📖📖📖
"Mau kemana malam-malam begini?"
Nayeon menatap intens adiknya yang baru keluar dari kamar. Dilihatnya Jungkook dari ujung kepala sampai ujung kaki, anak itu tampan dengan setelan rapi jas berwarna abu-abu, Satu-satunya setelan jas yang dimiliki Jungkook.
Jungkook hanya tersenyum.
"Membantu seseorang"
"Em maksudnya?" Nayeon bingung. Sampai gadis itu tersenyum miring sambil menaikkan turunkan alisnya.
"apakah orang itu yuju? Pantas saja kau rapi sekali"
"Noona.." Jungkook gugup.
"Haha pergilah, aku akan bilang ke ibu nanti kalau kau ada tugas sekolah dirumah temanmu" ucap gadis yang sedang sibuk melipat pakaian itu.
"Terima kasih noona" senyum Jungkook lalu mencubit gemas pipi sang kakak.
"Yak!!"
"Haha aku pergi.."
***
Perkenalkan aku kekasih dari Choi Yuju.. namaku.. Jeon Jungkook"
Semua mata tertuju pada Jungkok, mendelik mendengar apa yang diucapkan pria itu barusan,, kecuali Yuju.
Gadis itu tersenyum sembari menggandeng lengan Jungkook mesra. Jungkook menoleh membalas senyum yuju.
"sayang.. Kenalkan ini ayah dan ibuku"
Mendengar itu, Jungkook segera menegapkan tubuhnya, lalu membungkuk hormat.
"Selamat malam tuan dan nyonya Choi"
Ayah dan ibu Jungkook membalas dengan ragu, mereka masih tidak mengerti.
"dan itu orang tua Daniel oppa"
Jungkook mengeluarkan senyumnya sembari membungkuk lagi.
"Selamat malam"
"Yak! Apa-apaan kalian berdua ini?" daniel mendengus marah. "Pacaran? Sejak kapan kalian menjadi sepasang kekasih?"
Daniel tidak terima akan pengakuan Jungkook tadi, ini pasti hanya pura-pura.
"ck.. kenapa kau marah? Memangnya aku harus bilang padamu kapan hari resmiku dengan Jungkook!!" Jawab yuju tak kalah.
Ibu yuju menarik yuju mendekat padanya.
"Sayang, benar itu pacarmu?"
Yuju tersenyum.
"Tentu bu, untuk apa aku bohong""Bohong!!kau pasti berbohong kan yuju! Ini pasti cuma akal-akalanmu saja!" Sela Daniel emosi.
"Kang Daniel sunbaenim!" Jungkook menatap tajam Daniel.
"apa yang membuatmu ragu kalau kami benar-benar menjalin hubungan?" Ada jeda sebelum Jungkook melanjutkan, ia sempat melirik yuju sebentar.
"Apa kau perlu bukti?"