?" tanya Maya yang merasa Kayla sudah tenang dan tidak melamun lagi.

Kayla hanya diam tak langsung menanggapi. Kejadian semalam masih bermain-main di pikirannya. Kejadian yang ingin dia lupakan selama-lamanya.

Semalam saat Kayla pergi ke mall bersama dengan tetangga samping rumahnya. Ketika asyik shopping di sebuah toko baju, mata Kayla tertuju pada  seorang lelaki dan perempuan bergandengan tangan menuju ke sebuah cafe yang ada di mall. Sepertinya Kayla mengenal lelaki itu. Tak ingin tertinggal langkah mereka, dengan cepat Kayla menyambar pergelangan tangan Fara, tetangganya itu yang sedang memilih baju. Dengan kebingungan Fara mengikuti Kayla yang langkahnya semakin cepat.

Langkah Kayla terhenti di sebuah cafe yang berada di mall. Wajah Kayla memerah menyaksikan kekasihnya, Reino berduaan dengan wanita lain yang dia tak pernah temui sebelumnya. Hatinya bak teriris pedang yang sangat tajam. Memang beberapa minggu ini, Reino sering sekali mencari-cari alasan untuk tidak pergi bersama Kayla. Ternyata jawabannya sudah ada di depan mata.

Fara yang melihat tangan Kayla mengepal, segera dia goyahkan bahunya. Namun nihil, Kayla mengabaikannya. Dengan cepat, Kayla menghampiri dua orang yang sedang di mabuk cinta itu. Tangan Fara kurang sigap untuk meraih tangan Kayla sehingga Fara terpaksa mengikutinya.

[AU1] Alfiyah Untukmu✓ [OPEN PREE ORDER]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang