1

3.3K 117 11
                                    

Pagi itu menjadi pagi yang buruk bagi Jungkook. Dia harus menahan rasa kesalnya lantaran melihat sebuah mobil terparkir di tempat di mana seharusnya barisan motor yang berada di sana.

Tetapi Jungkook memasang senyumnya saat tahu siapa pemilik mobil tersebut. Dia melepas helmnya kemudian bersandar pada motornya, menunggu sang empunya mobil yang terlihat mendekat dari arah toilet dan kemudian meraih gagang pintu mobilnya. Matanya melirik Jungkook sekilas. Pergerakan tangannya terhenti saat suara Jungkook menegurnya.

"Hey. Permisi. Nona Kim Taehyung, kau mabuk? Tidak bisa lihat ini tempat parkir motor?"

"Apa? Kau bilang apa?" sahut Taehyung tak suka.

"Kau mabuk?"

"Bukan. Bukan itu. Kata sebelum itu?!" Taehyung menutup kembali pintu mobilnya. Atensinya beralih pada pemuda yang merusak pagi indahnya.

"Hey?" Jungkook congak.

"Bukan bukan. Jangan berlagak bodoh! Kata sebelum itu!"

"Permisi."

"Bukan itu sialan." sungut Taehyung.

"Nona Kim Taehyung?"

"Itu! Ulangi sekali lagi!"

"Nona Kim-Tae-Hyung." tekan Jungkook. "Kenapa? Kau suka panggilan itu Nona Kim?" senyum jahil Jungkook mengembang. Berbeda dengan lawan bicaranya yang terlihat mulai kesal.

"Apa-apaan? Itu namanya missgendering. Kau mau kulaporkan polisi?"

"Silahkan. Bahkan sepertinya polisi akan lebih percaya padaku, karena kau-," mata Jungkook menilik penampilan Taehyung dari atas ke bawah, "cantik."

"Brengsek."

Taehyung tak mau memperpanjang. Ia segera memasuki mobilnya lalu segera memindahkannya ke tempat yang seharusnya. Berdebat dengan Jungkook hanya akan membuat mood-nya buruk.

Padahal dia hanya parkir sementara lantaran dia sudah tidak tahan ingin buang air kecil saja. Karena toilet di samping parkiran motor adalah yang terdekat dari arah masuk kampusnya jadi Taehyung memilih ke sana saja. Tak memperkirakan sedikitpun dia akan bertemu Jungkook yang selalu meledeknya setiap kali bertemu.

***

"Taehyung. Makan malam sudah siap. Cepat turun dan makan bersama." teriak Seokjin, kakak Taehyung.

Tak berapa lama terlihat Taehyung turun dari lantai atas lalu bergabung dengan ketiga kakaknya menyantap makan malam mereka. Taehyung hidup bersama ketiga kakaknya semenjak kedua orang tua mereka meninggal bertahun-tahun yang lalu.

"Kau kenapa? Muka seperti lap cuci piring. Lusuh."
Kim Seokjin. Kakak tertua di keluarga Taehyung. Bertanggung jawab atas urusan dapur. Dia sangat religius.

"Mungkin banyak tugas kuliah yang harus dia kerjakan Kak. Biarkan saja dia."
Jung Hoseok. Kakak kedua Taehyung. Dia diadopsi orang tua Taehyung sejak dia kecil. Baik, ramah, ceria, gemar berbelanja, fashionable dan kekinian.

"Kalian bisa tidak tak mengganggunya makan? Taehyung, habiskan makananmu lalu istirahat."
Kim Namjun. Kakak ketiga Taehyung. Dia tegas, pintar dan konsisten. Tubuhnya sangat bagus karena gemar berolahraga dan menguasai beberapa seni bela diri.

Taehyung sangat disayangi oleh ketiga kakaknya. Mereka akan mengutamakan keamanan dan kenyamanan untuk Taehyung. Selalu mengusahakan yang terbaik buat adik bungsu mereka. Over protektif? Yah, bisa dibilang seperti itu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 08, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

All In One | KookVTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang