He is mine

568 37 7
                                    


".....keberhasilan tender kali ini berkat semuanya, untuk itu saya ucapkan terima kasih pada semuanya." Pungkas Joong mengakhiri pidato singkatnya sambil mengatupkan kedua telapak tangannya.

"cheers!" lanjutnya.

Semuanya serentak mengangkat gelas dan bersulang.

Malam ini Joong mengajak anggota timnya untuk makan malam bersama di sebuah restoran seafood. Jumlahnya tidak banyak, hanya sepuluh orang. Karena itu Joong hanya menyewa sebuah ruangan privat. Joong mengadakan acara ini karena tim mereka baru saja memenangkan tender untuk membangun sebuah kawasan apartemen mewah untuk para konglomerat. Meski ini bukan keberhasilannya yang pertama, Joong tetap merasa perlu mengadakan perayaan ini sebagai bentuk terima kasih pada seluruh anggota tim-nya, dan Joong ingin menjadikan hal ini sebagai tradisi baru kedepannya bila mereka kembali memenangkan tender.

Satu persatu rekan kerjanya memberi selamat. Mereka tahu bahwa Joong adalah anak dari pemilik perusahaan. Awalnya banyak yang berpikir kalau Joong hanya memanfaatkan posisi ayahnya saja, tapi setelah melihat kinerjanya, prasangka-prasangka buruk itu mulai memudar bahkan mereka mulai mengakui kehebatan Joong.

"selamat ya phi..." Ujar Fah, salah seorang wanita dalam tim-nya.

"aku juga mau mengucapkan selamat atas keberhasilanmu phi." Seorang wanita lagi menyusul memberi selamat. Matanya melirik genit pada Joong.

"Kenapa kau menyerobot, Pin?!" Ucap Fah kesal karena Pin memotong pembicaraannya dengan Joong. Dalam tim mereka hanya ada dua anggota wanita yaitu Fah dan Pin.

Joong hanya menggeleng seraya tersenyum melihat tingkah kedua rekan kejanya.

Bukan hanya Fah dan Pin, masih banyak lagi yang tergila-gila dengan Joong. Wajah tampan dengan alis tebal menukik dan sorot mata lembut yang berbinar. Ditambah dengan tubuh yang tinggi tegap berisi, terlihat sangat gagah. Benar-benar idaman para wanita.

"terima kasih, tapi ini semua berkat kerjasama tim kita. Jadi rasanya lebih baik kita mengucapkan selamat bersama-sama sambil bersulang."

"setuju! Ayo kita bersulang sekali lagi!" Seru seorang pria berkacamata, disusul dengan tawa dari yang lainnya.Dan sekali lagi bersulang.

Sambil menyantap makan malam, mereka mengobrol ringan yang sesekali diselingi tawa. Disela-sela obrolan itu tentu saja ada bahasan tentang percintaan. Bukan hanya tim ini, tapi seluruh karyawan di perusahaan sebenarnya penasaran tentang percintaan Joong yang merupakan calon bos mereka selanjutnya. Tapi meski hampir satu tahun Joong bekerja, tidak ada satupun yang tahu apakah Joong sudah memiliki pacar atau belum. Semuanya hanya menebak-nebak saja. Mereka pikir, orang seperti Joong pastilah sudah mempunyai seorang kekasih. Tapi sampai saat ini tidak ada satu pun yang pernah melihat Joong dekat dengan seseorang. Joong juga tidak pernah menceritakan apa-apa soal hubungan cintanya. Walaupun ada yang bertanya, Joong selalu berhasil mengalihkan topik pembicaraan. Alhasil hal itu masih menjadi misteri. Tapi disaat sekarang ini semuanya berpikir mungkin bisa sedikit mengorek informasi, jadi sejak tadi semuanya berusaha memojokkan Joong untuk buka mulut.

"Aku juga penasaran, Joong. Sebenarnya kau ini sudah punya pacar atau belum?" Salah seorang rekan kerja Joong bertanya. Dia lebih senior dari Joong, baik secara usia maupun pengalaman bekerjanya di perusahaan. Joong memang meminta kepada seluruh karyawan untuk memperlakukannya biasa saja. Orang-orang yang lebih senior darinya diminta untuk menyebutnya dengan nama saja.

"haha! baiklah..baiklah..kenapa kalian begitu penasaran?" Tanya Joong sambil tertawa.

"kau ini benar-benar tidak tahu atau pura-pura tidak tahu alasannya?!" seru seseorang gemas.

He is mineWhere stories live. Discover now