(12)

2.2K 289 5
                                    

---


Aku mendengar suara langkah kaki yang entah mengapa semakin lama, semakin cepat mengejarku. Meski sudah menoleh, aku tak dapat menggambarkan dengan jelas siapa pemilik langkah kaki itu. Bayangan hitam yang tampak seperti sesosok pria, itu yang dapat aku deskripsikan.



Aku yakin bahwa pria itu jahat dan kini aku berusaha untuk lari darinya.



"Bukankah kau sudah berjanji untuk tidak meninggalkanku apapun yang terjadi, sayang?"



Suara ini....aku mengenalnya!



Ini suara V!



Oh tidak, apa V kembali seperti dulu? Tidak, tidak ini tidak bagus!



Tak berapa lama suara goresan antara sesuatu benda yang tajam dan dinding menggema di lorong ini. Aku berusaha tetap berlari sembari berusaha meredam suara itu dengan menutup kedua telingaku. Hampir beberapa kali aku terjatuh ketika berlari, tapi aku tetap berusaha untuk memberi jarak antara aku dan dirinya.



Bagaimana tidak? Lorong tempat aku berlari ini minim pencahayaan. Akibatnya, aku tak bisa mengandalkan sepenuhnya indera penglihatanku.



"Semua akan mudah kalau kau bersikap seperti gadis yang baik dan kembali kepadaku sekarang juga, Yejin-ie." Suara V menggema dengan jelas seraya diikuti dengan suara tawa yang menggelegar. "Meski kau berlari sejauh apapun, aku akan tetap bisa mendapatkanmu. Ingat itu."



Aku tak memerdulikan perkataannya dan memilih terus berlari. Tiba-tiba, lorong di depanku berganti menjadi sebuah dinding yang besar. Cukup jelas berarti bahwa jalanku buntu. Ya ampun, bagaimana ini? Suara langkah kakinya semakin terdengar jelas dan jelas setiap detiknya. Aku melirik kiri-kananku, mencoba untuk mencari jalan keluar. Pilihanku jatuh pada sebuah pintu besar di sisi kananku.



Lantas, aku segera berlari menuju pintu itu.



Aku mencoba mendorongnya....tunggu sebentar. Ini terkunci!



Kucoba mendorong pintu sekuat tenagaku, namun hasilnya nihil. Pintu itu tetap tak mau terbuka. Ayo, berpikir! Yejin, kau harus berpikir cepat! Aku berpikir sembari tetap mencoba mendorong pintu itu terus menerus. "Ayo, pintu...terbukalah!" lirihku.



"Cukup bermain-mainnya, Kim Yejin. Kembali ke sini, sekarang."



Aku menoleh, mendapati V tengah berdiri di ujung lorong itu dengan memasang seringaian lebar di wajahnya. Ia berjalan perlahan mendekatiku. Langkah demi langkah yang ia ambil mampu membuat dadaku semakin sesak. Tolong jangan kemari, jangan mendekat lagi!

Change | kim taehyungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang