1. Dream

288 55 43
                                    

KALIAN PASTI TAHU BAGAIMANA CARA MENGHARGAI KARYA SESEORANG
JGN JADI SILENT READERS.
.
.
.

Aroma lilin menyebar diseluruh ruangan yang bercat-kan putih berpadukan hitam. Iringan musik Taylor Swift-Lover membuat ruangan itu menjadi semakin romantis.

Lelaki dengan rambut yang acak-acakan dan lumayan berkeringat datang menghampiri ku. "Sexy" itulah kata yang tepat untuk mendeskripsikan dirinya saat itu.

Ia berjalan pelan dan tersenyum penuh arti ke arah ku. Senyuman yang selalu membuat diriku ini sangat bahagia. Ia duduk tepat disebelah ku. Ia membelai wajah ku pelan.

Aku tak pernah mengira bahwa aku bisa menikah bersama dirinya. Seorang idol yang terkenal di seluruh dunia.Seorang idol yang ketenaran nya tidak main-main, seorang pria yang sudah bertahun tahun ku cintai—Kim Taehyung, dialah lelaki itu.

Menatap nya dengan begitu dekat, tanpa ku sadari perlahan-lahan cairan bening menetes melewati pipi ku. Menangis? mungkin, namun saat ini aku menangis bukan untuk hal yang menyedihkan tapi aku terlalu bahagia saat itu.

Tangannya yang kekar mengusap pelan pipi ku. Ia gelengkan pelan kepalanya. "Aku bahagia" ucap ku disela sela tangis ku. Ia hanya mengangguk dan masih mengusap pelan pipi ku.

Setelah tangis ku reda. Tangannya ia posisi kan pada pinggang ku. Secara tiba tiba ia menarik ku untuk lebih mendekat. Lagu masih mengalun, kami masih saling meresapi. Ia menutup matanya begitupun aku, dengan ujung hidung kami yang menempel satu sama lain.

Ia berbisik pelan, "Aku mencintai mu, Taeri"

Sebuah kalimat singkat namun mampu membuat jantung ku berdetak dua kali lebih cepat dari biasanya. Tiba tiba aku merasakan sebuah benda kenyal menyentuh bibir ku, mengecupnya pelan, dan mendaratkan beberapa gigitan-gigitan kecil diatasnya.

Tiba-tiba mata ku terbuka, ku rasakan ada air menetes. Bocor? mana mungkin rumah semewah ini bocor. Lagi pula ini baru lantai 2 sedangkan di atas nya masih ada 1 lantai.

Beberapa detik kemudian, sayup sayup ku mendengar suara ibu ku. Sebentar bukan kah kami berada dirumah yang berbeda dengan Ibu?

"Yak! Kim Taeri Bangunlah, Apakah kau ingin telat sekolah?!!"

Aku terbangun setelah mendengar suara yang begitu nyaring. Bahkan seakan akan gendang telinga ku hampir saja pecah.

"Ah~ lagi-lagi hanya mimpi" ucap ku yang sudah sepenuh nya sadar. Ku amati kamar ku yang penuh dengan poster boyband kesukaan ku—Bangtan Seonyeondan. Terutama poster lelaki yang sudah hampir mengisi seluruh hati ku—Kim Taehyung.

"Apakah kau semalam tidur larut malam karena menonton Oppa-oppa mu?" ucap Ibuku yang masih setia memakai celemeknya dan membawa segelas air yang digunakan untuk membangunkan ku. Mungkin dia sedang menyiapkan sarapan.

Aku hanya menghiraukan celotehannya di pagi buta ini. Meski begitu aku tetaplah sayang kepada Ibu.

"Eomma? Sekarang jam berapa?" ucap ku sembari memasukkan beberapa buku yang masih tergeletak di atas meja belajar ku.

"Pukul 7" ucap Ibu santai. "Oh, pukul 7" ucap ku sembari menutup mulut ku yang terbuka karena menguap. "Sebentar, jam 7? Astaga aku terlambat" ucap ku setelah mencerna ucapan ibu ku.

Married with Idol? [KTH]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang