Pembantaian #2

679 83 11
                                    

⚠TERDAPAT ADEGAN KEKERASAN!⚠
⚠YANG TIDAK KUAT AKAN KEKERASAN BISA DI SKIP!⚠

⚫✠⚪✡⚫✠⚪✡⚫✠⚪✡⚫✠

Salju salju menumpuk.

Membuat mayat mayat yang tergeletak itu diselimuti salju tebal. Salah satu yang bernyawa di antara tumpukan itu hanyalah Minseok.

Tubuhnya yang mungil mulai menggigil. Tangannya mencari-cari ke sana kemari tanpa arah. Sembari bibirnya menyebut suatu nama.

"Chen… Chen…"

Seseorang datang dari kejauhan. Lama lama sosok itu mendekat ke arah Minseok. Memandang Minseok dengan tatapan tajam. Dan menyunggingkan senyuman keji.

Tangan Minseok masih mencari cari. Tubuhnya yang terjebak di bawah salju membuatnya susah bergerak. Terdengar suara tawa yang begitu Minseok kenal.

Lalu dengan kejamnya, Kaki itu menginjak injak tangan Minseok kasar. Membuat si empunya berteriak kesakitan.

"Ayah…"

Kim Junmyeon kembali tertawa ketika anaknya menyadari keberadaan dirinya. Kim Junmyeon pun menarik tubuh Minseok keluar dari tumpukan salju.

"Oh anakku, apa yang terjadi padamu? Kenapa kau terlihat lemah? HAH?!"

Kaki itu menendang Minseok kasar tepat di ulu hati. Minseok terlempar jauh dan memeluk tubuhnya sendiri menahan sakit. Tubuhnya bergetar. Bagian vitalnya terluka.

Bercak bercak darah keluar dari mulutnya. Tubuhnya mulai menghangat. Tapi ini menyakitkan.

"Bangunlah anakku!"

Kim Junmyeon menendang anaknya berkali kali. Berharap anaknya mati saat itu juga. Membuat malu saja.

"Ayah… Mengapa kau membunuh keluarga?"

Kakinya berhenti tepat di depan wajah Minseok. Pupil Minseok mengecil dan bergetar takut. Ayahnya tak akan pandang bulu jika sedang mengamuk.

"Ayah marah pada ibumu nak. Hahaha! Mengapa wanita itu malah hamil?! Di saat Ayah tidak pernah menyentuhnya? Lalu dengan lancangnya pamanmu berkata bahwa itu anaknya?! Brengsek!"

Kali ini Minseok ditarik dan digendong layaknya karung beras. Perut Minseok mual dan kembali memuntahkan darah. Tepat di jas Ayahnya.

Kim Junmyeon tidak peduli. Ia membawa Minseok masuk ke gedung. Mencari orang yang telah membantai sebagian mafia di sini.

Siapa lagi kalau bukan Chen?

Suara adu tembak terdengar seru di ruangan bos mafia. Kim Junmyeon tertawa dan segera memasuki ruangan.

"Kim Junmyeon? Kemana saja kau? Apa kau berniat mengkhianatiku?!"teriak pria besar itu yang langsung menyadari keberadaan dua insan yang datang terlambat.

"Kim Minseok! Apa yang kau lakukan Junmyeon?!"geram Chen yang melihat namja mungilnya penuh darah.

"Kim? SEJAK KAPAN MARGAMU BERUBAH KIM?!"Kim Junmyeon melempar tubuh Minseok sekuat mungkin. Amarahnya memuncak. Minseok lemah dengan semua yang telah terjadi.

"Sekali Choi, akan tetap Choi. Jangan harap kau bisa memilikinya Chen, atau kupanggil Kim Jongdae?"mata Chen terbelalak lebar ketika Kim Junmyeon membongkar nama aslinya.

Kim Junmyeon hanya tertawa penuh kepuasan. Membuat adu tembak terjeda sesaat. Sebelum akhirnya Kim Junmyeon menumbangkan pria besar yang selama ini ia jaga dengan sepenuh jiwa raga.

Kim Junmyeon membunuh atasannya sendiri. Tepat di kepalanya. Dengan melayangkan 2 peluru.

Minseok terbelalak. Ayahnya tega melakukan hal itu? Setelah selama ini ayahnya memuja sosok itu setiap hari?

Chen dan Kim Junmyeon sama-sama menatap Minseok. Bagai memiliki suatu siratan makna di tatapan mereka.

"Jangan sentuh dia!"teriak mereka bersamaan. Tangan mereka siaga. Menodongkan pistol dan jari tepat di depan pelatuk.

Siapa yang cepat menekannya, dialah yang menang.

Minseok berkeringat dingin. Luka di ulu hatinya sangat menyiksa. Suhu tubuhnya pun belum stabil.

Terasa dingin menggigil. Tapi dalam tubuhnya terasa panas karena terluka.

Minseok benci ini. Ia ingin mengakhiri ini semua. Minseok berdiri. Dan mendekati Kim Junmyeon.

Kim Junmyeon lengah. Tatapannya terarah pada Minseok. Tangannya hendak menyentuh Minseok.

"DOR DOR!"suara pelatuk terdengar. Chen mengenai dada Kim Junmyeon. Membuatnya ambruk dalan seketika.

"Sudah kubilang,"

"jangan sentuh dia!"



✠~TBC~✠

MAFIA●CHENMIN✔ [SEASON 1 COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang