01.Pindah

891 70 44
                                    

Ahsan's POV

Aku berdiri tepat didepan gerbang sekolah yang terkenal menyeramkan di kota ini.

Cipayung High.

Sekolah ini memiliki medali emas di semua sektor badminton.
Bahkan mungkin sekolah ini juga mendapat medali emas dengan tittle tawuran antar sekolah tersering, pengeroyokkan anak dengan jumlah terbanyak, dll.

Bayangkan.... aku harus pindah ke sini saat tengah semester pertama di kelas dua.

Ingin tahu ceritanya??

Bundaku memindahkan diriku ke sekolah ini karena bundaku harus pindah tempat bekerja.
Bundaku juga bilang jika aku pantas untuk pindah ke sekolah ini karena kelakuanku yang nakal.
Padahal aku nakal karena aku butuh perhatian.

Aku ingin  agar bunda memiliki waktu luang untuk sekedar bercengkerama denganku.
Tapi nyatanya beliau tetap saja memikirkan kerjaannya.
Padahal aku tak pernah meminta barang yang mahal kepada beliau.

Baiklah. Aku akan menggunakan uang pemberian bundaku untuk bersenang senang.
Toh bunda juga tidak memperdulikanku.

Jadi saat bundaku bilang padaku bahwa aku seharusnya mempelajari tentang hidup yang baik dan benar, aku pikir beliau akan mengirimku ke sekolah terbaik di kota ini.

Aku membayangkan bahwa akan bersekolah di tepat elit dengan siswa siswa yang kaya.
Atau mungkin akan tidur di asrama bagus seperti sekolahku dulu.

Tapi, tidak sama sekali.

Bunda malah mengirimku ke Cipayung High.
Sekolah cowok dengan aura kematian.

Tidak percaya? Siapa yang menaruh tulang manusia di gerbang depan sekolah? Ku yakin bahwa itu palsu. Tapi ini bahkan bukan Halloween! Bahkan di negara ini tidak merayakan Halloween. Bahkan tulang tulang ini memakai seragam sekolah! Disini terlihat ada sekitar sepuluh tulang yang berdarah.

Dan di sekolah ini tidak ada asrama, bundaku menyuruhku untuk mencari kost!! Sebuah KOST!

Tidak ada mobil sehingga harus menaiki transportasi umum.

Tidak hanya itu, bundaku memotong uang sakuku menjadi setengah!

Dan disinilah aku sekarang, dengan memakai seragam Cipayung High.

Aku terlambat, sepertinya. Ini sudah jam 7 lewat 10 menit.

Aku menghela nafasku sekali lagi dan berjalan masuk ke sekolah. Aku mungkin terlihat mungil dan lemah untuk anak seumuranku, tapi aku jago dalam karate dan taekwondo. Bahkan sudah sabuk hitam. Aku kuat.

Ayahku seorang polisi. Jadi aku sudah terbiasa dilatih untuk menjaga diriku sendiri. Aku bahkan bisa menyelamatkan diri saat diculik oleh keluarga tersangka yang ingin membalaskan dendam saat umur 9.

Sekarang aku umur 16. Dan aku tidak yakin bisa mencapai umur 17 saat belajar di sekolah ini.

Aku berjalan ke ruang kepala sekolah dan para guru sepertinya mengkhawatirkanku.

Mereka semua cowok, tidak ada sama sekali guru cewek.
Aku pikir bisa menggoda para guru cewek karena semua siswanya adalah cowok dan tidak ada siswa cewek, tapi nyatanya........

Guru disini pun semuanya berotot.

Bundaku benar-benar megirimku ke neraka.
Beliau mencoba untuk membunuhku.

"Ini adalah satu-satunya kelas yang kekurangan siswa. Kelas ini hanya berisi 19 siswa." kata pak Aryono selaku wakil kepsek saat kita berjalan menuju kelas. "Berada di peringkat tertinggi dari semua kelas."

HIGH SCHOOLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang