☆゚.*・。゚affair

254 33 18
                                    


Fix, gue udah ditandain.

Fix, gue udah ditandain

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

—☆


Airin POV

Hayoloh mampus lu rin.

Demi apapun cengkraman dia keras banget. Dia narik gue juga kasar banget kenapa sih.

Cowok itu narik gue ke rooftop. Keringat dingin udah dipelipis gue. Ditambah cowok itu buka pintu rooftop aja ditendang. Makin gemetaran gue.

Udah ada di rooftop, cowok itu ngehempas tangan gue keras banget. Ini tangan kelempar ke gedung sebelah gimana?

Gue pun elus-elus pergelangan tangan gue yang udah merah sembari melihat sekitar.

Suara derap langkah kaki terdengar oleh kuping gue, selanjutnya suara pukulan keras terdengar dan gue rasakan. Ya, cowok itu mukul punggung gue sampai-sampai gue tersungkur ke tanah.

Gigi gue udah mengeras, menahan sakit pukulan cowok itu dan sentuhan langsung dari tanah.

"Nama lo siapa?" Tanya cowok itu dengan suara beratnya.

"K-Kang Airin" suara gue udah bergetar hebat.

"Oh, anak baru ya?" gue ngangguk sebagai jawabannya. Mata cowok itu langsung menajam.

"Pantes, kenalin gue Jeon Doyum si penyuka kerusuhan dan suka membuat kerusuhan"

.

"Lo baru kenal gue udah bikin masalah sama gue." Setelah mendengar kalimat yang diucapkan cowok brengsek yang namanya Doyum itu, gue langsung nelen ludah dan merutuki keselahan gue numpahin minuman dia.

"Jadi, enaknya apa ya?"

Airin POV End

Author POV

Kangmin menoleh-nolehkan kepalanya mencari tempat yang pantas untuk ia tempati menikmati bekal yang ia bawa.

Matanya celingak-celinguk melihat sekitar dan kini terpaku kepada gadis yang baru saja menjadi chairmate-nya diguyur oleh minuman.

"Lho Kangmin? Ngapain ditengah jalan begini?" Kangmin menoleh kaget dengan tepukan kecil dipundaknya. Ternyata seorang laki-laki dengan seragam lengkap beserta jas almamater nya, Kim Minkyu sedang mengajaknya berbincang.

"Nggak, nggak papa" ucap Kangmin meyakinkan Minkyu bahwa tidak ada apa-apa. Walaupun pandangan Kangmin masih terpacu kepada Airin yang sekarang sudah digeret entah kemana.

"Mau makan bekel? Ayo bareng sama gue disana tuh" Minkyu menunjuk teman-temannya yang tengah berkumpul. Dengan cepat Kangmin menggeleng.

"Nggak, gue mau makan sendiri aja. Makasih" kata Kangmin bernada datar seraya berlari  meninggalkan Minkyu dengan minumannya sendirian.

"Gimana orang-orang mau deket sama lu min, kalo lu nya begini?" -Minkyu

—☆

BUKK!

PAKK!

PAKK!

Sudah berapa pukulan yang mendarat di tubuh bahkan wajah Airin? Kini penampilan Airin yang rapih sudah hilang. Rambutnya yang lengket dan bau, kemeja putihnya kotor dan sobek di bagian sikut, roknya yang tadinya terlipat dengan rapih kini sudah menjadi lusuh.

Wajahnya saja sekarang sudah berbekas merah dibagian pipinya.

Namun, Airin masih bertahan. Ia tidak ada niatan untuk menangis. Karena ia pikir, menangis hanya membuat ia kelihatan lemah.

BUGH!

Skakmat, satu pukulan keras dari sikut Doyum menjatuhkan tubuh mungil Airin. Airin meringis sakit di atas tanah. Ia tidak kuat lagi untuk berdiri.

"Huh, baru kali ini gue mukulin cewek sampai babak belur begini" Airin tidak berkutik sama sekali. Tenanganya sudah habis menahan rasa sakit. Matanya sudah berkabur.

"Dasar, jadi cowok brengsek banget berani mukulin cewek" sebuah suara lain terdengar. Airin dan Doyum menengok ke arah sumber suara. Airin tidak bisa melihat dengan jelas sosok itu.

Ia hanya melihat seorang laki-laki diambang pintu sedang berjalan ke arahnya dan Doyum. Selanjutnya, pandangannya berubah hitam.

Besoknya, ada berita bahwa Doyum masuk rumah sakit dan tidak masuk sekolah.

- P R O F I L E -

- P R O F I L E -

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Inquiry ; [Yoo Kangmin] VeriVery Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang